CARI BERKAH KLIK DI SINI
30 April 2012
Lay Out Cover Depan Kabar Cirebon Terbaik
Author: PENDOPO INDRAMAYU
| Posted at: 20.18.00 |
Filed Under:
Pers
Senin, 30 April
2012
PENDOPO
INDRAMAYU ONLINE
Lay Out Cover Depan Kabar Cirebon
Terbaik
Halaman Depan Harian Umum KABAR CIREBON – Tim Pendopo Indramayu Online menilai, cover depan Harian
Umum KABAR CIREBON terbitan Rabu (25/04/2012) yang mengangkat persoalan
Pelabuhan Cirebon dengan judul “Saling Tuding” layak diapresiasi sebagai lay out (tampilan) terbaik sepanjang Januari hingga April 2012. Meski kami
belum bisa memberi apa-apa kepada Anda, kami hanya mengucapkan “Selamat” atas
prestasi yang Anda sajikan kepada para pembacamu di wilayah Ciayumajakuning.
Selamat ! (Tim)*** Foto : Satim/Pendopo Indramayu Online
Indramayu Mengejar Target Kepemilikan KTP Elektronik 100 Persen
Author: PENDOPO INDRAMAYU
| Posted at: 19.27.00 |
Filed Under:
Kependudukan
Senin, 30 April 2012
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Meski Sudah Lewat Batas
Pelayanan KTP Elektronik Jalan Terus
PELAYANAN KTP ELEKTRONIK INDRAMAYU - Meski sudah kelewat batas dari spanduk
yang terpampang di depan Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi
Jawa Barat, namun pelayanan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Elektronik masih berlangsung dari pagi hingga larut malam. Senin
(30/04/2012), dari pagi hingga larut malam, warga masih mengantri pemotretan
KTP dan sidik jari di Kantor Kecamatan Indramayu. Padahal, di depan kantor
kecamatan tersebut, sudah terpampang spanduk bergambar pasangan Bupati
Indramayu dan Wakilnya, Hj. Anna Sophanah dan H. Supendi dengan tulisan di
bawahnya, “Program Nasional KTP Elektronik diperpanjang sampai dengan 31 Maret
2012”. Keterangan dari petugas kecamatan
setempat, pelayanan itu terpaksa dilakukan untuk mengejar target penyelesaian
100 persen, sehingga penduduk di wilayah Kecamatan Indramayu semuanya harus sudah
ber-KTP Elektronik atau memiliki E-KTP.(Satim)***
Foto-foto : Satim/Pendopo Indramayu
Online
20 April 2012
Jembatan Pecuk Akan Diresmikan Menjelang Akhir 2012
Author: PENDOPO INDRAMAYU
| Posted at: 18.58.00 |
Filed Under:
Dinas Bina Marga
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
Jembatan Pecuk Akan Diresmikan Menjelang Akhir 2012
INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – Tak lama lagi, di wilayah Kecamatan Arahan dan Cantigi,
dan Losarang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat ada sebuah perubahan
dalam arus transformasi dan informasi yang jauh lebih maju dibanding
sebelumnya. Selain akses jembatan yang bakal memicu laju pertumbuhan ekonomi
bagi masyarakat sekitarnya, juga bakal tingginya nilai harga tanah dan berbagai
hal yang sebelumnya kawasan tersebut bagai daerah terisolir.
Penegasan demikian disampaikan Kepala Dinas Bina Marga
Kabupaten Indramayu, H. Soen Sudjarwo, ST melalui Kabid Jembatan H. Sutiyono,
ST seputar manfaat Jembatan Pecuk yang dibangun menghabiskan anggaran sekitar
Rp 8 miliar yang dikerjakan dalam empat tahap itu, yang memakan waktu sekitar
lima tahun itu.
Pihak Bina Marga Indramayu memperkirakan, Jembatan Pecuk
akan siap diresmikan menjelang akhir tahun 2012. Konon, Bupati Indramayu, Hj.
Anna Sophanah yang rencananya meresmikan jembatan yang dinanti-nanti warga
setempat sejak beberapa abad lalu itu.
“Tahun 2012
ini, Jembatan Pecuk itu diharapkan sudah bisa digunakan. Jika memungkinkan, sebelum
Hari Raya Udul Fitri pun, sudah bisa dilalui masyarakat dengan berbagai
aktivitasnya,” kata Sutiyono, di kantornya, Kamis (19/04/2012) sore.
Sutiyono
berharap, dengan dioperasikannya Jembatan Pecuk itu, perekonomian masyarakat
setempat semakin meningkat.(Satim)*** Foto-foto : Satim/Pendopo Indramayu Online
LAPORAN KHUSUS BAHASA DAERAH (Bagian 2) : Krisis Bahasa Jawa Dermayu Sudah Lama
Jumat, 20 April 2012
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE
LAPORAN KHUSUS BAHASA DAERAH (Bagian 2)
SOIMALIA MAHAR, Pemerhati Seni dan Budaya Indramayu
Krisis Bahasa Jawa Dermayu Sudah Lama
INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – “Banyak jalan menuju Roma”. Barangkali inilah salah satu
konsep yang harus dipahami para pengembang dan pengambil kebijakan tentang
bahasa ibu di negeri ini, khususnya Bahasa Jawa Indramayu yang lebih dikenal
dengan sebutan “Basa Dermayu” sebagaimana materi dalam Bagian 1 yang lalu. Karena
di lapangan diduga telah terjadi krisis komunikasi dengan “Basa Dermayu”, dan
terjadi di hampir seluruh kawasan Kota Mangga itu. Kecuali di pedesaan,
komunikasi sehari-hari masih kental menggunakan “Basa Dermayu”. Tapi kalau
sudah di wilayah kotanya, benar-benar terjadi krisis bahasa Jawa Dermayu.
Memperihatinkan, di tengah gencarnya upaya pemerintah melestarikan bahasa ibu,
krisis bahasa lokal cenderung terjadi dimana-mana.
Kata “Basa” dalam beberapa buku panduan bahasa daerah
Kota Mangga itu, pengertiannya sama saja dengan “Bahasa”. Tidaklah aneh apabila
buku-buku pelajaran Bahasa Jawa yang diperkenalkan kepada pelajar di kabupaten
Indramayu, Provinsi Jawa Barat, tertulis “Basa Jawa” yang dipelajari murid
Sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang sederajat sebagai
mata pelajaran muatan lokal.
Namun demikian, belum semua kalimat atau pun sajian mata
pelajaran Basa Jawa itu sama persis dengan bahasa Jawa Dermayu. Sehingga, dalam
penerapannya sehari-hari, kadang pelajar tersebut terkesan mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi. Ini diakui oleh sejumlah pelajar di Kabupaten Indramayu,
ketika mereka ingin menggunakan kromo
inggilnya (bahasa halus) basa
Jawa Dermayu di tengah-tengah masyarakat, tak jarang diantara mereka diliputi
rasa keragu-raguan dan takut salah dalam mengucapkan bahasa halus dan sopannya
dalam tata pergaulan sehari-hari. Akhirnya, kromo
inggil basa Jawa Dermayu, umumnya hanya masih dalam tataran materi
pembelajaran saja, belum sampai ke realisasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Krisis pemakaian Basa Dermayu yang halus dan sopan, atau
dengan julukan kromo inggil Basa Dermayu tampaknya tengah
melanda wilayah Kabupaten Indramayu. Lihat saja, pemakaian sehari-hari,
masyarakat setempat yang juga asli “wong Dermayu” (begitu julukan bagi warga
asli kelahiran Indramayu), kromo inggil
tampaknya sudah jarang digunakan dalam perbincangan sehari-hari di
tengah-tengah masyarakat setempat. Yang masih, berdialog dengan Basa Jawa
Dermayu, yang secara etika bahasa jawa, konon, termasuk kasar, bukan yang halus
atau kromo inggilnya.
Kajian dan buku-buku yang membongkar krisis bahasa Jawa
Dermayu, diduga belum ada yang terbit. Sedangkan media massa cetak dan
elektronik pun, belum banyak yang mengulas terjadinya krisis bahasa ibu
tersebut.
Soimalia
Mahar, pemerhati seni dan budaya Indramayu pernah mengatakan, perjuangan untuk
tetap mempertahankan bahasa ibu, tampaknya sudah menjadi agenda penting Badan
Dunia yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), semisal UNESCO, Badan
Dunia yang membidangi Pendidikan dan Kebudayaan. Sekitar tahun 2010 silam,
lembaga itu pernah memberikan laporannya, bahwa sudah banyak bahasa ibu yang
punah di seluruh dunia. Sebagian lagi nyaris punah. “Memperihatinkan,” katanya.
Soimalia beranggapan, krisis kromo inggil basa Dermayu sudah lama. Ada apa ? (Satim)***(BERSAMBUNG)
Langganan:
Postingan (Atom)