CARI BERKAH KLIK DI SINI

23 Mei 2014

Panwaskab Indramayu Gelar Rakor Pilpres

Jumat, 16 Mei 2014
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Panwaskab Indramayu Gelar Rakor Pilpres

·         PPL Yang Tak Becus Dipecat

RAKOR PANWAS – Pengawas Pemilu Kabupaten Indramayu tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Komisioner Panwascam dan PPL. Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online
Indramayu, Pendopo Indramayu Online Meski Pemilihan Presiden masih ada jeda waktu, yakni bakal berlangsung pada 9 Juli 2014 mendatang, namun jauh-jauh hari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Presiden 2014 dengan seluruh Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) dan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang ada di Kabupaten Indramayu.
            Rapat berlangsung secara bergiliran digelar sepanjang Mei 2014 yang bertempat di Kantor Panwaslu Kabupaten Indramayu, Jalan Pangeran Darma Kusuma di Sindang, Kabupaten Indramayu. Ketika Rakor yang mengundang Panwascam Sindang dan Lelea, Jumat (16/04/2014) siang.
            Rakor secara marathon itu, konon, untuk mengevaluasi kinerja Panwascam dan para PPLL-nya, serta untuk mempersiapkan lanjutan pengawasan Pemilu Pemilihan Presiden. Komisioner Panwaskab Indramayu, Supandi menjelaskan, perlunya envaluasi kinerja Panwascam dan jajaran PPL-nya itu, agar terjalin kerjasama yang lebih baik lagi, dan lebih meningkatkan kinerjanya dalam Pilpres dengan tetap menjalin kekompakan dengan penuh kekeluargaan.
            “Jangan sampai ada PPL yang tidak tahu kantor Panwaskab, dan tidak saling kenal. Mari kita bangun hubungan kekeluargaan, namun tetap menjalankan tugas pengawasan Pemilu dengan rasa tanggung jawab,” kata Supandi.
            Dijelaskan, pihak Panwaskab pada dasarnya tidak ingin mengangkat PPL yang baru, namun tidak akan mempertahankan PPL lama yang kinerjanya buruk dan tidak disiplin. “Itu yang harus dipahami oleh seluruh PPL dan para Komisioner Panwascam,” ungkap aktivis salah satu LSM di Kota Mangga itu.
            Mengadopsi kalimat yang dilontarkan Supandi, Ketua Pengawas Pemilu Kecamatan Sindang, Erwanto mengatakan, pihaknya pun akan bersikap sama seperti yang diungkapkan Komisioner Panwaskab,”Secara pribadi saya tidak akan memecat PPL lama, namun bukan berarti akan mempertahankan PPL lama yang tak becus, atau karena mengundurkan diri,” tutur Kepala Biro salah sebuah koran terbitan Jakarta itu.(Satim) 

8 Mei 2014

Drs. H. Zakaria Joko Hartawan, MSi Soal Retibusi Parkir


PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Sabtu, 26 April 2014
Dinas Perhubungan Indramayu
Berlakukan Peningkatan Pendapatan Parkir
·         Jangan Sampai Memble dan Masuk Kantong Oknum
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Drs. H. Zakaria Joko Hartawan MSi. Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online

Indramayu, Pendopo Indramayu - Masalah parkir, tampaknya tengah dibenahi pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.  Lembaga ini, konon, ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perpakiran yang tersebar di seluruh Kabupaten Indramayu.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu Drs. H. Zakaria Joko Hartawan MSi mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang perlu dibenahi, yakni pelayanan yang baik, tertib, dan sopan bagi pengendara yang parkir, kemudian setoran retribusi parkir jangan mengacu pada target lama yang terlalu rendah, bagi koordinator parkir dalam kota wajib setor retribusi setiap hari, kecuali hari Sabtu dan Minggu karena libur, maka setor retribusi parkirnya pada hari Senin.
“Kecuali yang jauh dari kota, retribusi parkirnya disetorkan ke Dinas seminggu sekali setiap hari Senin. Selama ini, setoran retribusi parkirnya setiap bulan. Tapi, sekarang harus setiap hari disetorkan ke bendahara penerimaan retribusi parkir,” tegas Joko (sapaan akrab Zakaria Joko Hartawan) di kantornya, Kamis (24/04/2014).
Joko mengingatkan, pemberlakuan kebijakan tadi mulai 1 Mei 2014. Wartawan pun dipersilahkan untuk sama-sama mengawasi perjalanan kebijakan tadi. Selain itu, ia juga tengah mempersiapkan pengajuan kenaikan tarif parkir sambil merevisi Peraturan Daerah lama soal ketentuan tarif parkir yang diberlakukan selama ini.  Retribusi parkir kendaraan roda empat Rp 1.000, dan roda dua cuma ditarik Rp 500. Ke depannya, tutur Joko, akan mengusulkan ke Dewan agar kendaraan roda empat Rp 2.000 dan roda dua Rp 1.000. Jenis kendaraan roda empat lainnya seperti bus, truk, box dan sejenisnya Rp. 1.500, truk gandengan dan kontainer Rp. 2.500.
 Joko menjelaskan, ketentuan retibusi parkir selama ini diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Indramayu Nomor 17 Tahun 2003 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir.
            Seperti tertuang pada pasal 10 ayat 2 disebutkan, retribusi tempat khusus parkir dipungut dengan menggunakan SKRD (Surat Keterangan Retribusi Daerah) dalam bentuk karcis.  Karcis parkir bukan sebagai bukti pengguna resiko atas kehilangan, kerusakan kendaraan dan barang-barang yang menempel pada kendaraan.  
Petugas pemungut retribusi parkir, adalah petugas resmi Dishubkominfo Indramayu dengan lokasi pemanfaatan tempat dari halaman yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah daerah yang dipergunakan untuk parkir kendaraan. 
“Berbeda dengan perparkiran di lingkungan RSUD misalnya, maka tarif parkir ditentukan oleh pihak rumah sakit bersangkutan,” tandas Joko didampingi Sekretaris Dishubkominfo Indramayu Dedy Suhendi, S.Sos, M.Si di ruang kerjanya.(Satim)***



2 Mei 2014

Gedung Mutiara Bangsa Kabupaten Indramayu


PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Rabu, 2 April 2014
Gedung “Kuning” Termahal
Dibangun Untuk Wisata Ilmu Pengetahuan
Gedung Mutiara Bangsa – Gedung Mutiara Bangsa dirancang untuk obyek wisata ilmu pengetahuan dan teknologi. Geung ini terletak di obyek wisata Waduk Bojongsari. Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online
Indramayu, Pendopo Indramayu Online “Gedung Kuning”, begitulah  banyak orang menjulukinya, karena kubah gedung yang menyerupai telur setengah itu didominasi warna kuning. Gedung  dimaksud berada disekitar obyek wisata Waduk Bojongsari,  Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi JawaBarat.
            Gedung milik pemerintah Kota Mangga itu disebut-sebut sebagai gedung yang dibangun dengan biaya termahal, dan dibutuhkan waktu terlama sepanjang sejarah  proyek pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu. Gedung ini dibangun setelah Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin atau yang akrab disapa Kang Yance memerintah untuk kedua kalinya. Namun hingga kini, sampai dengan istrinya Hj. Anna Sophanah terpilih menjadi Bupati Indramayu, gedung itu belum rampung.   
            Untuk biaya pembangunannya saja, sejak tahun 2008 hingga tahun 2013 telah menghabiskan biaya Rp14,6 Miliar lebih. Sedangkan pembangunan fisiknya di tahun 2014 ini direncanakan  bakal menelan biaya sekitar Rp15 Miliar. Ini belum ditambah dengan berbagai macam barang-barang yang bakal ditampilkan di gedung yang dinamai ”Mutiara Bangsa” itu, konon, bakal menghabiskan sekitar Rp 5 Miliar lagi. Pihak Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu mencatat, sampai dengan 2014 bakal menghabiskan biaya sekitar Rp 35 Miliar lebih. Itu belum termasuk biaya pembebasan tanah seluas sekitar 3 hektar pada masa lalu, yang konon, diperkirakan mencapai Miliaran rupiah.
            “Jadi, wajar saja jika banyak orang menyebutnya sebagai gedung termahal di Kabupaten Indramayu.Tinggal manfaatnya seperti apa ? Kemudian, apakah bisa mengangkat citra positif bagi Indramayu apa tidak ? Mari kita amati bersama-sama !,” kata Pemerhati Masalah Sosial dan Pembangunan Indramayu, Bob Cahyadi kepada Pendopo Indramayu Online, belum lama ini.
            Data yang dihimpun Pendopo Indramayu Online menyebutkan, biaya pembebasannya saja yang seluas sekitar 3 hektar lebih itu, konon, menelan baiaya sekitar miliaran rupiah. Pembangunan Gedung ”Mutiara Bangsa” dimulai sejak tahun 2008 dengan menghabiskan biaya Rp 1.938.937.000 (Rp 1,9 Miliar lebih). Tahun berikutnya 2009 menelan biaya Rp 4.217.026.000 ( Rp 4,2 Miliar lebih), tahun 2010 sebesar Rp 1.735.757.000 (Rp1,7 Miliar lebih), dan di tahun 2011 tidak ada anggaran untuk melanjutkan pembangunan Gedung”Mutiara Bangsa” tersebut.
            Kemudian pembangunannya dilanjutkan pada tahun 2012 dengan menguras anggaran Rp 4.521.433.000 (Rp 4,5 Miliar lebih), dan tahun 2013 memakan biaya Rp 2.251.745.000 (Rp 2,2 Miliar lebih). Sedangkan pembangunan fisiknya saja di tahun 2014 bakal dianggarkan sekitar Rp 15 Miliar. Sementara untuk pengadaan barang-barang yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologinya, konon, diperkirakan bakal menghabiskan sekitar Lima Miliar.
            Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, H. Didi Supriadi S.Sos, MSi melalui Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) Gedung Mutiara Bangsa, Yudi Siswanto ST didampingi Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan pada Dinas Cipta Karya setempat, Agus Salam Pujiantoi SIP, ST, MSi mengatakan, dibangunnya Gedung “Mutiara Bangsa” untuk obyek wisata ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Ia memastikan, sebelum jabatan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah berakhir pada tahun 2015, Gedung “Mutiara Bangsa” sudah dioperasikan untuk umum sebagai salah satu obyek wisata Iptek.
            “Pemerintah Kabupaten Indramayu berharap, keberadaan obyek wisata Mutiara Bangsa sangat bermanfaat, dan untuk mencerdaskan bangsa bagi semua kalangan. Bagi para pelajar dan mahasiswa, sebetulnya sangat penting untuk mengunjungi obyek wisata Mutiara Bangsa,” kata Yudi Siswanto dalam sebuah percakapan dengan Pendopo Indramayu Online di kantornya, belum lama ini.(Satim)***
           

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template