CARI BERKAH KLIK DI SINI

19 Desember 2011

Laporan Akhir Tahun 2011 : Hujan dan Matinya Lampu Merah Bunderan Kijang

Senin, 19 Desember 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Laporan Akhir Tahun 2011

Hujan dan Matinya Lampu Merah Bunderan Kijang

LAMPU MERAH MATI – Hujan dan gerimis yang mewarnai Kabupaten Indramayu bagian kota, Senin (19/12/2011) sore, membuat jalanan terlihat basah dan banyak tergenang air meski tidak banjir. Namun pengendara banyak yang mengeluh, karena beberapa lampu stopan atau sering dijuluki lampu merah, banyak yang mati pada Senin sore itu. Terutama di Bunderan Kijang yang menuju arah Cirebon, lampu merah di kawasan itu tidak berfungsi alias mati. Menurut beberapa warga sekitar, lampu stopan itu kabarnya tengah rusak dan belum diperbaiki hingga Senin sore.(Satim)*** Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online

LAPORAN AKHIR TAHUN 2011 : Pelayanan Pengurusan Kependudukan Sampai Malam

Senin, 19 Desember 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

LAPORAN AKHIR TAHUN 2011

Pelayanan Pengurusan Kependudukan Sampai Malam

Puluhan warga Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, tampak masih mengantri dalam menguruskan catatan kependudukan, seperti Akte Kelahiran di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu. Gambar diambil, Senin (19/12/2011) sore, hingga menjelang petang, masih terlihat puluhan warga yang bersabar menunggu Akte Kelahirannya kelar petang itu juga. Bahkan, kata beberapa pegawai di kantor tersebut, pelayanan terpaksa dilakukan hingga malam.(Satim)*** Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online

Bus Terjun ke Kali Sewo dan Terbakar, 67 Orang Tewas, dan 3 Orang Selamat

Minggu, 18 Desember 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Peringatan Perintis Transmigrasi

Bus Terjun ke Kali Sewo dan Terbakar,

67 Orang Tewas, dan 3 Orang Selamat

TABUR BUNGA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Muhaemin Iskandar tengah menabur bunga di malam Pahlawan Perintis Transmigarsi Indonesia, Minggu (18/12/2011) di dekat Kali Sewo Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. (Satim)*** Foto : Deni/Humas

SUKRA, INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – Hingga kini, belum hilang dari ingatan sebagian orang, bahwa di jembatan Kali Sewo Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dekat perbatasan dengan Kabupaten Subang telah terjadi tragedi memilukan dengan tewasnya puluhan orang calon trasmigran pertama asal Jawa Tengah. Program perintis transmigrasi itu, merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Soeharto dalam rangka pemerataan penduduk dan peningkatan kesejahteraan warga Indonesia.

Namun nahas bagi mereka yang berniat berangkat mengadu nasib di tanah baru, pemukiman, dan komunitas baru di Sumatera Selatan. Begitu melintasi Jembatan Kali sewo, bus yang mereka tumpangi menerabas bahu jembatan dan terjun ke sungai diisukan angker itu. Bus itu pun terbakar, dan menyebabkan 67 orang tewas terpanggang dan tergencat, dan hanya tiga anak kecil yang selamat dari 70 penumpang para calon transmigran tersebut.

Peristiwa tragis itulah yang hingga kini membuat Kabupaten Indramayu menjadi tuan rumah setiap peringatan Hari Perintis Transmigasi di Indonesia, sejak pemerintahan Presiden Soeharto.

Nah, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Muhaemin Iskandar menghadiri kegiatan ziarah nasional dalam rangka Hari Bakti Transmigrasi yang berlangsung di makam perintis pembangunan transmigrasi di Desa Sukra Kecamatan Sukra, Minggu (18/12/2011).

Dalam press release Humas Pemerintah Kabupaten Indramayu diceritakan, ziarah tersebut merupakan upaya untuk mengenang kejadian penting dalam sejarah pembangunan transmigrasi, saat dimana pada tanggal 11 Maret 1974, rombongan transmigran yang menggunakan 6 (enam) buah bus dari Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menuju UPT Rumbia Provinsi Sumatra Selatan mengalami peristiwa memilukan.

Salah satu bus yang berisi 70 (tujuh puluh) jiwa transmigran asal Kecamatan Ngandon saat melalui jembatan Sewo darurat tergelincir dan masuk serta kemudian terbakar di kali Sewo di Desa Sukra Kecamatan Sukra.

Musibah yang terjadi pada pukul 04.30 dini hari tersebut, mengakibatkan korban meninggal sebanyak 67 orang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, yang kemudian dimakamkan di samping jembatan Sewo dengan menempati areal pemakaman seluas 0,25 hektar yang khusus disediakan oleh pemerintah.

Diantara rombongan yang mengalami musibah tersebut, terdapat 3 orang anak-anak yang selamat yang kemudian sekarang telah diangkat menjadi PNS yakni Djailani, Suyanto, dan Sanidu.

Ziarah ke makam tersebut merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan atas pengorbanan yang diberikan. Diharapkan, dari peringatan peristiwa tersebut menjadi bahan interospeksi untuk selalu dilakukan upaya perbaikan penyelenggaraan transmigrasi dari waktu ke waktu.

Ziarah tersebut selain dihadiri Muhaemin Iskandar, juga hadir sejumlah pejabat Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi MSi, Muspida, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu serta undangan lainnya.

Namun seperti peringatan-peringatan Hari Bakti Transmigrasi sebelumnya, ziarah ke makam Pahlawan Perintis Transmigrasi di dekat Kali sewo Desa Sukra, Kecanatan Sukra itu digelar pada Desember. Hingga kini, belum diperoleh keterangan pasti mengapa diperingati setiap menjelang akhir tahun ?.(Satim)*** Foto-foto : Deni/Humas

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template