Anna Resmi Jadi Bupati Gantikan Suami
Laporan wartawan KOMPAS Timbuktu Harthana
Minggu, 12 Desember 2010 | 10:41 WIB
KOMPAS/TIMBUKTU HARTHANA
Anna Sophanah (kiri) didampingi suaminya, Bupati Indramayu, Jawa Barat, Irianto MS Syafiuddin, sebelum memasukkan surat suara ke dalam kotak suara seusai memilih di TPS 01, Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Rabu ( 18/8).
INDRAMAYU, KOMPAS.com - Anna Sophanah dan Supendi resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu periode 2010-2015, setelah dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Pendapa Indramayu, Minggu (12/12/2010) pagi. Pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan dilakukan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Indramayu.
Pelantikan Anna dan Supendi dihadiri oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie, sejumlah anggota DPRD Jabar, dan DPRD Indramayu, serta seluruh camat dan kepala desa di Indramayu. Anna dilantik dengan ketetapan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-855 tahun 2010 dan Nomor 132.32-856 tahun 2010.
Anna menggantikan posisi suaminya, Irianto MS Syafiuddin atau Yance, yang merupakan Bupati Indramayu periode 2005-2010. Dalam pelantikan dan serah terima jabatan bupati, terlihat seperti seorang suami menyerahkan tugasnya kepada istrinya. Hal itu terlihat dalam adegan "cium tangan" yang dilakukan Anna kepada Yance. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengomentari adegan itu sebagai bentuk kesopanan istri yang akan meneruskan tugas suami membangun Indramayu.
Sebab, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Anna agar pembangunan di Indramayu meningkat lebih baik. Saat ini, indeks pertumbuhan manusia di Indramayu, yakni 67,39 poin, di bawah Jabar 71,64 poin.
Editor: Tri Wahono Dibaca : 2055
Ada 10 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda
- Arizman Lee
Minggu, 12 Desember 2010 | 15:08 WIB
Rambutnya pak supendi gondrong, kapan dipotong?
- Pieter Daniel Benggolo MT
Minggu, 12 Desember 2010 | 13:38 WIB
Salah satu bentuk monarkhi yang dipertontonkan oleh EKSEKUTIF. Mencalonkan apa saja memang tidak dilarang tetapi dari segi kepatutan bagaimana?
- Bubu Maruthi
Minggu, 12 Desember 2010 | 13:21 WIB
bisa ya begini...
- zaenal bintang
Minggu, 12 Desember 2010 | 12:45 WIB
Hebat sekali, Jabatan bisa turun begitu saja kpd istri. Indramayu kan lbh terkenal daerah pengirim prostitusi terbesar di ibukota.
- Mahran Harahap
Minggu, 12 Desember 2010 | 12:30 WIB
Sudah terbukti ....PILKADA juga bisa di wariskan (monarchi)... Asal punya : DUIT yg banyak ..... Ayo....siapa lagi yang mau mengikutin jejak petualang mereka ..... Mangga di tunggu .... di nanti .... oleh yang haus akan kekuasaan ....
- maheery noviyan
Minggu, 12 Desember 2010 | 12:04 WIB
enaq banget......................suami istri bisa jadi bupati.................
- supriyanto sayama
Minggu, 12 Desember 2010 | 11:58 WIB
Selamat bekerja untuk Bu Ana dan Pak Pendi. Sebagai warga Dinas Pendidikan Indramayu saya yakin dengan semangat pantang menyerah dan penuh keikhlasan, di bawah kepemimpinan Bu Ana dan Pak Pendi, Indramayu akan lebih maju di bidang pendidikan. (SUPRIYANTO, M.M.Pd.)
- hendra yanto
Minggu, 12 Desember 2010 | 11:40 WIB
setelah menggantikan suami nanti anaknya menggantikan ibunya jadi walikota... ck ck kasian amat tu yang jadi warganya ...... apakah mereka tidak ada yang mampu untuk menjadi pemimpin yang sanggup membawa ke arah yang jauh lebih baik dari pada mempertahankan kekuasaan yang ada?
- mochamad-hilman sukagalih
Minggu, 12 Desember 2010 | 11:07 WIB
padahal ga usah pake upacara2 segala; nyerahkan tongkatnya cukup di kamar saja
- di ni
Minggu, 12 Desember 2010 | 11:01 WIB
setelah istrinya selesai masa jabatan, ntr gantinya anaknya ya...
0 komentar:
Posting Komentar