CARI BERKAH KLIK DI SINI

2 Februari 2010

Penjahat bersenjata api merampok uang tunai senilai Rp 289 juta

Bendahara Dirampok, Gaji Guru Tertunda

INDRAMAYU - Penjahat bersenjata api merampok uang tunai senilai Rp 289 juta dari bendahara Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kedokan Bunder, Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/2) pagi. Akibatnya, ratusan guru sekolah dasar di Kedokan Bunder belum bisa menerima gaji mereka.

Perampokan terjadi di Jalan Raya Karangampel-Jatibarang, tepatnya di Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, yang kala itu sepi. Saat itu Sayidi Agus, bendahara Kantor Cabang Dinas Pendidikan, bersama pengemudi, Saefudin Zuhri, sedang menuju Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan di Kedokan Bunder.

Kedua orang itu membawa uang untuk membayar gaji guru SD di Kedokan Bunder yang baru diambil dari Bank Jabar Banten Cabang Karangampel. Biasanya kedua orang itu dikawal polisi, tetapi kali ini mereka pulang ke KCD sendiri.

Tiba-tiba sebuah sepeda motor warna hijau yang ditumpangi dua orang mengenakan helm memepet mobil Toyota Starlet milik Sayidi. Saefudin Zuhri yang sedang memegang setir ditembak dari sisi kanan. Akibatnya, mobil berhenti dan kedua karyawan dinas pendidikan itu lari meninggalkan mobil.

”Saat itu perampok mengambil tas berisi uang dan langsung kabur,” kata Ajun Komisaris Besar Nasri Wiharto, Kepala Kepolisian Resor Indramayu.

Saefudin Zuhri menderita luka di lengan dan perut akibat peluru dan harus dirawat di rumah sakit Zam-Zam.

Razia kendaraan

Dalam waktu kurang dari setengah jam setelah peristiwa perampokan, anggota Satuan Lalu Lintas Polres Indramayu menutup perbatasan. Hingga Senin sore mereka merazia kendaraan tertentu yang keluar-masuk Indramayu. Nomor polisi sepeda bermotor perampok tidak teridentifikasi. Polisi meyakini, pelat nomor itu palsu.

Nasri mengakui, kedua perampok itu tergolong berpengalaman karena perampokan dilakukan dengan cepat dan terlihat profesional. Mereka diduga telah mengintai kedua korban karena mengetahui persis jadwal korban mengambil gaji karyawan beserta rutenya.

Namun, Nasri belum bisa memastikan keterkaitan mereka dalam jaringan kriminalitas antarprovinsi. ”Kami belum bisa menyimpulkan itu. Sementara ini kami baru menyusun tim khusus untuk melacak mereka, termasuk senjata api yang mereka pakai,” katanya.

Akibat perampokan tersebut, diperkirakan gaji sekitar 100 guru di Kecamatan Kedokan, Indramayu, tertunda. Lukman,

Guru SMA Kedokan Bunder, menuturkan, rekan-rekan seprofesinya yang mengajar di SD di wilayah Kedokan Bunder belum bisa mengambil gaji karena insiden tersebut. Hingga kini mereka mengeluh belum ada kepastian kapan gaji mereka bisa diambil.

”Untungnya, uang yang diambil Pak Sayidi hanya uang gaji guru SD. Kalau uang gaji SMP dan SMA, diambil oleh orang lain dan aman,” katanya. (NIT/Kompas) ***

Source : Kompas, Selasa, 2 Februari 2010 | 03:35 WIB

Lahan Tumpangsari Gratis ! Tanaman Hutan Kayu Putih Harus Ditingkatkan

Selamatkan Hutan dari Aksi Penjarahan !

H. Budi Shohibudin. (Foto : Satim)***

HIMBAUAN BAGI PENGGARAP LAHAN TUMPANGSARI

Masyarakat Wajib Menanam, Memelihara, dan Menjaga

Hutan Kayu Putih

INDRAMAYU, Lingkungan Global Penurunan produksi minyak kayu putih, salah satunya dipicu oleh kurangnya kesadaran masyarakat di sekitar hutan produksi kayu putih, khususnya yang diberikan hak garapan yang bertema “tumpang sari” yang berada di wilayah Administratur Kesatuan Pemangku hutan (KPH) Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Apalagi untuk tahun 2010 ini, ada kemungkinan produksi minyak kayu putih mengalami penurunan lagi.

“Faktor penyebabnya, karena warga yang diberikan hak garapan tanah milik Perum perhutani untuk tumpangsari belum optimal dalam menanam, memelihara, dan mejaga hutan kayu putih. Himbauan kami, masyarakat di sekitar hutan wajib menanam, memelihara, dan mejaga hutan kayu putih. Ini untuk mendongkrak produksi minyak kayu putih, sebagai produksi andalan Perum Perhutani KPH Indramayu,” kata H. Budi Shohibudin, Administratur Perum Perhutani KPH Indramayu, Selasa (2/2), di kantornya.

Untuk mendongkrak produksi minyak kayu putih dengan tetap mempertahankan hutan kayu putih dan sejumlah hutan yang ada di sekitarnya, pihak Perum Perhutani KPH Indramayu mengeluarkan kebijakan pembebasan dari segala pungutan retribusi sewa garapan kepada para penggarap lahan tumpangsari yang ada di kawasan hutan kayu putih di bawah pangkuan KPH Indramayu.

“Kebijakan itu sebagai salah satu jurus yang diharapkan mampu meningkatkan produksi minyak kayu putih. Sebagai konsekuensinya, para penggarap lahan tumpangsari wajib menanam, memelihara, dan menjaga keberadaan hutan kayu putih. Jangan sampai dibakar, diterlantarkan, atau dijarah. Sanksi hukumnya akan tegas bagi para pelanggarnya. Termasuk untuk “menyikat” habis para oknum yang memperjualbelikan lahan garapan tumpangsari,” tandas Budi Shohibudin didampingi Heri Sudrajat, Humas dan Agraria Perhutani KPH Indramayu.

Data yang diperoleh dari pihak Perhutani KPH Indramayu, Selasa (2/2), menyebutkan, target produksi daun kayu putih pada tahun 2009 tercantum 17.235.432 kg, namun realisasinya hanya mampu menembus angka 7.658.908 kg atau sekitar 7,7 ton. Sehingga tahun 2010, Perhutani KPH Indramayu menurunkan proyeksi produksi daun kayu putihnya 11,4 ton.

“Penurunan target tersebut, karena warga penggarap lahan tumpangsari masih diharuskan menanam hutan kayu putih di jalur bebas tanaman kayu putih yang melintasi lahan garapan mereka. Selain itu, warga penggarap juga diwajibkan untuk mematuhi segala aturan yang digariskan oleh peraturan dan perundang-undangan tentang kehutanan. Bagi para pelanggarnya, harus menanggung risiko hukum,” ujar Budi yang mengaku tengah sibuk memantau kawasan hutan kayu putih di wilayah kerjanya. (Satim)***

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template