PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Ditolak Warga Cirebon
Polri Siapkan Pondok Rangon untuk Syarif
Maria Natalia | Inggried | Kamis, 21 April 2011 | 12:14 WIB
Maria Natalia Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam
TERKAIT:
- Bom Cirebon, Bom "Kampungan"
- Jihad Individual, Ideologi Baru Teroris
- Bom Cirebon Tamparan untuk Polri
- Polda Metro: Jakarta Aman Terkendali
- M Syarif Terlibat Perusakan Alfamart
JAKARTA, KOMPAS.com, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE — Pihak kepolisian telah mengizinkan keluarga pelaku bom bunuh diri Cirebon, M Syarif Astanagarif, untuk mengambil jenazah yang bersangkutan. Akan tetapi, menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, warga kampung halaman Syarif justru menolak jenazahnya dimakamkan di Cirebon. Tak hanya itu, Kesultanan Cirebon juga tidak mengizinkan pemakaman Syarif di tanah kelahirannya tersebut.
"Saya mendapat informasi dari Kapolda Jawa Barat bahwa yang bersangkutan ditolak untuk dimakamkan di kampungnya itu. Masyarakat di sana menolak," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4/2011).
Menurut dia, Kesultanan Cirebon menolak karena sangat mengecam keras aksi bom bunuh diri yang dilakukan Syarif. Oleh karena itu, Polri berencana akan menyiapkan tempat untuk pemakaman Syarif. "Kami siapkan di Pondok Rangon kalau tidak bisa dimakamkan di sana (Cirebon)," ujarnya.
Saat ini, Polri tengah menunggu tim dokter Rumah Sakit Polri Sukanto yang melakukan identifikasi terhadap jenazah Syarif sebelum dimakamkan. Kondisi jenazah Syarif hancur di bagian perut akibat bom berdaya ledak rendah yang dimasukkan ke dalam tas. Bom itu diledakkannya saat shalat Jumat pada 15 April 2011.***
Source : Kompas,com, Kamis, 21 April 2011/Gambar tambahan dari berbagai sumber.
Ada 17 Komentar Untuk Artikel Ini.
Kamis, 21 April 2011 | 16:16 WIB
Katanya: Alam Semesta diciptakan oleh-NYA untuk siapa dan seberapa besarkah yang kita ketahui ? Katanya: Tata Surya adalah Bagian dari Alam Semesta, terdiri dari INDUK Matahari dan anak-anaknya yang disebut Planet. Salah satunya disebut sebagai Planet BUMI, seberapa besarkah Tata Surya itu? Makhluk hidup yang disebut 'manusia', apakah benar dia adalah 'ciptaan' yang paling sempurna? Sungguh kasihan sekali Planet Bumi ini !!!
Kamis, 21 April 2011 | 15:45 WIB
dikubur yaaa dikubur, asalkan jangan di kubur di makam pahlawan aja.
Kamis, 21 April 2011 | 14:54 WIB
sesungguhnya dalam Islam: orang hidup maupun yg sdh mati/jenazahnya -- tetap dihormati sama. maka ketika kita membunuh musuh misalnya, tidak boleh setelah mati, lalu jenazahnya kita aniaya, dipotong kepalanya/anggota lainnya, lalu ditancapkan di pohon dll. bahkan kita duduk di atas kuburan/injak2 kuburan orang pun tidak boleh. Islam amat menghormati jiwa= hidup/yg sudah mati. bahwa dia berdosa besar dll, itu urusan Alloh.
Kamis, 21 April 2011 | 15:29 WIB
Ya sudah kalo begitu kubur saja di pekarangan rumah anda atau kirim ke padang pasir di Arab sana
Kamis, 21 April 2011 | 14:41 WIB
Saya usulkan agar mayat Mohammad Syarif dibuang ke laut karena orang ini tidak bisa menghormati orang lain
Kamis, 21 April 2011 | 14:41 WIB
Kasihan betul si Sarip ini, siapalah yang mencuci otaknya, sampai hilang rasa kemanusiaannya.
Kamis, 21 April 2011 | 13:56 WIB
sebenernya bgs juga ditolak ama warga, biar pelaku - pelaku lainnya dan keluarganya tahu bahwa tindakan nya itu sesat !!!, boro2 mati masuk surga di bumi aja mayat lo ga diterima...pimpinannya aja sendiri takut bom bunuh diri cuma bisa meracuni anggotanya yang tersesat tercuci otaknya untuk melakukannya....
Kamis, 21 April 2011 | 14:15 WIB
setuju............... biar pelau yg lain berfikir dua kali untuk meledakan bom, di dunia mayatnya di tolak apalagi di ahirat
Kamis, 21 April 2011 | 13:34 WIB
Buang ke pantai biar dimakan ikan hiu, apa teroris berpikir yang jadi korban ???? orang-orang tak bersalah.....
Kamis, 21 April 2011 | 13:08 WIB
Orang itu harus dapat perpikir yang bijaksana dan rasional..dari tanah akan kembali ketanah...tanpa melihat yang mati itu siapa...dan akan dikubur dimana..perbuatan orang yang sudah mati hanya tinggalkan cerita dari kejahatannya, tak akan mempengaruhi keadaan dimana dia dikuburkan, mungkin bisa menjadikan contoh bagi mereka yang masih hidup...gitu aja kok perot
Kamis, 21 April 2011 | 13:08 WIB
Orang itu harus dapat perpikir yang bijaksana dan rasional..dari tanah akan kembali ketanah...tanpa melihat yang mati itu siapa...dan akan dikubur dimana..perbuatan orang yang sudah mati hanya tinggalkan cerita dari kejahatannya, tak akan mempengaruhi keadaan dimana dia dikuburkan, mungkin bisa menjadikan contoh bagi mereka yang masih hidup...gitu aja kok perot
Kamis, 21 April 2011 | 13:58 WIB
intinya mrk ga mw tanah mrk dikotori oleh teroris
Kamis, 21 April 2011 | 12:43 WIB
bagus..!! jangan kasih tempat (TERORIS) di lingkungan kita... HIDUP atau MATI...
Kamis, 21 April 2011 | 15:31 WIB
Islam....lah, Islam export dari timur tengah yang menghalalkan segala cara, Islam asli Indonesia itu toleran...karena campursari..!!!!
Kamis, 21 April 2011 | 13:49 WIB
agamanya apa sih dia?
Kamis, 21 April 2011 | 12:42 WIB
lwong udah mati aja kok di permasalahkan, emangnya tanah cirebon yang nyiptain siapa,,,????
Kamis, 21 April 2011 | 13:24 WIB
Btul banget tuh... Tanah bkn milik manusia.. mereka ada hak apa tuh?? aneh manusia nya... biar aja yg Diatas yg mbri hukuman... qta ga usah ikt2n mhakimi, toh uda mninggal...
Kamis, 21 April 2011 | 12:32 WIB
yang nolak ga takut ya?
0 komentar:
Posting Komentar