CARI BERKAH KLIK DI SINI
19 September 2014
Panen Raya Kedelai di Indramayu 2014
Author: PENDOPO INDRAMAYU
| Posted at: 13.15.00 |
Filed Under:
Ekonomi
dramayu Panen Kedelai Di Desa Bantarwaru Reviewed
by Apih Adang on September
17
Description: INDRAMAYU [Media Jabar Kita].- Pemkab Indramayu menyambut baik
rencana dijadikannya ... Rating: 4.5
Selasa, 16 September 2014
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Pangdam III
Siliwangi Bareng
Bupati
Indramayu Panen Kedelai
MENCOBA MESIN -
Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah dan Pangdam
III/Siliwangi, Mayjen TNI Dedi Kusnadi tengah mencoba mesin perontok kedelai. Foto :
Net
INDRAMAYU, Pendopo
Indramayu Online – Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, menyambut
baik rencana dijadikannya areal pertanian di Indramayu sebagai lumbung
kedelai nasional. Pasalnya, selain hasil yang memuaskan dan sangat memiliki
nilai ekonomis tinggi, serta pangsa pasar kedelai secara nasional masih sangat
terbuka.
Terkait hal itu, Bupati Indramayu bersama dengan Panglima
Kodam III / Siliwangi dan pejabat Kementrian Pertanian melakukan panen raya dan
tanam kedelai di Blok Walahar, Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten
Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Selasa (16/09/2014).
Dalam acara itu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah
berharap, kedelai menjadi salah satu komuditas unggulan, dan menjadi pilihan
kedua para petani di Kabupaten Indramayu setelah padi. “Hasil panen yang cukup
baik, ditambah dengan kebutuhan pasar yang tinggi, membuat budidaya tanam
kedelai semakin diminati oleh para petani,” ungkap Anna Sophanah.
Dijelaskan, saat ini program Perluasan Areal Tanam (PAT)
dan SLPTT kedelai tahun 2014 di Kabupaten Indramayu mencapai 17.900 hektar.
Realisasi tanam sampai dengan pertengahan bulan September tahun ini mencapai
15.361 hektar atau mencapai 88 persen.
Sedangkan lahan yang belum tertanam mencapai 2.039 hektar
atau 12 persen. Sementara untuk tanaman kedelai yang sudah panen seluas 10.937
hektar dengan produktivitas rata-rata 17,58 kuintal per hektar.
Bupati menambahkan, saat ini pangsa pasar kedelai dari
para petani di Indramayu tidak mengalami masalah. Pihak Bulog kapan pun siap
membeli kedelai petani dengan harga Rp 7.600 per kilogram. Namun karena petani
tidak sabar akhirnya sering kali petani menjual kepada tengkulak.
Nupati Anna menilai, hasil panen yang cukup baik ditambah
dengan kebutuhan pasar yang tinggi, membuat budidaya tanam kedelai semakin
diminati oleh para petani. “Saya sangat berterima kasih kepada Kementrian
Pertanian dan jajaran TNI AD yang telah sungguh-sungguh membantu para petani
kedelai. Dari mulai memberikan pemahaman cara menanam kedelai yang baik, sampai
akhirnya menjadikan kedelai sebagai pilihan untuk berusaha selain bertani,
bahkan Babinsa pun kini mengawasi kedelai,” ujarnya.
Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi
mengatakan, keterlibatan TNI dalam pembudidayaan kedelai ini sebagai upaya
untuk membantu ketahanan pangan di dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia).
Keterlibatan TNI dalam mendukung program ketahanan pangan
nasional ini karena prajurit tidak banyak tugas di daerah operasi militer.
Untuk mengisi kegiatan bermanfaat selain latihan rutin maka prajurit dilibatkan
untuk pengelolaan di bidang pertanian.
Menurut dia, jumlah personel TNI yang diterjunkan untuk
membantu pertanian disesuaikan sesuai kebutuhan. Dia mencontohkan, kerlibatan
prajurit dalam perbaikan jalan akibat banjir maupun mengawal rehabilitasi rumah
rakyat, juga bisa dikerjakan prajurit secara efisien.
“Prajurit TNI bisa digunakan semaksimal mungkin untuk
membantu masyarakat, dan kami memberikan komitmen yang kuat untuk itu, para Babinsa
bisa ikut mengawal kegiatan budidaya tanaman kedelai ini, karena akan sangat
bermanfaat dan meningkatkan keharmonisan antara TNI dengan rakyat, ” kata Dedi.
Dinilai hasilnya memuaskan, Pangdam mendorong Kabupaten
Indramayu menjadi salah satu lumbung kedelai nasional. Mengingat, potensi
lahannya yang masih luas serta kualitas dan kuantitas produksi kedelai yang
lebih baik dari daerah lain yakni hasil panennya mencapai 2,4 ton per hektar.
Jajaran TNI harus berperan aktif karena mengejar target
swasembada kedelai 2014, dan mengulangi pencapaian swasembada kedelai guna
menekan ketergantungan terhadap kedelai impor.
Guna menjadi lumbung kedelai nasional, lanjut dia, TNI AD
bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI akan terus melakukan perluasan
lahan tanaman kedelai di Indramayu dari saat ini yang baru sekitar 17,4
ribu hektar.
Seiring dengan itu TNI AD melalui Babinsa akan terus
melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di
lapangan, hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik.
Sementara itu, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
(Akabi) Kementrian Pertanian RI, Maman Suherman menilai, target nasional
menjadikan Indramayu sebagai lumbung kedelai nasional dinilai tepat. Karena
tidak hanya didukung lahan yang luas tapi kesuburan tanahnya juga menjadi
pertimbangan utama.
Saat ini, kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,5 juta
ton per tahun. Sementara, produksi dalam negeri baru mencapai 700 ribu-800 ribu
ton per tahun. Dengan demikian, Indonesia masih kekurangan sekitar 1,7 juta-1,8
juta ton kedelai.
“Kekurangan tersebut terpaksa dipenuhi melalui
impor. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong berbagai daerah di Indonesia
untuk meningkatkan produksi kedelai sehingga swasembada kedelai bisa tercapai,”
tandasnya.
Program yang sangat bagus itu, sangat diapresiasi oleh
beberapa kalangan untuk menjadikan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung kedelai
nasional. “Oleh karena itu, jangan sampai dimanfaatkan oleh para oknum untuk melakukan
korupsi dengan cara merekayasa luas lahan tanam kedelai dalam menyedot duit
pemerintah,” kata Pemerhati masalah sosial dan kemasyarakatan Indramayu, Bob Cahyadi,
di kantornya (Satim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar