CARI BERKAH KLIK DI SINI

29 Mei 2011

Guru SMPN Tukdana Hamili Murid

Minggu, 29 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Guru SMPN Tukdana Hamili Murid

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Kepala Sekolah SMP Negeri Tukdana Berinisial NN dengan sengaja menutupi perlakuan anak buahnya yang diduga telah menghamili murid kelas IX. Semua wartawan yang datang hendak konfirmasi terpaksa diganjal oleh kelakuan Kepala Sekolah tersebut.

Saat ditemui Inti Jaya, Kepala Sekolah berkilah dengan menunjukkan pernyataan pengakuan tidak hamil yang ditanda tangani oleh siswa kelas IX tersebut yang saat ini diduga hamil oleh oknum guru berinisial Sol. Kandungan siswa kelas IX diduga sudah hampir empat bulan.

Oknum guru yang menghamili siswa kelas IX tersebut sulit ditemui, karena dilindungi oleh kepala sekolah wartawan yang datang harus menghadap kepala sekolah, sementara di rumah guru yang doyan kacang muda tersebut kosong dan terkunci dengan rapat.

Keterangan yang diperoleh ternyata oknum guru SMP Negeri Tukdana yang tega menghamili muridnya sudah beristri dengan profesi sama sebagai tenaga pendidik.

Kepala Sekolah saat dikonfirmasi oleh wartawan mengatakan, tolong berita jangan dimuat kalau kita semua mengerti akan permasalahan, padahal sudah jelas masalahnya anak buahnya sudah tega menghamili muridnya yang masih dibawah umur.

Kepala Sekolah menunjukkan pernyataan pengakuan murid kelas IX yang sudah hamil dengan membalikkan fakta, dalam pernyataan tersebut ditanda tangani Karsita yang katanya seorang Kepala Desa setempat.

Kepala Sekolah juga tidak bisa mempertemukan wartawan dengan oknum guru yang menghamili siswa kelas IX, dengan berbagai alasan. Dikatakan sudah tidak mengajar lagi karena mata pelajarannya sudah habis tinggal menunggu kelulusan siswa.

Dikatakannya oleh dia, jangan memberitakan masalah ini supaya masyarakat tidak mengetahuinya, padahal dirinya seorang pendidik juga anak buahnya guru tega menghamili muridnya, tercorenglah dunia pendidikan di Indramayu.

Berdasarkan hasil penelusuran wartawan memang diduga siswa tersebut hamil, selain itu oknum guru yang sudah menghamilinya sulit ditemui. Hanya kepala sekolah yang menjanjikan bisa bertemu. Hingga berita ini diturunkan oknum guru yang diduga telah menghamili siswa kelas IX tetap sulit ditemui, terakhir menurut informasi kepala sekolah guru tersebut sedang di Banjar daerah Pangandaran kemungkinan sedang berlibur sedang berlibur setelah menghamili muridnya. (MS)***

Source : Inti Jaya; Edisi 17 – 23 Mei 2011; Hal 4 Hukum & Kriminal/realitanusantara.blopgspot.com, 28 Mei 2011

28 Mei 2011

Jalur Tirtamaya Indramayu Tengah Diperbaiki

Sabtu, 28 Maret 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Jalur Tirtamaya Indramayu Tengah Diperbaiki

Jalur Tirtamaya Indramayu Tengah Diperbaiki

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – Jalur Tirtamaya Indramayu tengah diperbaiki. Selain perbaikan jalan, jalur tersebut terdapat perbaikan tembok penahan badan jalan sepanjang Jalur Tirtamaya – Juntinyuat dan Balongan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Tampak dalam gambar, perbaikan jalan tersebut tengah berlangsung pada Sabtu (28/5/2011) sore. (Foto-foto : Satim)***

27 Mei 2011

Yance Siap Dijagokan Jadi Calon Gubernur Jabar

Jumat, 27 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Dr. H. Irinato MS Syafiuddin (Yance). (Foto : Satim)***

Mencari Pasangan Sosok dari Priangan

Yance Siap Dijagokan Jadi Calon Gubernur Jabar

BANDUNG, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Tidak seperti partai lain yang masih malu-malu mengeluarkan nama untuk dijagokan dalam pilgub Jabar, Partai Golkar (PG) malah sudah mengajukan calon gubernurnya. Partai Golkar malah sedang mencari sosok yang layak disandingkan sebagai calon Wakil Gubernur Jabar.

Nama yang bakal diusung PG dalam pilgub Jabar nanti adalah Ketua Dewan Pengurus Daerah PG Jabar yaitu Irianto M. S. Syafiudin atau yang akrab dipanggil Yance. Setidaknya, itulah klaim Yance kepada wartawan, Kamis (26/5) di Kota Bandung. "Sebagai kader, saya harus siap diusung dan dicalonkan sebagai Gubernur Jabar pada pilgub mendatang," katanya.

Namun Yance berkilah, suatu saat bisa saja nama yang diusung bukanlah dirinya. Pasalnya, PG selalu mengusung nama sesuai hasil survei yang dilakukan DPP PG, merunut pada Pentunjuk Pelaksana No. 2/2009 tentang Pencalonan Kepala Daerah. "Saat ini, partai sudah ngusung saya. Tetapi kita lihat kondisinya karena di DPP ada juklak pencalonan kepala daerah yang mengamanatkan calon yang diusung harus berdasarkan hasil survei. Kalau hasil survey saya jelek, bisa juga saya tidak jadi dicalonkan," ujarnya.

Mengenai pasangannya, yaitu calon wakil guberbur, Yance lebih suka jika pasangannya nanti sosok dari Priangan. "Memang saat ini belum ada yang mendekat. Namun saya melihat koalisi kultur antara Pantura-Priangan sangat bagus," ujarnya.

Menurut Yance, saat ini memang belum menengok tentang rencana koalisi parpol. Namun,tidak tertutup kemungkinan hal itu bisa terjadi, termasuk koalisi PG dengan partai bernuansa Islam. "Dalam politik, banyak hal tak terduga yang bisa terjadi. Termasuk saat detik-detik akhir pencalonan. Seperti saat ini, saya dicalonkan oleh partai. Soal siap atau tidak, urusan nanti," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Yance juga sempat berkomentar tentang kabar kepindahan Wali Kota Bandung Dada Rosada ke Partai Demokrat. Bagi dia, ataupun PG, pindahnya Dada ke PD, tidak memberi pengaruh apapun. "Itu tidak ngaruh. Kami juga tidak merasa kehilangan kader terbaik. Tidak perlu takut. Kita itu partai besar. Mau ada nasdem, nasgor, apapun itu, saya berjuang untuk partai dan rakyat," ujarnya.

Malah Yance "menantang" Dada untuk "bertarung", khususnya berlomba-lomba untuk memajukan dan memberikan yang terbaik untuk rakyat. "Saol pindah partai, ya silakan saja. Namun yang pasti, hingga saat ini kami belum meneruma surat pengunduran diri beliau dari Golkar. Ketua Golkar Kota Bandung pun belum memberi laporan," ucapnya. (A-128/das)***

Source : pikiran-rakyat.com,

Perampok Bank Antar-Provinsi Diotaki Mantan Satpol PP

Jumat, 27 Maei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Perampok Bank Antar-Provinsi Diotaki Mantan Satpol PP

INDRAMAYU, PENDOPOINDRAMAYU ONLINE - Perampok bank antar-provinsi yang beraksi di BRI Indramayu ternyata diotaki oleh mantan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berinisial HJ. HJ kini masih buron.

"Otaknya adalah HJ, dia Satpol PP di Indramayu. Dia yang punya safehouse bagi kelompoknya," kata Kepala Satuan Resmob Polda Metro Jaya Kompol Herry Heryawan kepada wartawan, Rabu (25/5/2011).

Selain HJ, petugas juga masih memburu 10 pelaku lainnya yang masih DPO, di antaranya berinisial BO, ED, HR dan AR. Sementara 4 tersangka yang telah dibekuk yakni berinisial SR, SY, TK dan NS. Keempat tersangka dibekuk pada Rabu (25/5) dini hari di markasnya yang terletak di Kampung Blok A, Desa Tugu, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Herry mengungkapkan, keempat tersangka dibekuk usai melakukan perampokan di Bank BRI Cabang Kandang Haur, Jl Raya Parean, Desa Parean Girang, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu.

"Di BRI itu, pelaku melakukan penyekapan terhadap 6 sekuriti dan menganiayanya. Mereka kemudian membawa brankas berisi Rp 1 miliar ke homebasenya di rumah HT," jelas Herry.

Herry menjelaskan, aksi perampokan para tersangka itu terungkap setelah tim menangkap pelaku perampokan yang beraksi di Ciketing, Bekasi pada 11 April 2011 lalu. Tersangka yang ditangkap berinisial RE di Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 24 Maret 2011 pukul 20.00 WIB.

Tersangka RE kemudian dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk diinterogasi. Dari pengakuannya, RE melakukan perampokan bersama 11 pelaku lainnya antara lain BO, SR, HR, ED dan MS. MS kemudian ditangkap di Lampung dan MB ditangkap di Tangerang.

"Dari keterangan mereka diperoleh informasi jika pimpinannya (HT) berada di markasnya di Indramayu," ujarnya.

Tim kemudian menyergap rumah HJ di Desa Tugu, Lelan, Indramayu pada Rabu (25/5) dini hari. Saat dilakukan penyergapan polisi hanya menemukan empat tersangka yakni SR, TK, SY, dan NS. "Dua orang lainnya lari, termasuk si pemilik rumah (HJ)," ucapnya.

Sebelum dilakukan penggerebekan, kelompok tersebut ternyata telah melakukan perampokan di beberapa tempat termasuk dua kantor Koperasi di Solo, Jawa Tengah. Namun, aksinya di Solo tidak berbuah hasil, sampai akhirnya mereka kembali ke Indramayu.

Di Indramayu pada malam tersebut, kawanan perampok telah beraksi di tiga tempat, diantarnya Kantor Asia Finance Jatibarang dan Bank BTPN Jatibarang.

"Dari dua TKP mereka tidak mendapatkan hasil. Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, mereka merampok Bank BRI Cabang Kandanghaur Kabupaten Indramayu dan berhasil menggondol uang Rp 1 miliar lebih," jelas Herry.

Dari tangan para tersangka polisi berhasil menyita satu unit mobil Daihatsu Xenia, satu unit mobil Suzuki Escudo, dua buah gunting besar, golok, senjata api pistol revolver dan amunisinya lima butir, dua buah plat nomor, sangkur, pipa besi, celurit, gancu, obeng, linggis, dan satu buah senjata angin laras panjang. (Dtk)***

Source : Indramayu-post.blogspot.com, Kamis, 26 Mei 2011

Oknum Sat Pol PP Indramayu Otaki Perampokan Bank

Jumat, 27 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Oknum Sat Pol PP Indramayu Otaki Perampokan Bank


INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Haji Tri pemilik rumah yang dijadikan markas perampok spesialis bank dan ATM antar provinsi ternyata menjadi otak perampokan di beberapa daerah di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Haji Tri (HJ) yang tinggal di Kampung Komplek Blok A, Desa Tugu, Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu merupakan Pegawai Negeri di Kabupaten Indramayu. "Ia bertugas sebagai Sat Pol PP dan kini menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang)," kata Kepala Sub Direktorat Tanah dan Bangunan, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kompol Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/5/2011).

Kawanan perampok pimpinan Haji Tri ini sangat banyak dan rata-rata anggotanya pun bergabung dengan kelompok perampok yang lain. Menurut Herry kawanan perampok ini merupakan spesialisasi perampokan bank dan ATM-ATM yang ada di Minimarket.

"Kelompok ini merupakan spesialis bank dan ATM-ATM yang ada di minimarket yang ada di pinggiran kota, mereka pun juga spesialis perampok BPR," ucap Herry.

Sayangnya, Haji Tri saat digerebek polisi tidak ada di lokasi, sedang satu tersangka dengan inisial AR saat digerebek berhasil meloloskan diri dengan menggunakan Kijang Inova hitam. Saat ini polisi masih memburu 10 orang kawanan lainnya. "AR pun sempat membawa dua senjata api laras pendek yang digunakan dalam melancarkan aksinya," jelas Herry.

Dalam pengungkapan kasus ini, dari tangan para tersangka polisi berhasil menyita satu unit mobil Daihatsu Xenia, satu unit mobil Suzuki Escudo, dua buah gunting besar, golok, senjata api pistol repolver dan amunisinya lima butir, dua buah plat nomor, sangkur, pipa besi, celurit, per panjang, Gancu, obeng, linggis, dan satu buah senjata angin laras panjang.

Kawanan ini dalam dua bulan telah melakukan delapan kali perampokan, pada 11 April 2011 di Bantar Gerbang Bekasi di sebuah rumah milik H Onip. Dalam aksinya ini mereka berhasil menggasak satu bual laptop, enam unit HP, Gelang emas 55 gram, dan uang tunai Rp 15 juta.

Kemudian pada 14 Mei 2011 mereka melancarkan aksinya di warnet LULU yang terletak di Desa Cikedung Elor Indramayu. Aksinya kali ini, pelaku berhasil menggasak 18 unit CPU dan 19 unit monitor. Berselang dua hari, pada 16 Mei mereka beraksi di Kantor BPR Cikedung Indramayu dalam aksinya kawanan perampok berhasil menggasak uang tunai Rp 133 230 000.

Kemudian berturut-turut, pada 22 Mei 2011 mereka merampok dua koperasi di Jawa Tengah, tetap aksinya kali ini tidak berbuah hasil.

Kemudian dari Jawa Tengah mereka kembali ke Indramayu, tepatnya pada 24 Mei 2011, perampok ini melakukan aksi ditiga tempat. Pukul 21.00 WIB awalnya beraksi di Bank BTPN Jatibarang dan pukul 21.45 WIB di Kantor Leasing Asia Finance Jatibarang. Tetapi dari kedua tempat yang dirampok mereka tidak mendapatkan apa-apa.

Kemudian baru pada pukul 23.00 WIB kawanan ini berhasil menggasak uang Rp 1 M dan 10 juta dari BRI Cabang Kandanghaur, Indramayu, tetapi belum sempat menikmati hasil rampokannya, mereka keburu disergap polisi pada dini hari, Rabu (25/5/2011).***

Source : indramayu-post.blogspot.com, Kamis, 26 Mei 2011

Bobol Brankas Kosong, Perampok BTPN Jatibarang Gigit Jari

Jumat, 27 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Bobol Brankas Kosong, Perampok BTPN Jatibarang Gigit Jari

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Kepala Polsek Jatibarang, Kompol Sadjiman mengatakan, brankas milik Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Jatibarang, Indramayu dalam keadaan kosong ketika kawanan perampok beraksi, Selasa (24/5/2011) malam.

Akibatnya, perampok pun hanya bisa gigit jari karena niatnya mengambil sejumlah barang berharga atau uang, tidak kesampaian.

"Brankasnya dalam keadaan kosong. Perampok pun langsung melarikan diri, sementara satpam disekap di sebuah ruangan," ujar Sadjiman, Rabu (25/5/2011).

Perampokan di BPTN Cabang Jatibarang, Indramayu terjadi Selasa malam. Sekitar pukul 22.00, kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah lebih dari empat orang menyatroni bank. Ketika itu ada dua satpam yang tengah berjaga, dan keduanya pun langsung disekap.

Sampai saat ini sejumlah saksi, termasuk korban penyekapan masih diperiksa kepolisian setempat.***

Source : indramayu-post.blogspot.com, Rabu, 25 Mei 2011

26 Mei 2011

Duta CSR Jawa Barat

Sabtu, 26 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Duta CSR Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan usai menyematkan pin Duta CSR Jabar kepada masing masing, Pemimpin Umum Pikiran Rakyat, H. Syafik Umar, Managing Director Putra Sampurna Foundation, Neni Soemawinata dan mantan Mojang 2004 yang juga jurnalis TV One, Tina Talisa pada acara CSR Gathering Jabar bersama "Mitra" di Krakatau Room Hotel Horison Jln. Pelajar Pejuang Bandung, Jumat, (14/1/2011).***(Foto : Didin SJ/PRLM)***

Source : Pikiran-Rakyat Online, Jumat, 14/01/2011 - 22:46

3 Juni Cuti Bersama

Kamis, 26 Mei 2011
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

3 Juni Cuti Bersama

INDRAMAYU, 25/5/2011, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Pemerintah menetapkan cuti bersama pada tanggal 3 Juni mendatang. Penetapan ini sesuai dengan keputusan bersama antara Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan juga Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Menurut Kabag Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs. Wawan keputusan bersama tiga menteri ini ditandatangani langsung oleh menag Suryadharma Ali, menakertrans Muhaemin Iskandar, dan mepan E.E. Mangindaan pada tanggal 20 Mei 2011 yang lalu.

SKB tiga menteri dengan nomor: 03 tahun 2011; nomor Kep.135/Men.V/2011; nomor SKB/02/M.Pan-RB/5/2011 ini merupakan perubahan kedua dari SKB sebelumnya nomor : 02 tahun 2010 ; nomor Kep.110/Men/V/2010; nomor SKB/07/M.Pan-RB/06/2010 tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2011.

Dalam SKB tersebut, ditetapkan bahwa tanggal 3 Juni ditetapkan sebagai cuti bersama menyusul libur tanggal 2 Juni sebagai hari libur nasional dalam rangka kenaikan Yesus Kristus. Meski demikian cuti bersama ini tidak berlaku bagi lembaga-lembaga yang terkait pelayanan secara langsung dengan masyarakat.

Dengan adanya libur nasional dan cuti bersama ini, lanjut Wawan diharapkan para PNS dilingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Hal lain dengan adanya cuti bersama ini diharapkan seluruh pekerjaan bisa diselesaikan sebelum cuti bersama tiba sehingga efektivitas pekerjaan bisa dimaksimalkan. (deni)***

Source : humasindramayu.com, Rabu, 25 Mei 2011

21 Mei 2011

Perizinan Mini Market Ditutup

Sabtu, 21 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

H. Umar Budi Karyadi.(Foto : MH)***

Perizinan Mini Market Ditutup

INDRAMAYU, KC, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DKPM) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat tidak akan mengeluarkan izin operasional baru kepada pengelola mini market di wilayah Kabupaten Indramayu. Penghentian perizinan sementara ini karena aturannya sedang disusun anggota DPRD setempat, untuk dijadikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).

Perihal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) Kabupaten Indramayu, H. Umar Budi Karyadi. Menurutnya, pihaknya akan memberlakukan penghentian izin tersebut sejak 4 bulan terakhir ini. Padahal jika dilihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), sedikitnya akan memberikan nilai tambah untuk daerah. Namun karena rencananya masih digodok, perizinannya otomatis dihentikan.

“Kami tidak berfikir tentang PAD, tapi nunggu peraturannya dahulu. Sekarang sedang disusun Raperda tentang Pengelolaan Mini Market di DPRD Indramayu. Selama Raperda itu belum keluar, kita belum boleh keluarkan izin operasional baru kepada pemohon,” ujarnya.

Dari Kuningan dikabarkan, pertokoan modern (mini market, super market, atau hyper market) yang terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, akan diatur lebih ketat dalam Perda tentang Pasar Tradisional dan Modern. Saat ini sedang dalam pembahasan Pansus 3 DPRD Kabupaten Kuningan.

Pada ketentuan lama, jarak pertokoan modern dengan tradisional 1.000 meter. Sedangkan dalam peraturan baru nanti, jarak pertokoan modern dengan tradisional berjarak 500 meter. Pertimbangannya, sudah banyak toko modern yang berdekatan dengan pasar tradisional, sehingga perlu jalan tengah.(C-28/End)***

Source : Kabar Cirebon, Sabtu (Wage), 21 Mei 2011(16 Jumadil Akhir 1432 H) Hal. 3

20 Mei 2011

Instansi Pemerintah tak Diperkenankan Mengangkat Tenaga Honorer

Jumat, 20 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Terkait Tuntutan Guru Honorer

Instansi Pemerintah tak Diperkenankan Mengangkat Tenaga Honorer

BANDUNG, (PRLM), PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Menanggapi tuntutan para guru honorer yang berdemonstrasi di depan Gedung Sate, Rabu (18/5) lalu, Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov. Jabar, didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemprov. Jabar Muhamad Solihin menegaskan, sejak 11 November 2005, instansi pemerintah tidak diperkenankan mengangkat tenaga honorer (guru honorer, perawat honorer, dan lainnya) atau sejenisnya, menjadi PNS. Larangan itu tertuang dalam PP No.48/2005 juncto PP No.43/2007 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi PNS.

Ruddy menuturkan, aturan tersebut berlaku untuk tenaga-tenaga honorer di luar tenaga dokter dan bidan. Jikapun ada pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, tentunya menjadi wewenang pemkab dan pemkot, sesuai UU No.8/1974, PP No.9/2003 dan PP No.38/2007. "Kecuali untuk guru sekolah pendidikan luar biasa, baru masuk wewenang pemprov," ujarnya kepada wartawan, Kamis (19/5) malam.

Sementara itu, Kepala BKD Pemprov. Jabar Solihin menjelaskan, untuk tenaga honorer yang belum terakomodasi tapi memenuhi syarat PP No.48/2005 juncto PP No.43/2007, BKD Jabar telah mendata ulang berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi No.5/2010. "Pendataan dimulai sejak Juli 2010 oleh masing-masing pemkab, pemkot, dan pemprov, sesuai dengan kewenangannya. Semua data tersebut sudah diserahkan ke Badan Kepegawaian Nasional pada 31 Agustus 2010 untuk ditindaklanjuti," ujarnya.

Solihin menambahkan, untuk proses pengangkatan tenaga honorer yang belum terakomodasi menjadi CPNS, masih menunggu payung hukumnya yaitu PP tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS sebagai pengganti PP No.48/2005 juncto PP No.43/2007 yang telah habis masa berlakunya sejak tahun 2009. "Kami memohon agar semua pihak bisa bersabar hingga PP itu disahkan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Pemprov. Jabar Wahyudin Zarkasyih menjelaskan, Disdik Jabar senantiasa memperhatikan aspek kesejahteraan. Itu dibuktikan dengan alokasi dana bagi guru honorer di tahun anggaran 2011 yang terdiri dari belanja tidak langsung yang merupakan bantuan keuangan ke kabupaten dan kota, serta belanja langsung Disdik Jabar yang totalnya lebih dari Rp 28,5 miliar.

Untuk belanja tidak langsung, dana itu ialah dana untuk guru bantu non PNS SD/MI sebesar Rp 7,3008 miliar (untuk 507 orang), Rp 7,3584 miliar untuk 511 guru non PNS SD/MI daerah perbatasan, Rp 6,84 miliar untuk 475 guru non PNS SMP/MTs daerah perbatasan, dan Rp 2,2032 miliar untuk guru non PNS SMA/MA/SMK daerah perbatasan. Sementara belanja langsung Disdik Jabar untuk guru honorer ialah Rp 4,8 miliar bagi 1.000 guru non PNS SLB.

Wahyudin menuturkan, memang ada beberapa pihak yang ingin memakai dana BOS untuk tambahan atau honor guru non PNS. Namun itu akan mengurangi alokasi anggaran pendidikan gratis. "Da melanggar UU No. 23/2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang mengamanahkan pendidikan gratis," katanya. (A-128/das)***

Source : Pikiran-Rakyat Online, Jumat, 20 Mei 2011 / Ilustrasi : travelpod.cu.uk

Kejari Indramayu Selidiki Kasus BPR Sliyeg

Jumat, 20 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Kantor BPR Slyeg, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. (Foto : pendopo indramayu online)***

Kejari Selidiki Kasus BPR

  • Direksi Diduga Terlibat

INDRAMAYU, (KC), PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Kejakasaan Negeri (Kejari) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi dana nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sliyeg senilai Rp 3 Miliar. Dana milik nasabah di bank milik pemerintah daerah tersebut diduga kuat dibobol oleh sejumlah direksi BPR Sliyeg.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Indramayu, Kusnin, mengatakan, dugaan korupsi BPR Sliyeg senilai Rp 3 Miliar tersebut telah masuk dalam tahapan penyidikan.

“Proses penyelidikan sudah hampir selesai dilakukan. Saat ini sudah kita tingkatkan menjadi proses penyidikan,” katanya.

Kusnin mengatakan, dalam dugaan korupsi bank milik pemerintah daerah tersebut, sejumlah saksi telah dimintai keterangan, baik dari kalangan internal BPR Sliyeg maupun sejumlah nasabah lainnya. Kusnin juga mengaku telah mengumpulkan dat-data dalam dugaan kodupsi BPR Sliyeg tersebut.

“Berbagai data telah kita kumpulkan, bahkan sudah selesai dilakukan. Kita tinggal melakukan peningkatan dan menentukan siapa yang akan ditentukan sebagai tersangka nantinya,” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Harian Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Indramayu, Rahman Zamal, mengatakan, setelah status proses penyelidikan dinaikkan menjadi penyidikan, Tim Pidsus Kejari Indramayu akan terus mengembangkan data dan minta keterangan sejumlah saksi.

“Pengembangan data dan meminta keterangan sejumlah saksi akan terus kita lakukan,” katanya.

Ditambahkan Rahman Zamal, jika proses penyidikan telah lengkap, pihaknya akan menetapkan tersangka dalam dugaan korupsi BPR Sliyeg.

Rahman juga menjelaskan, modus yang digunakan dalam dugaan korupsi BPR Sliyeg ini dengan menggunakan data nasabah untuk kepentingan pribadi.

“Sejumlah jaminan nasabah yang mengambil kredit di BPR Sliyeg digunakan untuk kepentingan pribadi,” katanya.

Tak Penuh

Selain itu, setoran nasabah yang seharusnya masuk dalam rekening, namun dalam kenyataannya tidak disetorkan secara penuh.

“Ada perbedaan data sesuai laporan keuangan dengan cek fisik uang yang ada, dan cukup terlihat perbedaannya,” katanya.

Selisih antara laporan keuangan dan cek fisik ini membuat uang nasabah raib, dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Menurut rencana, Kejari Indramayu juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas BPR Indramayu serta Bank Indonesia terkait dugaan korupsi BPR Sliyeg. Auditor dari Bank Indonesia juga akan menjadi acuan atau landasan bagi Tim Pidsus Kejari Indramayu untuk pengembangan kasus ini. Pasalnya, dugaan korupsi BPR Sliyeg ini diduga dilakukan secara terangkai dan sistematis.

Rahman Zamal juga mengakui, modus operandi korupsi BPR Sliyeg nyaris sama dengan dugaan korupsi Bulog Indramayu senilai Rp 1,3 Miliar, yang kini sedang dalam proses persidangan di Pengadilan Tipikor Bandung. (Odoks Khaerudin/”KC”)***

Source : Kabar Cirebon, Kamis (Pahing), 19 Mei 2011 - (14 Jumadil Akhir 1432 H), Hal. 4

19 Mei 2011

TPT Tambak Sudah Jebol

Kamis, 19 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

TPT Tambak Sudah Jebol

TPT TAMBAK SUDAH JEBOL – Sekitar belum setahun, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) atau yang umum dijuluki senderan terkesan sudah ada yang jebol. Entah karena apa. Apakah konstruksi pembuatannya yang diduga melanggar bestek, ataukah karena kondisi air dan lain-lain yang ada di saluran itu. Kondisi TPT demikian terjadi di saluran Blok Tambak, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Proyek tersebut dikerjakan beberapa bulan sebelum tutup tahun 2010. Konon, proyek itu di bawah tanggung jawab pihak Dinas Perikanan dan Kelautan setempat. Tampak dalam gambar, seorang warga tengah memperlihatkan kerusakan yang terjadi pada TPT Blok Tambak. Gambar diambil pada Rabu (6/4/2011) sore. (Foto-foto : pendopoindramayu online)***

Rp 10,5 Miliar Pembangunan Break Water Penahan Ombak Lenyap Ditelan Ombak Karena KORUPSI

Kamis, 19 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Rp 10,5 Miliar Pembangunan Break Water Penahan Ombak Lenyap Ditelan Ombak Karena KORUPSI


INDRAMAYU, WJ News, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Awal pembangunan Break Water(pemecah gelombang), terjadi adanya kesepakatan dalam bentuk pernyataan sikap dibuat pada hari Rabu tanggal 30 Mei 2007, dengan dihadiri dan ditandatangani pihak-pihak sebagai pemangku kepentingan yang telah menyepakati, dengan ketentuaan :

1. Sanggup melaksanakan pembangunan Break Water permanent untuk penanganan abrasi pantai di lokasi blok Kesambi sampai blok pesisir Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat sesegera mungkin.

2. Membentuk forum penanganan abrasi yang bertugas menentukan aspek teknis, biaya dan waktu pelaksanaan. Kesepakatan yang ditandatangani oleh PT. Pertamina UPMS III Jakarta, Ahmad Faisal, PT Pertamina EP Region Jawa Bagus Sudaryanto, PT Pertamina UP VI Balongan Harijanto K, PT Pertamina K3LL KORPORAT Singgih Hidayat, dan dari perwakilan Pemda Indramayu, Ir Abdur Rosyid Hakim Kadis Kanla Kab. Indramayu, Ir Aep Surahman, a/n. Kadis Pertambangan & LH. Kab. Indramayu serta 25 orang tokoh perwakilan masyarakat Balongan. Dengan mengetahui Kapolres Indramayu AKBP Drs. Djoko P, M.Si, dan Dandim 0616 Indramayu Letkol Inf Bangkit PS.

Daftar hadir pertemuan Pertamina dengan Forum Masyarakat Balongan (FMB) 30/5/2007 dengan materi “Pembahasan Tuntutan Abrasi Pantai Balongan” yang dihadiri dengan ditandatangani 55 orang.

Keputusan dari pertemuan tersebut dibuat surat pernyataan bersama, berbunyi :

Yang bertanda tangan dibawah ini, adalah sepakat untuk menetukan usulan satu paket pembangunan Break Water dari mulai Blok Kesambi, Balongan sampai pesisir Desa Balongan, Kec. Balongan, sesuai surat perjanjian bersama. Adapun pihak-pihak yang terkait dari mulai unsur Pemda Indramayu, Muspika dan pemerintah desa, yang dihadiri oleh pihak masyarakat dari ketiga blok.

Tuntutan di atas akan di tindak lanjuti di tingkat pemerintah adalah dalam waktu 3 hari, dan dalam waktu tersebut apapun keputusannya akan di informasikan kembali kepada seluruh masyarakat.

Demikian surat perjanjian ini di atas dasar tuntutan masyarakat dan aspirasi masyarakat, dan aspirasi yang sudah disepakati antara Pemda, Pertamina dan masyarakat Balongan, 7 Oktober 2008. Dari perwakilan pemerintahan Desa Balongan, Camat Balongan, DPLH, DKP, yang disaksikan oleh Polsek Balongan, Koramil, dan Pertamina, yang ditandatangani bermeterai Rp 6.000. Proses awal paket pekerjaan Break Water pantai Balongan dengan anggaran Rp 10,5 Miliar.

Analisi Brek Water Oleh Darmadi

Fungsi Break Water, bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan.

Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi.

Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya.

Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan)

Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

Material Dalam Pembuatan Breakwater

Untuk material yang digunakan tergantung dari tipe bangunan itu sendiri. Seperti halnya bangunan pantai kebanyakan, pemecah gelombang lepas pantai dilihat dari bentuk strukturnya bisa dibedakan menjadi dua tipe yaitu: sisi tegak dan sisi miring.

Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari material-material seperti pasangan batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau batu, tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan lain sebagainya.

Dari beberapa jenis tersebut, kaison beton merupakan material yang paling umum di jumpai pada konstruksi bangunan pantai sisi tegak. Kaison beton pada pemecah gelombang lepas pantai adalah konstruksi berbentuk kotak dari beton bertulang yang didalamnya diisi pasir atau batu. Pada pemecah gelombang sisi tegak kaison beton diletakkan diatas tumpukan batu yang berfungsi sebagai fondasi. Untuk menanggulangi gerusan pada pondasi maka dibuat perlindungan kaki yang terbuat dari batu atau blok beton :

Sementara untuk tipe bangunan sisi miring, pemecah gelombang lepas pantai bisa dibuat dari beberapa lapisan material yang di tumpuk dan di bentuk sedemikian rupa (pada umumnya apabila dilihat potongan melintangnya membentuk trapesium) sehingga terlihat seperti sebuah gundukan besar batu. Dengan lapisan terluar dari material dengan ukuran butiran sangat besar.

Dalam Breakwater konstruksi terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

Inti(core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa partikel-partikel halus dari debu dan pasir. Lapisan bawah pertama(under layer) disebut juga lapisan penyaring (filter layer) yang melindungi bagian inti(core) terhadap penghanyutan material, biasanya terdiri dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat bervariasi dari 500 kg sampai dengan 1 ton.

Lapisan pelindung utama (main armor layer) seperti namanya, merupakan pertahanan utama dari pemecah gelombang terhadap serangan gelombang pada lapisan inilah biasanya batu-batuan ukuran besar dengan berat antara 1-3 ton atau bisa juga menggunakan batu buatan dari beton dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat besar seperti tetrapod, quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain

Secara umum, batu buatan dibuat dari beton tidak bertulang konvensional kecuali beberapa unit dengan banyak lubang yang menggunakan perkuatan serat baja. Untuk unit-unit yang lebih kecil, seperti Dolos dengan rasio keliling kecil, berbagai tipe dari beton berkekuatan tinggi dan beton bertulang (tulangan konvensional, prategang, fiber, besi, profil-profil baja) telah dipertimbangkan sebagai solusi untuk meningkatkan kekuatan struktur unit-unit batu buatan ini. Tetapi solusi-solusi ini secara umum kurang hemat biaya, dan jarang digunakan.

Seiring perkembangan jaman dalam konstruksi pemecah gelombang lepas pantai juga mengalami perkembangan. Belakangan juga dikenal konstruksi pemecah gelombang komposit. Yaitu dengan menggabungkan bangunan sisi tegak dan bangunan sisi miring. Dalam penggunaan matrial pun dikombinasikan misalnya antara kaison beton dengan batu-batuan sebagai pondasinya.

Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) mela-lui pecahnya gelombang, ke-kentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian besamya energi gelombang yang dipantulkan, dihancur-kan dan diteruskan ter-gantung karakteristik gelom-bang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar)

Setelah dibuatnya breakwater pada sepanjang pantai balongan indramayu selain bermanfaat guna menanggulangi proses abrasi serta sedimentasi, bagi warga sekitar pantai dengan adanya Breakwater ini dijadikan sebagai tempat wisata serta tempat memancing hal itu dapat kita kunjungi disana ada wisata pantai balongan indramayu serta wisata pantai balongan indah baru sebagai salah satu tempat wisata bahari di indramayu yang dikelola oleh perkumpulan karang taruna sekitar dari swadaya warganya.

Dalam kasus seperti ini Break Water sangat berpengaruh guna menghambat proses sedimentasi serta abrasi oleh ombak dari lautan. Oleh karena itu, pembuatan Break Water di daerah pinggiran laut telah dilaksanakan, karena dampaknya sangat positif sekali jika dibuat serta ditangani oleh para ahlinya.

Dalam pembuatan Break Water di pantai Balongan Indramayu ini dilakukan, guna mengurangi dampak dari abrasi yang terjadi. Disamping itu pula, pembangunan Break Water ini dapat dijadikan tempat sebagai tempat wisata, dan tempat area memancing. Tempat wisata ini dikelola oleh warga setempat, diantaranya ada tempat wisata pantai Balongan Indramayu.

Kondisi abrasi ini perlu ditangani bersama antara instansi-instansi terkait guna mencegah akibat yang berkelanjutan, dan jika mungkin “mengembalikan” (merehabilitasi/merestorasi) fungsi pantai sebagai kawasan umum, wisata, dan prasarana social-religius masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah memiliki peranan sangat besar yakni dalam usaha membangun pengaman pantai. Pengaman pantai bertujuan untuk mencegah erosi pantai dan penggenangan daerah pantai akibat limpasan gelombang (overtopping).

Rencana Pemerintah dan Masyarakat bangun Brek Water dinodai pelaku Korup

Pembangunan pelaksanaan Proyek Break water pantai balongan Indramayu, dibagi dalam 5 Paket Proyek yang kontrak pembangunan talud, penahan abrasi, melalui Pemerinah Kabupaten Indramayu, melalui Bagian Pengendalian dan Penysunan Program Sekretaris Daerah Pemkab Indramayu, dikerjakan oleh 5 kontaraktor, yaitu : Direktur PT. Adhi Jaya Utama H. Herbayu zona I nilai kontrak Rp 2.520.000.000 - PT Dian Pertama Mulya, Mulyadi Cahya zona II nilai kontrak Rp 2.626.000.000, PT. Delima Abadi, Direktur Kabul zona III nilai kontrak Rp 1.656.000.000, PT. Mutiara Daya Gumiwang, Direktur Ir Haris Solihin zona IV nilai kontrak Rp 1.600.007.000, PT. Putra Kencana Direktur H. Nani Rusalani zona V nilai kontrak Rp 1.579 975,000.

Namun dalam pelaksanaan pekerjaan proyek Break Water pantai Balongan yang hampir menelan biaya Rp 10 miliar, tidak bisa memenuhi harapan dan keinginan rakyat. Karena, akibat dari pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi standar dan aturan konstruksi proyek pembuatan Break Water (penahan ombak) telah lenyap ditelan ombak. Kini, banyak kalangan mempertanyakan tentang pembangunan Break Water seharusnya bisa bertahan sampe 10 tahun untuk menahan ombak, namun hanya dalam kurun waktu kurang dari setahun, namun keberadaan Break Water pantai Balongan telah sirna, seolah proyek fiktif. (Subiyanto)***

Source : WJ News, Mei 2011

5 Mei 2011

Polda Jabar Periksa Lima Kontraktor Soal Proyek “Break Water”

Kamis, 5 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Polda Jabar Periksa Lima Kontraktor

Soal Proyek “Break Water”

INDRAMAYU, Pelita Sedikitnya lima kontraktor asal Kabupaten Indramayu diperiksa Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat terkait pembangunan proyek break water (pemecah gelombang) di kawasan pesisir Kilang Refinery Unit (RU) VI Balongan. Proyek kerjasama Pemkab Indramayu dengan PT. Pertamina (Persero) di tahun 2008 yang menelan anggaran Rp 10,5 miliar, diduga banyak pihak bermain, sehingga kualitas pekerjaan bermasalah.

Dikonfirmasi Pelita, Minggu (1/5/2011), salah seorang pengusaha jasa konstruksi Indramayu, Direktur PT. Dian Pratama Mulya, Mulyadi Cahya mengakui. “Betul lima kontraktor pelaksana dipanggil oleh Polda Jabar di Bandung, termasuk Tim Panitia Lelang dan Pengguna Anggaran,” jelas Mulyadi. Didesak soal apa, Mulyadi menjelaskan kedatangannya di Polda Jabar hanya baru sebatas pemberian keterangan.

Berdasarkan sumber dari Bagian Pengendalian dan Penyusunan Program Setda Pemkab Indramayu, proyek break water ini dikerjakan lima kontraktor. Lima kontraktor tersebut yaitu, Direktur PT. Adhi Jaya Utama H. Herbayu zona I nilai kontrak Rp 2.520.000.000, PT. Dian Pratama Mulya, Mulyadi Cahya zona II nilai kontrak Rp 2.626.000.000, PT. Delima Abadi, Direktur Kabul zona III nilai kontrak Rp 1.656.000.000, PT. Mutiara Daya Gumiwang Ir. Haris Solihin zona IV nilai kontrak Rp 1.600.007.000, PT. Putra Kencana Direktur H. Nani Rusalani zona V nilai kontrak Rp 1.579.975.000.

Kasus ini berawal, karena proyek break water yang baru dikerjakan beberapa waktu saja, habis terhempas gelombang. Meski hasil legal opini (pendapat hukum) dari Fakultas Hukum Universitas Wiralodra (UNWIR) Indramayu mengatakan, kasus ini tidak bisa dipidanakan karena overmacht (keadaan memaksa), beberapa LSM Indramayu tetap berkeyakinan proyek tersebut syarat kepentingan, sehingga mengadukannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta. (ck-106)***

Source : Harian Pelita, Senin, 2 Mei 2011

Dirut dan Personil BPR Bobol Uang Rakyat Milyaran Rupiah

Kamis, 5 Mei 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Dirut dan Personil BPR

Bobol Uang Rakyat Milyaran Rupiah

· Lebih Cepat Lebih Baik Masuk Penjara









INDRAMAYU, Koran KP

Perserikatan Bandit-Bandit (PBB) yang meresahkan dan merugikan keuangan milik Rakyat telah terjadi di lakukan oleh Direktur dan Jajarannya. Sindikat dan Aksi Pembobolan Uang milik Rakyat yang di kelola Pemerintah telah dibobol oleh Direktur Utama dan Karyawan Bank Prekreditan Rakyat. Korupsi, Korporasi dan Sindikat yang di lakukan secara berjama’ah ini di lakukan sejak tahun 2005. dari sejumlah Karyawan Bank Perkreditan Rakyat, mereka melakukan aksi kejahatannya tidak sendirian melainkan separoh dari 10/jumlah Karyawan yang ada di Kantor tersebut, mereka adalah Ir, yang telah menggunakan/menikmati keuangan milik Rakyat sebesar Rp. 1, 4 Milyar Rupiah, Ydh sebagai Karyawan pada Bagian Pembukuan telah menggunakan uang sebesar Rp. 700 juta lebih hingga sekarang belum ada upaya pengembalian/penyelessaian keuangan,Uk Kepala Bagian Kredit meskipun sudah mengangsur/mencicil sampai lunas tetapi turut menikmati keuangan sebesar Rp. 300 juta lebih, H. H.T selaku Satuan Pengawas Internal (SIP) BPR menggaet uang Rakyat sejumlah Rp. 450 juta lebih sampai saat ini masih belum lunas, Ca bertugas sebagai Staf Kredit juga ikut serta mencicipi keuangan milik Rakyat sejumlah Rp. 200 juta lebih dan Ti selaku Kepala Bagian Dana yang mengelola Tabungan dan Deposito turut serta dalam upaya Pembobolan Bank Perkreditan Rakyat sebesar Rp. 190 juta, jelas Dirut menegaskan Kepada Wartawan, Senin, 7 Maret 2011 sekitar pukul 19.45 WIB di jumpai di tempat kediamannya Blok Desa RT.19/RW.05

Menurut Direktur Utama Bank Prekreditan Rakyat menjelaskan secara rinci, pada tahun 2000 dia di percaya di angkat sebagai Karyawan di kantor tersebut, kemudian gunakan meningkatkan Status Jabatannya dirinya menempuh Kuliah Strata satu di Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra-Indramayu hingga menyandang gelar Sarjana Ekonomi (SE), berbekal dari Pendidikan S-1 nya dia ikut pendidikan dan pelatihan Perbankan di Jakarta dan selanjutnya Dia di angkat dengan di beri SK dari Bupati Indramayu H. Irianto MS. Syafiuddin untuk menjabat sebagai Direktur Utama pada Kantor Bank Perkreditan Rakyat. Latar belakang terjadinya Korupsi, Korporasi di lakukan secara berjama’ah, pada waktu dia kuliah sering menggunakan uang hasil dari pembayaran atau pelunasan Nasabah/Masyarakat di parkir ke dalam kantong pribadinya, karena seringnya melakukan secara hati nurani yang sehat dan sadar demi kepentingan Program Studi dan kebutuhan keluarganya akhirnya di ikuti pula oleh Karyawan PBR dengan dalih masing-masing keperluan, selanjutnya karyawan juga tidak saling sadar bahwa jumlah pinjaman keuangan sudah semakin menggunung akan tetapi tidak pernah di hiraukan, karena Pimpinan/Direktur Utamanya saja mendidik menjadi Bandit secara Otomatis Anak buah/karyawan pun ikut belajar jadi bandit, paparnya dengan nada menyesal.

Masih di katakan Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat, bahwa bukan saja dirinya yang siap dan atau terancam masuk Penjara akan tetapi Karyawan lain pun bakal mengikuti sampai di gelar di Persidangan Pengadilan. Alasan lain yang menyebabkan terjadinya Pembengkakan Keuangan Hak milik Rakyat yang di kelola oleh BPR adalah membuat Internal Kredit secara Fiktif, bermain Utang Kredit untuk membayar Suku Bunga Kredit, artinya : Dari pihak Nasabah/Masyarakatnya sudah membayar bahkan sudah ada yang melunasi akan tetapi di kemas lagi seolah-olah Si Nasabah/Debitur masih mempunyai Utang atau tunggakan, padahal yang sesungguhnya tidak demikian, dan diakuinya karena Dia selaku Direktur Utama tidak memberikan contoh yang terbaik maka praktek joroknya pun di ikuti oleh Karyawan lain yang akhirnya sampai terjadi begini, tuturnya mengakhiri komentar Wartawan.

Berbeda dengan yang di kemukakan oleh Ronita, SE selaku Pengawas PD. BPR di dua Kecamatan Kertasemaya dan Sliyeg, di Ruang Kerja Direktur, Ronita, SE mengatakan kepada Wartawan ini lemahnya Pengawasan dari tingkat Kabupaten (Drs.H. Suryaman), masa lebih dari satu tahun malah di biarkan apalagi ini sudah bertahun-tahun, jadi apa saja Tugas dan tanggung jawabnya Koordinator Pengawas Kabupaten, makan dan telan Gaji Buta, saya hanya Pengawas Kecil tidak bisa di persalahkan, jika mau diproses hukum saya siap bila perlu sampai di persidangan Pengadilan agar kita semua tahu kebobrokan PD. BPR se-Kabupaten Indramayu, ketus Ronita, SE kepada Wartawan. (A. Riyanto)***

Source : Koran KP, Medio April 2011

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template