Keresahan Menjelang Lebaran : Warga Khawatirkan Kualitas Daging

Minggu, 14 Agustus 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Warga Khawatirkan Kualitas Daging

INDRAMAYU, (KC), PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Maraknya isu peredaran daging ayam tiren (mati kemarin) dan daging sapi mengandung cacing hati di beberapa daerah ikut membuat khawatir warga Indramayu. Karena bukan mustahil daging seperti itu juga beredar di kota mangga.

Oleh karena itu, dinas terkait terus menggencarkan pemeriksaan secara ketat melalui inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional maupun tempat pemotongan hewan untuk mengantisipasi peredaran barang konsumsi yang dapat merugikan masyarakat umum tersebut.

Warga dan para pedagang juga diminta lebih berhati-hati dengan memeriksa dengan saksama kondisi daging yang akan dibeli (dikonsumsi) atau dijual.
Inspeksi dan pemeriksaan dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Inspeksi dilakukan di sejumlah pasar tradisional, Rabu (10/08/2011).

Dalam inspeksi tersebut, para petugas memeriksa satu persatu kios penjual daging ayam, sapi, dan kambing. "Dari hasil inspeksi dan pemeriksaan cepat, tidak ditemukan peredaran daging tiren, gelonggongan, maupun yang mengandung cacing hati meskipun kebanyakan pedagang memotong sendiri hewan yang dagingnya dijual. Namun, kami tetap meminta mereka untuk memerhatikan kondisi daging yang akan dijual kepada masyarakat," kata drh. Dian Daju, salah seorang anggota tim pemeriksa di Pasar Daerah Haurgeulis.

Dalam sidak tersebut, saat ditanya petugas, beberapa pedagang mengaku pernah mendapati kondisi daging atau hati produk jualan mereka pucat dan ketika dibelah terdapat cacing.

Akan tetapi, kata drh. Dian, kemungkinan yang dilihat pedagang belum tentu cacing hati karena butuh pemeriksaan khusus dan kompetensi untuk mengetahui penyakit cacing hati. "Namun ada baiknya para pedagang membuang daging yang memang kondisinya tidak bagus. Jangan memaksakan menjualnya karena bisa berdampak serius pada orang yang memakan, selain itu penularan penyakitnya cepat," kata Dian.

Dari hasil sidak, selain dipastikan daging yang beredar adalah daging layak konsumsi, harga daging ayam, sapi, dan kambing juga relatif masih stabil dan belum mengalami kenaikan dengan level tajam.

Tidak hanya daging, dalam inspeksi tim gabungan tersebut petugas juga memantau perkembangan kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran.
Dari pemantauan diketahui, harga cabai dan beras meroket dibandingkan harga bahan pokok lain yang cenderung masih stabil.

Harga cabai merah naik Rp 4 ribu dari sebelumnya Rp 8 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg. Sementara itu, harga beras sudah mencapai level Rp 8 ribu per kg, atau naik seribu rupiah dari harga sebelumnya.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Indramayu Udi Suwarsudi mengungkapkan, kenaikan harga barang pokok cenderung masih berada dalam batas kewajaran. Dia memperkirakan, kenaikan harga secara signifikan akan terjadi pada sepekan menjelang lebaran. "Ada beberapa bahan pokok yang harganya naik seperti cabai merah dan beras, namun masih wajar, belum diperlukan operasi pasar murah," ungkapnya.

Sementara itu, sejumlah ibu rumah tangga mengeluhkan naiknya harga beras yang sudah tembus Rp 8.500,00/kg, padahal seminggu sebelumnya harga beras masih berkisar Rp 6.500,00/kg.

Menurut salah seorang ibu rumah tangga asal Desa Mekarjati, Zulfah, menjelang datangnya bulan puasa harga beras biasa paling murah Rp 6.000,00/kg, kini sudah naik Rp 8.500,00/kg. "Sepertinya baru kali ini harga beras yang paling murah Rp 8.500,00/kg," katanya.

Hal sama juga dikatakan ibu rumah tangga lainnya, Usripah. Menurutnya, tingginya harga beras membuat dirinya mengirit uang belanja, karen kalau yang namanya beras mau tidak mau harus dibelinya, karena merupakan makanan pokok sehari-hari. "Sudah harga barang yang lain mahal, kini ditambah harga beras juga tidak mau turun," ujarnya.(C-23/C-26)***

Source : kabar-cirebon. com, Kamis, 11 Agustus 2010 - 01:27:49 WIB

• TI Kota Cirebon Bidik Emas
• Bunker di SMPN 1 Diduga Gudang Logistik
• Dana Bantuan bagi Siswa Miskin tidak Transparan
• Lima Nama Siap Ramaikan Bursa Calon Ketua PGRI
• Doa Ibu