Kisruh Golkar Jabar Harus Dibuka
TASIKMALAYA - Ketua DPD II Partai Golkar Kota Banjar Dr. Herman Sutrisno mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar harus berani membuka secara transparan biang kekisruhan di Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kab. Bekasi, yang berbuntut surat pemberhentian Ketua DPD Golkar Jabar Irianto M.S. Syafiuddin dan Sekretaris DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi.
"Terutama informasi dugaan permainan uang. Harus dijelaskan siapa yang menyerahkan uang itu, lalu diterima oleh siapa. Tolong hal itu dijelaskan secara transparan oleh DPP Partai Golkar," kata Herman Sutrisno yang juga Wali Kota Banjar, kepada "PRLM" Kamis (26/8) menanggapi kekisruhan di tubuh Partai Golkar Jabar.
Menurut informasi Musda Golkar Kab. Bekasi kedua di Bandung, terkait dugaan adanya permainan uang. Herman Sutrisno juga mendapatkan informasi itu, termasuk informasi bahwa DPP Partai Golkar juga mengetahui hal itu, termasuk menjadi salah satu dasar keputusan pemberhentian Yance dan Dedi Mulyadi.
Hanya saja, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham enggan menjelaskan soal dugaan permainan uang dalam kekisruhan di DPD Partai Golkar Jabar. Idrus hanya menegaskan bahwa Yance dan Dedi telah melakukan pelanggaran berat, tidak menjalankan organisasi dan melakukan sikap pembangkangan.
Dikatakannya, DPP Partai Golkar harus segera turun ke daerah berikan penjelasan secara transparan, kenapa lahir pemecatan. Tujuannya agar masalahnya tidak menjadi simpang siur.(A-97/A-26).***
Source : Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 26/08/2010 - 19:07
0 komentar:
Posting Komentar