CARI BERKAH KLIK DI SINI

15 Januari 2010

Hari-Hari Terakhir Pohon Baujan Raksasa Bersejarah di Indramayu

Akhir dari Baujan Raksasa Bersejarah di Indramayu

Pohon baujan raksasa tengan diderek. (Foto : Satim)


Riwayat Baujan Raksasa Bersejarah

Telah Tamat

INDRAMAYU – Tamat sudah riwayat pohon baujan raksasa yang telah legenda di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang dulu, konon, mengandung kekuatan mistik dan diduga banyak dihuni makhluk halus. Kamis (14/1) sore, batang pohon baujan berdiameter sekitar 1,5 meter dengan lingkaran sekitar 4 meteran itu, diderek dan diangkut ke dalam dua truk jenis Fuso dengan armada pengungkitnya mengerahkan dua unit mobil derek meraung-raung di pojok Jalan Murah Nara Indramayu, samping Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.

Tanpa ada penjelasan yang pasti, mengapa pohon baujan raksasa itu ditebang dan dirobohkan, lalu kayu gelondongannya diduga dijual oknum tertentu. Padahal pohon tersebut ditengarai merupakan aset Pemerintah Kabupaten Indramayu, serta merupakan salah satu saksi bisu sejarah keberadaan balai pengobatan pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1827, seperti dikisahkan dalam Buku Sejarah Indramayu cetakan 1977.

Pohon baujan raksasa yang diduga telah berusia ratusan tahun itu, berada persis di depan rumah Dinas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, yang sekarang digunakan untuk perkantoran sementara oleh lembaga tersebut. Rumah dinas itu, kini tercatat sebagai bangunan cagar budaya yang telah berusia ratusan tahun. Konon, dibangun pada masa pemerintahan Belanda 1827 ketika kawasan Sungai Cimanuk dijadikan pelabuhan ekspor-import barang-barang kebutuhan pokok. Posisi pelabuhan Cimanuk itu persis berada di depan rumah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dr. H. Suwardi Astradipura, MARS ketika dikonfirmasi berkaitan ditebangnya pohon baujan raksasa itu, Kamis (14/1) dan Jumat (15/1), tidak ada di kantornya. Oleh para stafnya dikatakan, ia tengah sibuk dengan kegiatan pemantauan ke sejumlah Puskesmas, katanya.

Namun dikaitkan dengan program penghijauan yang tengah digulirkan pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu dengan konsep nasionalnya “one man one tree”(satu orang menanam satu pohon), tampaknya penebangan pohon baujan itu amnat disayangkan, karena mengurangi kerindangan sebagian kecil dari kawasan Kota Mangga Indramayu.

“Kawasan Bumi Wiralodra Indramayu ini perlu dirindangkan. Baik di pantai maupun di seluruh daratan lainnya. Ini program yang harus didukung oleh semua pihak. Jangan asal menebang kayu saja, namun kapan mau menanamnya ?,” kata Drs. H. Yayan Mulyantoro MM, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu seusai menggelar acara pencanangan penghijauan tahun 2010 di kantornya.

Rupanya, pohon baujan raksasa itu mengandung nilai historis dalam perkembangan kawasan Kota Mangga dulu dan sekarang. Selain itu, oleh sebagian warga diyakini, sewaktu Jalan Murah Nara belum diperlebar dan penerangan jalan umum belum terpasang di pertigaan itu, justru pohon baujan tersebut diduga dihuni sejumlah makhluk halus yang sering mengganggu warga yang tengah lewat.

“Saya pernah menjumpai barisan kendi berjejer dari tepi jalan hingga ke tengah jalan. Namun begitu mau lewat, tiba-tiba sesosok dedemit raksasa yang tinggi dan besar berdiri di tengah-tengah jalan. Saya lemas dan pingsan. Baru bangun ketika ada seseorang yang mengaku warga Penganjang kebetulan lewat naik sepeda. Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 1980-an,” ungkap Kadiman (86), warga Sindang, Indramayu.

Namun Kadiman sangat prihatin begitu mendengar pohon baujan raksasa tadi telah ditebang. Alasannya, warga Sindang paling banyak mengingat-ingat pohon baujan itu sewaktu Indramayu dulu masih dijajah Belanda.

“Secara pribadi, saya ikut sedih. Pohon baujan itu punya kenangan sejarah ketika rumah sakit belum dikembangkan seperti sekarang. Dulu, rumah tua di situ pernah dihuni dokter Belanda, dan dijadikan balai pengobatan. Kemudian berturut-turut menjadi tempat praktek dokter hingga jaman reformasi,” ujar mantan pejuang Angkatan’45 itu.(Satim)***

Tahun Kedua Program Rakyat Ketemu Bupati Indramayu

Rakyat Ketemu Bupati (RKB)

Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin (Yance) tengah berdialog dengan warga miskin dalam acara Rakyat Ketemu Bupati (RKB) di Pendopo Bupati, Jumat (15/1). (Foto : Dok. Humas)

Pecahkan Persoalan Warga Miskin

Bupati Kembali Bertemu Rakyat

INDRAMAYU - Agenda Bupati Indramayu bertemu dengan rakyat yang digelar setiap hari
Jum’at, tak terasa telah memasuki tahun ke-2. Pada tahun sebelumnya, kegiatan ini telah berhasil membantu masyarakat miskin yang sangat membutuhkan dengan berbagai macam bantuan.

Jum’at (15/1) siang, bertempat di ruang dalam Pendopo Indramayu, Bupati Dr. H. Irianto MS Syafiuddin menerima sembilan orang dari berbagai tempat dan profesi.

Kepala Bagian Agama dan Kesra Setda Indramayu Drs. H. A. Mujahid DN, SPd, M.Si mengatakan, pertemuan ini merupakan periode ke 14 dan pertama dilakukan pada tahun 2010.

“Seperti tahun sebelumnya, dalam penyelesaian permasalahan bagi masyarakat miskin, maka berbagai lembaga ikut terlibat seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinsosnaker, RSUD, Yayasan Gempur Gakin, hingga BAZ,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, Ade Suhayati SH, MSi dalam siaran persnya, Jumat(15/1) siang.

Dalam pertemuan itu terungkap warga yang meminta bantuan kepada bupati diantaranya, Sukarlan, warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang mengharapkan bantuan biaya pengobatan bagi anaknya yang tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu akibat kecelakaan yang mencapai Rp 20 juta. Kemudian Warsim, warga Kelurahan Margadadi mengharapkan adanya bantuan modal untuk berjualan rokok dan lainnya.

Sementara warga yang mengharapkan bantuan untuk biaya pendidikan anak-anaknya, yakni Duta, warga Kelurahan Lemahmekar, Yeti, warga Desa Pabean Udik, Darno, Sri Sarinande, dan Sutadi yang kesemuanya warga Kelurahan Margadadi. Sedangkan Rudi Hartono, warga Kelurahan Kepandean mengharapkan bantuan mesin jahit untuk menjalankan usahanya sebab mesin jahit yang sudah ada saat ini sudah tidak layak untuk dipakai.

Pada kesempatan itu, Bupati Yance (begitu sapaan akrab Dr. H. Irianto MS Syafiuddin) langsung memerintahkan kepada OPD dan lembaga terkait untuk segera membantu, dan menyelesaikan apa yang dikeluhkan oleh masyarakat tersebut.

“Meskipun nilainya sedikit, namun harap bupati, ini bisa jadi suatu solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para keluarga miskin,” tutur Ade Suhayati, Kabag Humas Setda Indramayu yang mantan Camat Arahan itu. (Satim) ***

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template