CARI BERKAH KLIK DI SINI

7 April 2010

PGRI Indramayu Menuding Bila Kasus Mantan Kadisdik sangat sarat kepentingan politik

Ratusan Guru Datangi Kejaksaan Negeri Indramayu

06 Apr 2010

· Nasional

· Pelita

Indramayu, Pelita

Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Indramayu. Senin (5/4) kembali melurug kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu. Berbeda dengan aksi demo sebelumnya, kali ini mereka mengklaim mendapat dukungan pengurus PGRI kab/kota se-Jawa Barat.

Dukungan itu menurut Korlap sekaligus Sekretaris DPD PGRI Indramayu Drs H Haryono kepada pers, merupakan aksi solidaritas para pengurus PGRI di Jawa Barat atas kasus hukum yang menjerat mantan Kadisdik Indramayu Drs H Suhadi MSi.Berdasarkan pemantauan Pelita, konsentrasi masa dukungan oleh ratusan anggota PGRI sewilayah III plus Kabupalen Subang ini. terlihat sejak pagi memadati wisma haji Indramayu. Sekitar pukul 10.00 WIB masa bergerak menuju kantor Kejari Indramayu.

Menggunakan alat pengeras suara, sejumlah perwakilan guru pun melakukan orasi yang intinya mendesak Kejari Indramayu untuk menghentikan penyidikan terhadap Drs H Suhadi terkait tudingan adanya dugaan penyelewengan dana tunjangan sekolah unggulan.PGRI Indramayu menuding bila kasus mantan Kadisdik sangat sarat kepentingan politik, oleh karena itu organisasi guru ini mendesak kejaksaaan untuk bersikap objektif atas persoalan yang terjadi saat ini.Aksi yang melibatkan para pengurus PGRI perwakilan kecamatan di Indramayu, simpatisan serta dukungan moril sejumah pengurus PGRI dari sejumlah kabupaten/kota se-Jabar ini, cukup menyedot perhatian warga masyarakat.

Aparat kepolisian melakukan pengamanan cukup ketat,dengan menutup jalur Jalan Sudirman ruas Bunderan Kijang, prapatan supermarket Jogja, dan depan DPRD Indramayu."Untuk menjaga kondisi keamanan selama berlangsungnya aksi demo, kita menyiapkan puluhan aparat keamanan untuk melakukan pengamanan," tutur Iptu Sukiran.Diperoleh keterangan, jadwal pemeriksaan mantan Kadisdik yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Indramayu ini, batal dilaksanakan karena alasan sakit.

"Kami pihak Kejaksaaan sudah menerima surat resmi dari pengacara tersangka terkait dengan kondisi kesehatannya yang terganggu. Jadi kita akan melakukan panggilan ulang pada 9 April 2010 mendalang," tutur Kasi Pidsus Mahfudiyanto kepada pers.Menyusul aksi demo yang digelar PGRI Indramayu tersebut, pihak kejaksaan dengan tegas tidak akan terpengaruh dengan aksi."Menyampaikan pendapat adalah hak setiap orang, Jadi kita tidak akan terpengaruh dengan kondisi demo seperti ini. kita akan tetap melaksanakan proses penyidikan hingga tuntas," katanya, (ck-104)

Entitas terkaitAksi |Aparat |Berbeda |Bunderan |Diperoleh |DPRD |Dukungan |Indramayu |Iptu |Jabar |Jawa |Kadisdik |Kejaksaaan |Kejari |Korlap |Menggunakan |Menyampaikan |Menyusul |Pelita |PGRI |Ratusan |WIB |Jalan Sudirman |Jawa Barat |Kabupalen Subang |Kejaksaan Negeri |Kejari Indramayu |PGRI Indramayu |Drs H Suhadi |Kasi Pidsus Mahfudiyanto |Kepala Badan Kepegawaian Daerah |Persatuan Guru Republik Indonesia |Kadisdik Indramayu Drs H Suhadi |Ratusan Guru Datangi Kejaksaan Negeri Indramayu |Sekretaris DPD PGRI Indramayu Drs H Haryono |Ringkasan Artikel Ini

Menggunakan alat pengeras suara, sejumlah perwakilan guru pun melakukan orasi yang intinya mendesak Kejari Indramayu untuk menghentikan penyidikan terhadap Drs H Suhadi terkait tudingan adanya dugaan penyelewengan dana tunjangan sekolah unggulan.PGRI Indramayu menuding bila kasus mantan Kadisdik sangat sarat kepentingan politik, oleh karena itu organisasi guru ini mendesak kejaksaaan untuk bersikap objektif atas persoalan yang terjadi saat ini.Aksi yang melibatkan para pengurus PGRI perwakilan kecamatan di Indramayu, simpatisan serta dukungan moril sejumah pengurus PGRI dari sejumlah kabupaten/kota se-Jabar ini, cukup menyedot perhatian warga masyarakat.

Source : bataviase.co.id, Selasa, 6 April 2010

Kontributor TVOne Dikeroyok dan Ditikam Benda Tajam

Kilas Metropolitan, dan Nusantara
Kontributor tvOne Luka Ditusuk

Rabu, 7 April 2010

PEKANBARU - Kontributor tvOne untuk wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Ryan Riyadi nyaris tewas karena dikeroyok dan ditikam dengan benda tajam oleh orang tak dikenal. Korban harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat karena mengalami luka-luka dan lebam.

Keterangan yang dihimpun Suara Karya diketahui, sebelum kejadian Selasa (6/4) sekitar pukul 09.30 Wib, Ryan bersama rekannya kontributor Metro TV, Loly Andriawan meliput acara pelantikan Kepala Desa Pesanggerahan, Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Inhil.

Namun, di saat acara pelantikan, tiba-tiba muncul aksi demo untuk memperotes acara pelantikan tersebut. Para pendemo dalam aksinya menyatakan tidak menerima hasil pemilihan Kades Pesanggerahan yang dimenangkan oleh H Mugni.

Para pendemo nampaknya tidak senang aksi mereka diliput Ryan. Mereka memukulinya dan bahkan ada yang menyabetkan senjata tajam ke bagian paha kanan Ryan. Polisi yang datang belakangan kemudian menyelamatkan Ryan ke rumah sakit. Para pelaku sendiri tengah diusut polisi. (Adrizas)***

Source : Suara Karya Online, Rabu, 7 April 2010

Tender Proyek PSDA Tamben Indramayu Terindikasi KKN

Lelang Pekerjaan PSDA

Indramayu Terindikasi KKN

INDRAMAYU – Praktek persekongkolan tender atau lelang sejumlah paket paket pekerjaan di lingkungan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu yasng disinyalir dilakukan oleh oknum birokrasi dengan pengusaha lokal diduga berlangsung sejak setahun lalu. Menurut keterangan berbagai sumber, persekongkolan dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang berindikasikan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Pasalnya, paket-paket pekerjaan atau proyek yang ditenderkan melalui panitia lelang telah dikuotakan secara di bawah tangan” kepada pihak tertentu.

Indikasi KKN pada tender proyek-proyek Dinas PSDA Tamben disikapi serius oleh seluruh cabang asosiasi jasa konstruksi di Kabupetn Indramayu yang berhimpun dalam satu forum bernama Forum Komunikasi Asosiasi Jasa Konstruksi Indramayu. Forum yang beranggotakan 21 asosiasi ini melayangkan surat pemberitahuan sekaligus somasi kepada Kepala Dinas PSDA Tamben Kabupaten Indramayu.

Di dalam surat bertiti mangsa 30 Maret 2010 itu, disebutkan bahwa tender proyek yang bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk alokasi Kabupaten Indramayu tahun 2010 diduga terindikasi KKN dan gratifikasi. Alasannya, di balik proses tender yang tahapannya tengah dilaksanakan oleh panitia lelang, terjadi praktek “bagi-bagi proyek” melalui cara (modus) setor-menyetor uang.

Sayangnya, di dalam isi surat tersebut, tidak disebutkan oknum yang terlibat praktek setor-menyetor uang untuk mengkondisikan tender proyek di Dinas PSDA Tamben. Namun keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, satu nama tokoh pengusaha terpandang di daerah yang dikenal sebagai Kota Mangga itu yang, konon, menjadi pihak penerima dana setoran. Disinyalir, oknum pengusaha tersebut berperan sebagai makelar proyek.

Lebih lanjut, melalui surat itu, Forum Asosiasi meminta pengawasan Kepala Dinas PSDA Tamben terhadap proses tender adar berjalan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku , khususnya Keppres 80 tahun 2003 mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Surat yang ditandatangani oleh 21 Ketua Asosiasi, yakni Gabkin, Hipki, Gapkindo, Gapensi, Askindo, Aspeknas, Askapindo, Aspekindo, Gapeknas, Gapeknas, Apjakon, Garansi, Gapeksindo, Apaksindo, Appi, Appkindo, Aksindo, Gakindo, Askindo-B, Apjakon, dan Askumindo, juga ditembuskan kepada berbagai pihak.

Nyaris Ricuh

Dalam pada itu, pelaksanaan acara kegiatan penjelasan pekerjaan 22 paket proyek pengaioran atau PSDA Tamben dengan total nialai pagu Rp 17, 104 miliar yang digelar oleh panitia lelang bertempat di Gedung Wisma Dharma Indramayu, Rabu (31/3), nyaris diwarnai kericuhan. Sejumlah peserta yang terdiri dari pengusha jasa konstruksi dengan suara keras menghujani panitia dengan pertanyaan-pertanyaan tajam seputar indikasi persekongkolan tender.

Mereka mempertanyakan proses lelang termasuk kegiatan penjelasan pekerjaan yang dinilai sekedar formalitas belaka. Para peserta pada umumnya meragukan obyektivitas panitia lelang sehubungan adanya indikasi KKN. Bahkan diantaranya ada yang sempat membanting kursi. Namun kericuhan yang berkepanjangan tidak terjadi. Para peserta yang menyampaikan nada protes tampak masih bisa mengendalikan emosi.

Menanggapi pertanyaan para peserta tersebut, Ketua Panitia Lelang, Agus Supriyadi menjelaskan, bahwa pihaknya akan bekerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Ia sendiri mengaku tidak tahu menahu terkait adanya dugaan maupun indikasi persekongkolan tender.

“Permasalahan yang ditanyakan itu sudah di luar batas kewenangan kami. Yang jelas panitia lelang akan bekerja sesuai aturan,” tukasnya.

Kepada wartawan, Agus menerangkan, penjelasan pekerjaan tersebut merupakan bagian dari tahapan proses lelang yang harus dilaksanakan. Adapun paket pekerjaan yang ditenderkan meliputi 21 paket proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu dengan total nilai pagu Rp 16.647 miliar. Hampir seluruhnya merupakan pekerjaan normalisasi dan rehabilitasi sungai-sungai di wilayah Kabupaten Indramayu.

Sedangkan 1 paket lainnya bersumber dari bantuan (Loan) Asian Development Bank (ADB) senilai Rp 557,28 juta, yakni rehabilitasi Daerah Irigasi Cipapan. (Siswo/MS)***

Source : Inti Jaya, Edisi 2908/6-12 April 2010 Halaman 12.

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template