PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Pemilihan Ketua PWI Jabar Deadlock
Ilustrasi : bogoronline.com
INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – Akibat kelalaian dalam registrasi anggota pemilik hak suara oleh panitia acara Konferensi Cabang (Konfercab) dan adanya praktik money politic yang dilakukan tim sukses calon ketua PWI, mengakibatkan Konfercab PWI Cabang Jawa Barat buntu dan terpaksa harus diulang lagi. meminta secara tegas agar pelaksanaan Konfercab tersebut ditunda. Hal ini dilakukan agar panitia Konfercab PWI Jabar tidak bermain mata dengan salah satu calon ketua PWI Jabar tersebut.
“Setelah dilakukan voting secara terbuka, peserta menghendaki agar pelaksanaan Konfercab PWI ini dilakukan dikemudian hari, menunggu jadwal yang lebih tepat lagi,” kata Atal S Depari, Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI Pusat.
Atal yang membatalkan penerbangannya ke Malang karena harus menyelesaikan permasalahan kecurangan pemilihan ketua PWI Cabang Jabar tersebut mengatakan, pihaknya akan memimpin secara langsung pemilihan Ketua PWI Cabang Jabar saat pelaksanaannya nanti. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak akan terjadi lagi. “Saya akan memimpin secara langsung acara pemilihan ketua PWI bersama panitia lainnya,” tandasnya.
Sekedar mengingatkan, Ketua PWI Kabupaten Bogor H Danang Donoroso yang dicalonkan menjadi Ketua PWI Cabang Jabar memprotes adanya aksi kecurangan dalam pemilihan Ketua PWI Cabang Jabar tersebut. Indikasi adanya kecurangan sistemik tersebut dilihat dari adanya anggota PWI yang tidak memiliki hak pilih, namun dapat mencoblos. Tidak hanya itu, dia juga ikut mencoblos untuk anggota lainnya, yang telah memberikan amandat kepada anggota PWI itu.
“Dari awal kegiatan, saya telah dicurangi. Surat undangan Konfercab yang datang hanya 10 buah, padahal anggota kita yang memiliki hak pilih ada 19 orang. Dan sekarang, ada dua orang yang tidak memiliki hak pilih, namun bisa mencoblos untuk dirinya dan orang yang memberikan mandat,” kata pria yang menjadi rival berat Mirza Amir tersebut.
Dua anggota PWI yang belum memiliki hak pilih itu adalah Yati Maryati (KTA mati) dan Asep Syahmid (masih anggota muda). Mereka membawakan mandat dari delapan anggota PWI lainnya. Akibat kejadian tersebut, muncul desakan dari peserta Konfercab PWI Jabar agar ke-10 anggota PWI tersebut dipecat keanggotaanya dari PWI. Pasalnya, akibat ulah mereka telah mencoreng wajah PWI Jabar, di mana deadlock pemilihan Ketua PWI Cabang ini adalah yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah PWI di Indonesia. (opik)***
Source : bogoronline.com, Kamis, 23 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar