Senin, 25
Februari 2013
PENDOPO
INDRAMAYU ONLINE
FOKUS
Aher-Deddy
Unggul Sementara di Pilkada Jabar
Hasil perhitungan manual pada 3 Maret. Rieke-Teten
menunggu hasil KPU.
Minggu, 24
Februari 2013, 20:37 Dwifantya Aquina, Riefki Farandika Pratama (Bandung),
Darmawan (Depok), Permadi (Sukabumi/Bandung)
Hasil quick count LSI menyatakan pasangan Ahmad
Heryawan-Deddy Mizwar unggul. (VIVA.co.id)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Sorak kegembiraan ratusan massa pendukung pasangan
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Petahana Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan
Deddy Mizwar riuh terdengar dalam satu ruangan di Hotel Papandayan, Bandung,
Jawa Barat, Minggu sore, 24 Februari 2013.
Mereka menyambut unggulnya
pasangan nomor urut 4 ini dalam hasil hitung cepat atau quick count
Pilkada Jabar 2013 yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Aher dan Deddy, yang
kompak mengenakan kemeja putih, tampak tenang sambil sesekali tersenyum.
Wajahnya sumringah. Dalam hitung ceoat itu, Aher-Deddy unggul dengan perolehan
suara 33,14 persen dari total 100 persen suara yang masuk menurut hasil quick
count Lingkaran Survei Indonesia (LSI), dengan margin of error +/-
1.
Meskipun keputusan final
masih harus menunggu hasil penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum
Daerah Jawa Barat, Aher mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para
pendukungnya. Terutama kepada para partai pendukung seperti PKS, PPP, Partai
Hanura, dan PBB, dan para pemilihnya di seluruh Jawa Barat.(Lihat videonya
di sini.)
"Mari kita syukuri,
bahwa kemenangan kita ini adalah kemenangan
seluruh rakyat Jawa Barat. Karena yang menang bukan pasangan calon, tapi
rakyat," kata Heryawan disambut tepuk tangan para pendukungnya.
Menurut Aher, hasil quick
count telah diakui bersama sebagai alat ukur yang sangat modern. Sehingga
hasil hitung cepat ini kemungkinan besar mendekati hasil hitung manual secara
keseluruhan.
"Insya Allah sebagaimana
hasil ini adalah mendekati kenyataan. Margin of error tidak lebih dari 1
persen. Kalau pun turun hanya satu persen, kalau naik juga satu persen.
Sehingga tidak akan mengubah hasil akhir Pilgub Jawa Barat ini," ujar dia.
Meski begitu, Aher meminta
seluruh tim sukses dan partai pendukung tidak merayakan kemenangan ini secara
berlebihan. Dia meminta semua pihak untuk mengikuti dan mengawasi proses
perhitungan suara manual oleh KPU Jabar. "Mari kita awasi proses ini
sebaik-baiknya."
Dalam sebuah wawancara,
Aher yakin kemenangannya
ini tak akan digugat oleh empat kandidat lainnya. Sebab, sebagai incumbent,
selama ini ia telah menjalani prosedur Pilkada secara fair.
"Mudah-mudahan tak ada gugatan sehingga mencerminkan Pilkada Jabar yang
baik dengan provinsi yang memiliki penduduk paling banyak di Indonesia. Sebagai
incumbent saya tidak melakukan apapun kecuali fair," katanya.
Ucapan selamat kepada
Aher-Deddy pun mengalir dari para pasangan pesaingnya. Cagub Independen Jabar
nomor urut 1, Dikdik Mulyana
Arif Mansur, misalnya.
Mantan Kapolda Sumatra Selatan ini langsung mendatangi dan mengucapkan selamat
kepada Aher dan Deddy Mizwar di media center Hotel Papandayan, Bandung.
"Saya memenuhi janji
saya untuk menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat pada pemenang,"
kata Dikdik.
Dikdik yang menggunakan
pangsi hitam dan iket ciri khas masyarakat Sunda menyalami Aher dan memeluknya.
"Selamat atas kemenangannya. Saya tidak akan melakukan gugatan atas
kekalahan," tuturnya.
Kepada Aher dan Deddy, ia
menyampaikan harapannya agar menjadi pemimpin yang amanah, sesuai kehendak
rakayat yang ingin Jawa Barat lebih maju. Menurutnya, ini semua baru awal.
Tugas berat sudah menunggu para gubernur dan wakil yang terpilih.
"Membangun Jawa Barat
tidak bisa sendiri. Perlu Kerjasama semua elemen, selain kerja keras. Kita
harus saling membantu, bukan menjatuhkan. Saya siap membantu kang Aher dan kang
Deddy bila dibutuhkan untuk membangun Jawa Barat lebih maju," ujar dia.
Dalam waktu bersamaan,
pasangan Cagub dan Cawagub Dede Yusuf-Lex
Laksamana juga menggelar
konferensi pers dihadapan para pendukung dan simpatisannya. Dede yang sempat
bersanding dengan Aher pada Pilkada Jabar sebelumnya, menerima kekalahannya
dengan legowo. Ia pun tak lupa mengucapkan selamat kepada pasangan Aher-Deddy.
"Kami ucapkan selamat
kepada pasangan cagub dan cawagub yang menempati posisi atas. Saya minta maaf,
jika dalam pemilihan ini selalu terjadi rivalitas. Saya berharap Pak
Ahmad Heryawan bisa melanjutkan pembangunan dan kemakmuran bagi rakyat
Jabar," katanya.
Senada dengan Aher, Dede
mengaku paham benar bahwa teknologi yang digunakan dalam proses hitung cepat
sudah sedemikian canggihnya, sehingga bisa dikatakan hasil quick count
hampir mendekati hasil akhir. "Posisi quick count sudah mencapai
hampir 100 persen, dan kami tidak bisa sampai di 30 persen," ujarnya.
Pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana harus puas dengan hasil perolehan suara 25,23
persen versi quick count Lingkaran Survei Indonesia.
Dede yang juga masih
menjabat sebagai Wakil Gubernur Jabar ini menyatakan, ia sangat mengapresiasi
warga Jabar yang telah memilihnya. Ia pun meminta kepada para relawan, sahabat,
kader dan simpatisannya, untuk menyikapi hasil Pilkada dengan dewasa.
Secara terpisah, Aher pun membalas
ucapan selamat Dede Yusuf dengan berterimakasih atas kerjasama selama lima
tahun ini di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Saya berterimakasih pada Pak
Dede Yusuf dan Pak Lex Laksamana," ujar Aher.
Secara pribadi, Aher juga meminta
maaf pada keduanya jika ada kekurangan, ia mengenang Dede dan Lex sebagai rekan
yang banyak membantunya selama ini. "Banyak kenangan bersama pak Dede dan
Pak Lex saat membangun Jawa Barat di Gedung Sate. Itu tidak akan pernah bisa
dilupakan. Ini bukan kemenangan saya, ini kemenangan bersama," kata dia.
Rieke tunggu hasil resmi KPU
Berbeda dengan
kandidat lainnya yang memantau hasil quick count dari hotel berbintang,
Cagub Jabar usungan PDIP, Rieke Diah
Pitaloka, lebih memilih
berkumpul bersama para pendukungnya di halaman rumahnya di kawasan Beji, Depok.
Suasananya cukup sederhana, hanya dengan tenda berwarna merah dan bangku-bangku
plastik serta makanan seadanya, ia menjamu warga setempat dan simpatisan yang
sejak awal Pilkada mendukungnya.
Mengenakan kemeja
kotak-kotak, yang sempat menjadi ciri khas Gubernur DKI Joko Widodo saat
kampanye Pilkada DKI beberapa waktu lalu, bola mata Rieke tak beranjak dari
layar besar yang dipasang di halaman rumahnya. Saat hasil quick count menunjukkan
perolehan suara 27,92 persen, atau posisi kedua setelah pasangan Aher-Deddy,
wanita berdarah asli Sunda ini menyunggingkan senyum.
Meski tak berhasil
mencapai posisi puncak dalam quick count, Rieke menegaskan akan terus
berjuang karena keputusan ini belum final. Ia masih akan menunggu keputusan
resmi dari KPU Jabar.
Menurut Rieke, hasil quick
count hanya menyatakan perolehan sementara, namun belum mewakili ribuan TPS
yang ada di Provinsi Jabar. Ia pun membeberkan, berdasarkan data yang dihimpun,
masih ada sekitar 1.220 buruh dan ribuan pasien rumah sakit yang tak bisa
mencoblos karena kurangnya surat suara dan tidak tersedianya TPS.
"Ya silahkan saja
kalau salah satu pasangan calon mengklaim dirinya menang. Yang jelas buat kami
perjuangan belum berakhir selama data faktual yang dikeluarkan KPU belum
keluar, kami akan terus berusaha dan berjuang," tegasnya.
Rieke akan terus memantau
dan mengumpulkan bukti-bukti di lapangan terkait hasil quick count tersebut.
Jika nantinya ditemukan kecurangan, maka pihaknya tak akan tinggal diam.
"Sekali lagi saya tekankan, penghitungan faktual belum selesai, kita minta
pertanggungjawaban KPU," ujarnya.
Sikap Rieke ini pun kemudian
mendapat dukungan dari Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri. Mega meminta
Rieke untuk tidak berputus asa, tetap semangat, dan mengawal proses
penghitungan suara hingga tuntas.
"Ibu Mega
menyampaikan pada saya agar tidak stres, jangan mudah patah. Beliau juga
menginstruksikan seluruh kader partai untuk terus mengawal dan memantau
penghitungan suara agar tidak terjadi penggelembungan suara," tutur dia.
Selain itu, lanjut Rieke,
ia juga mendapat dukungan dari rekannya separtai yang menjadi Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo, agar tidak kecewa dan tetap semangat berjuang bersama
rakyat. "Kami akan terus berusaha sampai KPU menyampaikan berita acara
secara faktual," kata Rieke. Sesaat setelah memantau hasil hitung cepat,
Rieke pun langsung bertolak ke Bandung.
Rekam jejak Pilkada Jabar
Meski hasil quick
count beberapa lembaga survei telah menyatakan pasangan calon gubernur dan
wakil gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar unggul atas pasangan
lain, Ketua Komisi
Pemilihan Umum Jawa Barat, Yayat Hidayat meminta, seluruh pihak tidak menjadikan
hasil tersebut sebagai kesimpulan dalam menentukan siapa yang menjadi gubernur
dan wakil gubernur Jawa Barat 2013-2018.
"Yang harus
diperhatikan masyarakat adalah, nanti perhitungan manual tanggal 3 Maret. Itu
baru resmi," kata Yayat kepada VIVAnews. Hasil penghitungan manual
itu akan menentukan siapa yang mendapat amanat dari rakyat untuk memimpin
Jabar.
Menurutnya, quick count
sejumlah lembaga survei adalah data pembanding dalam rangka mengawal suara
pemilih. "Jadi tidak boleh menyimpulkan calon terpilih berdasarkan data
pembanding," katanya.
Yayat juga menegaskan
kembali sistem pilkada Jawa Barat, bahwa calon gubernur dan wakil gubernur terpilih
harus mendapatkan 30 persen plus satu. Jika salah satu pasang calon sudah
mendapatkan 30 persen plus satu, sudah dipastikan memenangkan pemilihan.
"Tapi kalau kurang
dari 30 persen plus satu, harus ada putaran kedua. Yang menjadi pesertanya
adalah peraih suara terbanyak pertama dan kedua. Jadi tunggu saja rekapitulasi
akhir tanggal 3 Maret," ujar dia.
Terkait hasil Pilkada, Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi menilai selama
ini provinsi Jawa Barat memiliki rekam jejak yang baik dalam hal demokrasi.
Oleh karena itu, ia berharap keputusan resmi KPU nanti dapat disikapi dengan
bijaksana oleh masyarakat. "Dalam sejarah pemilihan, Jabar itu selalu
tidak ada konflik. Itu jadi tradisi yang baik," kata Gamawan.
Hasil hitung cepat
Lingkaran Survei Indonesia (LSI), setelah 100 persen sampel suara masuk,
pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar unggul dengan suara 33,14 persen. Lalu
disusul Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, dengan 27,92 persen. Dede Yusuf-Lex
Laksamana berada di posisi ketiga dengan peroleh 25,23 persen.
Sementara pasangan
Dikdik-Toyib ada di urutan empat, dengan suara yang diperoleh 1,89 persen. Di
posisi buncit adalah pasangan Yance-Tatang, yang mendapatkan 11,81 persen. Margin
error untuk quick count yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia
ini adalah +/- 1 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.*** Sumber :
viva.co.id, Senin, 25 Februari 2013/Pukul 16:13 WIB
Senin, 25
Februari 2013
0 komentar:
Posting Komentar