PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
KTNA Minta HPP Bulog Dinaikkan
SIAP PANEN - Kondisi tanaman padi di Desa Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang sudah menguning. Konon, beberapa hari lagi siap panen. Gambar diambil Jumat (10/02/2012) siang.(Satim)*** Foto-foto : Satim/PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – Di tengah melambungnya harga pembelian padi maupun beras di pasaran saat ini, memicu harapan agar Bulog berani menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap gabah kering giling (GKG) maupun harga pembelian beras di tingkat petani. Selain itu, Bulog Divre Indramayu juga harus menyerap 110.000 ton beras pada tahun 2012 ini.
Demikian disampaikan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, H. Sofwan melalui Wakil Ketua KTNA, Sutatang di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Rabu (08/02/2012) sore.
Sutatang mengatakan, dengan dinaikkannya HPP itu, berarti Bulog turut membantu meringankan beban petani saat ini selalu didera kenaikkan harga pupuk dan obat-obatan, serta naiknya biaya pengolahan sawah di lapangan.
“Ya, kalau tidak dinaikkan, fluktuasi harga gabah maupun beras di lapangan diduga bakal tidak terkendali. Itu justru akan meresahkan masyarakat juga,” kata Sutatang yang saat itu kabarnya hendak melakukan rapat koordinasi bersama beberapa pengurus KTNA di beberapa kecamatan.
Dijelaskan, saat ini Bulog melakukan pembelian gabah kering giling (GKG) dari petani Rp 450/kg. Sedangkan di tengah-tengah masyarakat sudah mencapai kenaikkan harga yang signifikan yang dilakukan oleh para tengkulak beras.
“Kalau Bulog belum menaikkan HPP-nya, para petani diduga agak enggan menjual gabahnya ke Bulog. Nah, kalau Bulog tak mampu menyerap gabah dari petani langsung, saya khawatir stabilitas harga pangan itu bakal goyah, dan dampaknya meresahkan masyarakat,” ungkapnya.
Namun Sutatang belum menerangkan secara detail tentang solusi maupun antisipasi menurunnya produksi pangan di Kabupaten Indramayu, sehubungan dengan banyaknya lahan pertanian produktif yang telah berubah fungsi menjadi sejumlah kawasan perumahan dan bangunan lainnya.(Satim)*** Foto-foto : Satim/PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
0 komentar:
Posting Komentar