CARI BERKAH KLIK DI SINI
23 Mei 2014
Panwaskab Indramayu Gelar Rakor Pilpres
Author: PENDOPO INDRAMAYU
| Posted at: 20.58.00 |
Filed Under:
Politik
Jumat, 16 Mei 2014
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Panwaskab Indramayu Gelar Rakor Pilpres
·
PPL Yang Tak Becus Dipecat
RAKOR PANWAS – Pengawas Pemilu Kabupaten Indramayu tengah menggelar Rapat Koordinasi
(Rakor) dengan Komisioner Panwascam dan PPL. Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online
Indramayu, Pendopo Indramayu Online – Meski Pemilihan Presiden masih ada jeda waktu, yakni bakal
berlangsung pada 9 Juli 2014 mendatang, namun jauh-jauh hari Panitia Pengawas
Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat
Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Presiden 2014 dengan seluruh Panitia
Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang
ada di Kabupaten Indramayu.
Rapat berlangsung secara bergiliran digelar sepanjang Mei
2014 yang bertempat di Kantor Panwaslu Kabupaten Indramayu, Jalan Pangeran
Darma Kusuma di Sindang, Kabupaten Indramayu. Ketika Rakor yang mengundang
Panwascam Sindang dan Lelea, Jumat (16/04/2014) siang.
Rakor secara marathon itu, konon, untuk mengevaluasi
kinerja Panwascam dan para PPLL-nya, serta untuk mempersiapkan lanjutan
pengawasan Pemilu Pemilihan Presiden. Komisioner Panwaskab Indramayu, Supandi
menjelaskan, perlunya envaluasi kinerja Panwascam dan jajaran PPL-nya itu, agar
terjalin kerjasama yang lebih baik lagi, dan lebih meningkatkan kinerjanya
dalam Pilpres dengan tetap menjalin kekompakan dengan penuh kekeluargaan.
“Jangan sampai ada PPL yang tidak tahu kantor Panwaskab,
dan tidak saling kenal. Mari kita bangun hubungan kekeluargaan, namun tetap
menjalankan tugas pengawasan Pemilu dengan rasa tanggung jawab,” kata Supandi.
Dijelaskan, pihak Panwaskab pada dasarnya tidak ingin
mengangkat PPL yang baru, namun tidak akan mempertahankan PPL lama yang
kinerjanya buruk dan tidak disiplin. “Itu yang harus dipahami oleh seluruh PPL
dan para Komisioner Panwascam,” ungkap aktivis salah satu LSM di Kota Mangga
itu.
Mengadopsi kalimat yang dilontarkan Supandi, Ketua
Pengawas Pemilu Kecamatan Sindang, Erwanto mengatakan, pihaknya pun akan
bersikap sama seperti yang diungkapkan Komisioner Panwaskab,”Secara pribadi saya
tidak akan memecat PPL lama, namun bukan berarti akan mempertahankan PPL lama
yang tak becus, atau karena mengundurkan diri,” tutur Kepala Biro salah sebuah
koran terbitan Jakarta itu.(Satim)
8 Mei 2014
Drs. H. Zakaria Joko Hartawan, MSi Soal Retibusi Parkir
Author: PENDOPO INDRAMAYU
| Posted at: 18.05.00 |
Filed Under:
Telekomunikasi dan Informatika
PENDOPO
INDRAMAYU ONLINE
Sabtu, 26
April 2014
Dinas Perhubungan Indramayu
Berlakukan Peningkatan Pendapatan Parkir
·
Jangan Sampai Memble dan Masuk Kantong
Oknum
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Drs. H. Zakaria Joko Hartawan MSi. Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online
Indramayu, Pendopo Indramayu - Masalah parkir, tampaknya tengah dibenahi pihak Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa
Barat. Lembaga ini, konon, ingin
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perpakiran yang tersebar
di seluruh Kabupaten Indramayu.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Indramayu Drs. H.
Zakaria Joko Hartawan MSi mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang perlu
dibenahi, yakni pelayanan yang baik, tertib, dan sopan bagi pengendara yang
parkir, kemudian setoran retribusi parkir jangan mengacu pada target lama yang
terlalu rendah, bagi koordinator parkir dalam kota wajib setor retribusi setiap
hari, kecuali hari Sabtu dan Minggu karena libur, maka setor retribusi
parkirnya pada hari Senin.
“Kecuali yang jauh dari kota, retribusi parkirnya
disetorkan ke Dinas seminggu sekali setiap hari Senin. Selama ini, setoran
retribusi parkirnya setiap bulan. Tapi, sekarang harus setiap hari disetorkan
ke bendahara penerimaan retribusi parkir,” tegas Joko (sapaan akrab Zakaria Joko
Hartawan) di kantornya, Kamis (24/04/2014).
Joko mengingatkan, pemberlakuan kebijakan tadi mulai 1
Mei 2014. Wartawan pun dipersilahkan untuk sama-sama mengawasi perjalanan
kebijakan tadi. Selain itu, ia juga tengah mempersiapkan pengajuan kenaikan tarif
parkir sambil merevisi Peraturan Daerah lama soal ketentuan tarif parkir yang diberlakukan
selama ini. Retribusi parkir kendaraan
roda empat Rp 1.000, dan roda dua cuma ditarik Rp 500. Ke depannya, tutur Joko,
akan mengusulkan ke Dewan agar kendaraan roda empat Rp 2.000 dan roda dua Rp
1.000. Jenis kendaraan roda empat
lainnya seperti bus, truk, box dan sejenisnya Rp. 1.500, truk gandengan dan
kontainer Rp. 2.500.
Joko menjelaskan,
ketentuan retibusi parkir selama ini diatur dalam Peraturan Daerah (Perda)
Kabupaten Indramayu Nomor 17 Tahun 2003 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir.
Seperti tertuang pada
pasal 10 ayat 2 disebutkan, retribusi tempat khusus parkir dipungut dengan
menggunakan SKRD (Surat Keterangan Retribusi Daerah) dalam bentuk karcis.
Karcis parkir bukan sebagai bukti pengguna resiko atas kehilangan, kerusakan
kendaraan dan barang-barang yang menempel pada kendaraan.
Petugas pemungut retribusi parkir, adalah petugas resmi
Dishubkominfo Indramayu dengan lokasi pemanfaatan tempat dari halaman yang
dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah daerah yang dipergunakan untuk parkir
kendaraan.
“Berbeda dengan perparkiran di lingkungan RSUD misalnya,
maka tarif parkir ditentukan oleh pihak rumah sakit bersangkutan,” tandas Joko
didampingi Sekretaris Dishubkominfo Indramayu Dedy Suhendi, S.Sos, M.Si di ruang kerjanya.(Satim)***
2 Mei 2014
Gedung Mutiara Bangsa Kabupaten Indramayu
Author: PENDOPO INDRAMAYU
| Posted at: 13.01.00 |
Filed Under:
Humaniora
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Rabu, 2 April 2014
Gedung “Kuning” Termahal
Dibangun Untuk Wisata Ilmu Pengetahuan
Gedung Mutiara Bangsa – Gedung
Mutiara Bangsa dirancang untuk obyek wisata ilmu pengetahuan dan teknologi.
Geung ini terletak di obyek wisata Waduk Bojongsari. Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online
Indramayu, Pendopo Indramayu Online – “Gedung Kuning”, begitulah banyak orang menjulukinya, karena kubah gedung
yang menyerupai telur setengah itu didominasi warna kuning. Gedung dimaksud berada disekitar obyek wisata Waduk Bojongsari, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi
JawaBarat.
Gedung milik pemerintah Kota Mangga itu disebut-sebut sebagai
gedung yang dibangun dengan biaya termahal, dan dibutuhkan waktu terlama sepanjang
sejarah proyek pembangunan yang ada di wilayah
Kabupaten Indramayu. Gedung ini dibangun setelah Bupati Indramayu, Dr. H.
Irianto MS Syafiuddin atau yang akrab disapa Kang Yance memerintah untuk kedua
kalinya. Namun hingga kini, sampai dengan istrinya Hj. Anna Sophanah terpilih
menjadi Bupati Indramayu, gedung itu belum rampung.
Untuk biaya pembangunannya saja, sejak tahun 2008 hingga
tahun 2013 telah menghabiskan biaya Rp14,6 Miliar lebih. Sedangkan pembangunan
fisiknya di tahun 2014 ini direncanakan
bakal menelan biaya sekitar Rp15 Miliar. Ini belum ditambah dengan
berbagai macam barang-barang yang bakal ditampilkan di gedung yang dinamai
”Mutiara Bangsa” itu, konon, bakal menghabiskan sekitar Rp 5 Miliar lagi. Pihak
Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu mencatat, sampai dengan 2014 bakal
menghabiskan biaya sekitar Rp 35 Miliar lebih. Itu belum termasuk biaya
pembebasan tanah seluas sekitar 3 hektar pada masa lalu, yang konon,
diperkirakan mencapai Miliaran rupiah.
“Jadi, wajar saja jika banyak orang menyebutnya sebagai
gedung termahal di Kabupaten Indramayu.Tinggal manfaatnya seperti apa ?
Kemudian, apakah bisa mengangkat citra positif bagi Indramayu apa tidak ? Mari
kita amati bersama-sama !,” kata Pemerhati Masalah Sosial dan Pembangunan
Indramayu, Bob Cahyadi kepada Pendopo
Indramayu Online, belum lama ini.
Data yang dihimpun Pendopo
Indramayu Online menyebutkan, biaya pembebasannya saja yang seluas sekitar
3 hektar lebih itu, konon, menelan baiaya sekitar miliaran rupiah. Pembangunan
Gedung ”Mutiara Bangsa” dimulai sejak tahun 2008 dengan menghabiskan biaya Rp 1.938.937.000
(Rp 1,9 Miliar lebih). Tahun berikutnya 2009 menelan biaya Rp 4.217.026.000 (
Rp 4,2 Miliar lebih), tahun 2010 sebesar Rp 1.735.757.000 (Rp1,7 Miliar lebih),
dan di tahun 2011 tidak ada anggaran untuk melanjutkan pembangunan
Gedung”Mutiara Bangsa” tersebut.
Kemudian pembangunannya dilanjutkan pada tahun 2012
dengan menguras anggaran Rp 4.521.433.000 (Rp 4,5 Miliar lebih), dan tahun 2013
memakan biaya Rp 2.251.745.000 (Rp 2,2 Miliar lebih). Sedangkan pembangunan
fisiknya saja di tahun 2014 bakal dianggarkan sekitar Rp 15 Miliar. Sementara
untuk pengadaan barang-barang yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologinya,
konon, diperkirakan bakal menghabiskan sekitar Lima Miliar.
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, H. Didi
Supriadi S.Sos, MSi melalui Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) Gedung
Mutiara Bangsa, Yudi Siswanto ST didampingi Kepala Bidang Perencanaan
Pembangunan pada Dinas Cipta Karya setempat, Agus Salam Pujiantoi SIP, ST, MSi
mengatakan, dibangunnya Gedung “Mutiara Bangsa” untuk obyek wisata ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Ia memastikan, sebelum jabatan Bupati Indramayu Hj. Anna
Sophanah berakhir pada tahun 2015, Gedung “Mutiara Bangsa” sudah dioperasikan
untuk umum sebagai salah satu obyek wisata Iptek.
“Pemerintah Kabupaten Indramayu berharap, keberadaan
obyek wisata Mutiara Bangsa sangat bermanfaat, dan untuk mencerdaskan bangsa bagi
semua kalangan. Bagi para pelajar dan mahasiswa, sebetulnya sangat penting
untuk mengunjungi obyek wisata Mutiara Bangsa,” kata Yudi Siswanto dalam sebuah
percakapan dengan Pendopo Indramayu
Online di kantornya, belum lama ini.(Satim)***
Langganan:
Postingan (Atom)