CARI BERKAH KLIK DI SINI

25 September 2014

Kadis Pertanian Indramayu Terbang ke China


Jumat, 19 September 2014
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Kedelai Menerbangkan Firman Muntako

 ke Beijing
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Ir. Firman Muntako tengah meberikan label sapi sehat menjelang hari Raya Kurban 2014, beberapa waktu lalu. Net
INDRAMAYU, Pendopo Indramayu Online Keberhasilan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat sebagai daerah penghasil kedelai dan diproyeksikan menjadi  pemasok kedelai nasional, membuat Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir. Firman Muntako mendapat “kado” istimewa. Ia diajak untuk studi banding ke Beijing, China oleh pihak Kementerian Pertanian.

            Sumber-sumber di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu menginformasikan, Firman terbang pada Minggu (21/09/2014), dan sekitar sepekan ia bersama jajaran pihak Kementerian Pertanian memantau dan menggali ilmu pertanian yang ada di negeri Tirai Bambu itu.

            Firman tampaknya tak mau menyi-nyiakan kesempatan berharga ke China. Sejak Jumat (19/09/2014), ia sudah siap-siap memberesi berbagai hal untuk berangkat ke sana. “Ini kesempatan bagus. Saya diajak ke China, rupanya salah satu penghargaan untuk Kabupaten Indramayu sebagai daerah penghasil kedelai. Doa kan saya, semoga ada yang bermanfaat bagi Indramayu,” katanya.

            Keterangan yang dihimpun Pendopo Indramayu Online menyebutkan, saat ini Kabupaten Indramayu tidak hanya terkenal mangga dan penghasil padi saja, namun diproyeksikan sebagai salah satu daerah lumbung kedelai.

            Kawasan yang paling memungkinkan untuk pengembangan kedelai, konon, berada di wilayah Kecamatan Gantar, Terisi, Kroya, Anjatan, Bongas, dan Cikedung. Bahkan beberapa kawasan lainnya di Indramayu pun masih potensial untuk pengembangan bahan baku tahu dan tempe tersebut.(Satim)***   Foto-foto Net





             

           

              




19 September 2014

Panen Raya Kedelai di Indramayu 2014


dramayu Panen Kedelai Di Desa Bantarwaru Reviewed by Apih Adang on September 17 Description: INDRAMAYU [Media Jabar Kita].- Pemkab Indramayu menyambut baik rencana dijadikannya  ... Rating: 4.5
Selasa, 16 September 2014
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Pangdam III Siliwangi Bareng

Bupati Indramayu Panen Kedelai
MENCOBA MESIN - Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah dan Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Dedi Kusnadi  tengah mencoba mesin perontok kedelai. Foto : Net
INDRAMAYU, Pendopo Indramayu Online Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, menyambut baik rencana dijadikannya  areal pertanian di Indramayu sebagai lumbung kedelai nasional. Pasalnya, selain hasil yang memuaskan dan sangat memiliki nilai ekonomis tinggi, serta pangsa pasar kedelai secara nasional masih sangat terbuka.

Terkait hal itu, Bupati Indramayu bersama dengan Panglima Kodam III / Siliwangi dan pejabat Kementrian Pertanian melakukan panen raya dan tanam kedelai di Blok Walahar, Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Selasa (16/09/2014).

Dalam acara itu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah berharap, kedelai menjadi salah satu komuditas unggulan, dan menjadi pilihan kedua para petani di Kabupaten Indramayu setelah padi. “Hasil panen yang cukup baik, ditambah dengan kebutuhan pasar yang tinggi, membuat budidaya tanam kedelai semakin diminati oleh para petani,” ungkap Anna Sophanah.

Dijelaskan, saat ini program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan SLPTT kedelai tahun 2014 di Kabupaten Indramayu mencapai 17.900 hektar. Realisasi tanam sampai dengan pertengahan bulan September tahun ini mencapai 15.361 hektar atau mencapai 88 persen.

Sedangkan lahan yang belum tertanam mencapai 2.039 hektar atau 12 persen. Sementara untuk tanaman kedelai yang sudah panen seluas 10.937 hektar dengan produktivitas rata-rata 17,58 kuintal per hektar.

Bupati menambahkan, saat ini pangsa pasar kedelai dari para petani di Indramayu tidak mengalami masalah. Pihak Bulog kapan pun siap membeli kedelai petani dengan harga Rp 7.600 per kilogram. Namun karena petani tidak sabar akhirnya sering kali petani menjual kepada tengkulak.

Nupati Anna menilai, hasil panen yang cukup baik ditambah dengan kebutuhan pasar yang tinggi, membuat budidaya tanam kedelai semakin diminati oleh para petani. “Saya sangat berterima kasih kepada Kementrian Pertanian dan jajaran TNI AD yang telah sungguh-sungguh membantu para petani kedelai. Dari mulai memberikan pemahaman cara menanam kedelai yang baik, sampai akhirnya menjadikan kedelai sebagai pilihan untuk berusaha selain bertani, bahkan Babinsa pun kini mengawasi kedelai,” ujarnya.

Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi mengatakan, keterlibatan TNI dalam pembudidayaan kedelai ini sebagai upaya untuk membantu ketahanan pangan di dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Keterlibatan TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional ini karena prajurit tidak banyak tugas di daerah operasi militer. Untuk mengisi kegiatan bermanfaat selain latihan rutin maka prajurit dilibatkan untuk pengelolaan di bidang pertanian.

Menurut dia, jumlah personel TNI yang diterjunkan untuk membantu pertanian disesuaikan sesuai kebutuhan. Dia mencontohkan, kerlibatan prajurit dalam perbaikan jalan akibat banjir maupun mengawal rehabilitasi rumah rakyat, juga bisa dikerjakan prajurit secara efisien.

“Prajurit TNI bisa digunakan semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat, dan kami memberikan komitmen yang kuat untuk itu, para Babinsa bisa ikut mengawal kegiatan budidaya tanaman kedelai ini, karena akan sangat bermanfaat dan meningkatkan keharmonisan antara TNI dengan rakyat, ” kata Dedi.

Dinilai hasilnya memuaskan, Pangdam mendorong Kabupaten Indramayu  menjadi salah satu lumbung kedelai nasional. Mengingat, potensi lahannya yang masih luas serta kualitas dan kuantitas produksi kedelai yang lebih baik dari daerah lain yakni hasil panennya mencapai 2,4 ton per hektar.

Jajaran TNI harus berperan aktif karena mengejar target swasembada kedelai 2014, dan mengulangi pencapaian swasembada kedelai guna menekan ketergantungan terhadap kedelai impor.

Guna menjadi lumbung kedelai nasional, lanjut dia, TNI AD bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI akan terus melakukan perluasan lahan tanaman kedelai di Indramayu dari saat ini yang baru sekitar 17,4 ribu hektar.

Seiring dengan itu TNI AD melalui Babinsa akan terus melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di lapangan, hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik.

Sementara itu, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Kementrian Pertanian RI, Maman Suherman menilai, target nasional menjadikan Indramayu sebagai lumbung kedelai nasional dinilai tepat. Karena tidak hanya didukung lahan yang luas tapi kesuburan tanahnya juga menjadi pertimbangan utama.

Saat ini, kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,5 juta ton per tahun. Sementara, produksi dalam negeri baru mencapai 700 ribu-800 ribu ton per tahun. Dengan demikian, Indonesia masih kekurangan sekitar 1,7 juta-1,8 juta ton kedelai.

“Kekurangan tersebut  terpaksa dipenuhi melalui impor. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan produksi kedelai sehingga swasembada kedelai bisa tercapai,” tandasnya.

Program yang sangat bagus itu, sangat diapresiasi oleh beberapa kalangan untuk menjadikan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung kedelai nasional. “Oleh karena itu, jangan sampai dimanfaatkan oleh para oknum untuk melakukan korupsi dengan cara merekayasa luas lahan tanam kedelai dalam menyedot duit pemerintah,” kata Pemerhati masalah sosial dan kemasyarakatan Indramayu, Bob Cahyadi, di kantornya (Satim)


 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template