16 April 2011
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
LEDAKAN BOM
Polri Cocokkan Sampel Darah Pelaku
Sandro Gatra | Sabtu, 16 April 2011 | 18:21 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam menunjukkan foto wajah pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Sabtu (16/4/2011) di Jakarta. (TRIBUN NEWS/FX ISMANTO)***
TERKAIT:
- Kadiv Humas: Korban Tewas adalah Pelaku
- Pengebom Memakai Celana Lima Lapis
- Kenali Ciri-ciri Pelaku Bom Cirebon Ini!
- Polisi Bisa Identifikasi Pelaku
- Darah Tiga Warga Cirebon Diperiksa
JAKARTA, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE — Kepolisian telah mengambil sampel darah beberapa warga dalam satu keluarga yang diduga keluarga pelaku pengeboman di dalam Masjid Adz-Dzikro di lingkungan Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/4/2011).
Kalau cocok, besok kira-kira pukul 13.00 akan kami publikasikan di Mabes Polri. Anton Bachrul Alam
"Sampel darah mereka dibawa ke Jakarta semalam. Kami mau mencocokkan dengan darah jenazah," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam ketika dihubungi wartawan, Sabtu (16/4/2011).
Anton mengatakan, jika DNA jenazah dengan DNA sampel yang diambil cocok, keluarga tersebut dapat mengambil jenazah di Rumah Sakit Polri Jakarta Timur.
"Kalau cocok, besok kira-kira pukul 13.00 akan kami publikasikan di Mabes Polri," kata Anton.
Seperti diberitakan, pelaku pengeboman diduga bernama Muhammad Syarif. Dia tercatat bertempat tinggal di RT 03 RW 06 Astana Garib Utara, Pekalipan, Kota Cirebon.
Polri juga telah merilis ciri-ciri pelaku, yakni berjenis kelamin laki-laki, ras mongoloid, golongan darah O, umur antara 25 dan 35 tahun, tinggi 181 cm, berat 70 kg, kulit kuning langsat, dan nomor sepatu 43 (10 inci).***
Source : Kompas.com, Sabtu, 16 April 2011
Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini.
Sabtu, 16 April 2011 | 20:26 WIB
baca dari media lain : Ketua Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (GAPAS) yang merupakan anggota FUI mengakui bahwa yang melakukan pengeboman Muhammad Syarif. "saat melakukan aksi bersama GAPAS dia selalu ikut, tapi bukan anggota" pernyataan yang konyol kalo bukan anggota kok masih boleh ikut??? beginilah kalo ormas2 yang membawa nama-nama "agama" tapi melakukan kekerasan dibiarkan terus menerus akan bermunculan ekstrimisme di kehidupan brmasyrakat. mending ga usah bawa2 agama mending ato dibubarin sekalian. seperti menunjukkan pemerintah seperti kehilangan "taji-nya" kalo organisasi2 seperti ini dibiarkan.
0 komentar:
Posting Komentar