PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Konfercab PWI Jabar Ricuh
Ilustrasi : bogoronline.com
INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat yang berlangsung di Wisma Haji Indramayu, berlangsung ricuh. Hal ini terjadi karena adanya dua anggota PWI Kabupaten Bogor, Yati dan Asep Syahmid yang tidak memiliki hak suara dalam pemilihan ketua PWI Cabang Jawa Barat, ternyata ikut mencoblos.
Tidak hanya membawa atas nama pribadi kedua wartawan tersebut, namun keduanya juga mencoblos untuk mandat dari delapan anggota PWI lainnya. Tidak hanya itu, kericuhan tersebut juga terjadi karena adanya dugaan money politik yang dilakukan salah satu oknum tim sukses calon ketua PWI Cabang Jawa Barat.
Kericuhan terjadi sesaat setelah Yati dan Asep menyalurkan hak pilihnya dengan membawa mandat wartawan lainnya. Sekretaris PWI Kabupaten Bogor Hadi Piyarso yang mengetahui jika kedua peserta Konfercab tersebut tidak memiliki hak pilih, langsung memprotes aksi yang dilakukan oleh Yati dan Asep pada panitia pemilihan Ketua PWI Cabang Jawa Barat.
“Saya memprotes sepuluh suara yang dibawa oleh Yati dan Asep. Kedua orang tersebut membawa mandat orang lain, tapi mereka tidak memiliki hak untuk memilih,” teriak Hadi Piyarso.
Panitia pemilihan, Syafril yang mencoba menengahi protes dengan cara mengambil secara acak sepuluh suara, ditolak mentah-mentah oleh calon Ketua Danang Donoroso. Dia meminta kepada panitia agar menghadirkan kedua orang tersebut, dan menyebutkan siapa calon yang telah dipilihnya. “Saya menolak usulan pengambilan sepuluh suara secara acak. Saya meminta kepada panitia agar kedua orang tersebut dihadirkan dan menyebutkan nama calon yang telah dipilihnya,” kata Danang Donoroso.
Tidak hanya Piyarso Hadi, anggota PWI Kabupaten Bogor lainnya, H Dedi juga mengungkapkan adanya tindakan money politik. Hal itu dilakukan oleh oknum tim sukses Mirza Amir, yakni Janter dan Khairul. Keduanya mencoba membeli suara H Dedi dengan uang sejumlah Rp 300 ribu. “Saya disodorkan surat pernyataan bermaterai dan uang Rp 300 ribu. Tapi tawaran itu saya tolak, karena saya lebih mengedepankan kelangsungan organisasi,” tegas wartawan Megaswara TV tersebut.
Sementara itu, untuk menyelesaikan permasalahan itu, perwakilan dari PWI Pusat mengadakan rapat secara tertutup bersama calon ketua PWI Jabar dan calon ketua dewan kehormatan PWI. (KNT-BO)***
Source : bogoronline.com, Kamis, 23 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar