CARI BERKAH KLIK DI SINI

7 Juli 2011

Dana Hibah : Proyek Kali Cipapan Diduga terjadi KKN

Kamis, 07 Juli 2011
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE



Proyek Kali Cipapan Diduga terjadi KKN

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Proyek Normalisasi Kali Cipapan dengan sumber dana hibah sekitar Rp 808 juta lokasi Kecamatan Gantar arah selatan 100 KM dari Ibu Kota Kabupaten Indramayu Jawa Barat diduga tidak jelas juntrungannya. Hal tersebut terindikasi setelah pemenang lelang dana hibah PSDA pada tahun 2009 CV. Generasi mengaku dana yang sudah terikat dalam buku kontrak dari Rp 808 juta, dari kucuran dana LOAN G to G (Government to Government) melalui Kementrian Pekerjaan Umum di Jakaratsebesar Rp 700 juta dan dana pendamping dari APBD Tk II Kabupaten Indramayu TA 2009 sebesar Rp 108 juta tidak karuan penggunaannya, hal tersebut berawal dari bantuan dana LOAN tidak jadi turun.

KPA Deden Mukhsin Proyek Pembangunan Kali Cipapan, “dana pendamping 108 juta sudah dikerjakan diduga tanpa pertanggungjawaban penggunaannya yang benar”, dan karena dana bantuan Loan sebesar Rp 700 juta belum turun ditangguhkan pelaksanaannya. Dan pada tahun 2010 bantuan LOAN anggarannya turun sebesar Rp 700 juta, KPA nya Ekanto Kabid PSDA yang baru.

Berbeda dengan yang diungkapkan pihak kontraktor pemenang tender. “Bahwa dana yang digulirkan bukan Rp 808 juta, sebagaimana kontrak di tahun 2009, namun hanya Rp 450 juta. Dan menurut CV Generasi, Neng Harry kepada wartawan. “Tidak dilaksanakan pada tahun 2010 karena anggaran dana hibah dikirim ke Kantor Perbendaharaan Dan Keuangan Negara (KPKN Cirebon), sehingga pelaksanaan pekerjaan ditunda sampai anggaran masuk kepada KPKN Cirebon,” terangnya.

Indikasi adanya korupsi pada pekerjaan normalisasi kali Cipapan oleh pemenang tender CV. Generasi Paket pekerjaan tahun 2009 baru dilaksanakan pada tahun 2011, dan ditambah dana sekitar Rp 108 juta dari pos mata anggaran dana pendamping diambil dari APBD Pemkab Indramayu tahun 2009 yang sudah terserap.

Direktur CV. Generasi, juga mengakui tentang proses kesulitan dana pada tahun 2009 dan baru dikerjakan sekarang setelah anggaran tersedia di PSDA Kabupaten Indramayu, serta adanya anggaran berkurang dari Rp 808 juta jadi sekitar Rp 250 juta. “Tidak jelas untuk kenapa”, katanya.

Hal tersebut bebera LSM Indramayu menuding, bahwa pertanggungjawaban dana yang berkurang sebagaimana disampaikan CV. Generasi sekitar Rp 250 juta wajib dijelaskan oleh mantan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Deden Mukhsin. Bicara dana pendamping harus kumulatif sebagai penunjang dana hibah jadi penyerapan tidak dapat dilakukan oleh Kepala Dinas PSDA Indramayu Ir. Firman Muntako, bila benar itu terjadi maka indikasi pelaksanaan kontrak kerja normalisasi Kali Cipapan ada dugaan perbuatan tindak pidana korupsi.

Sementara itu, dari beberapa kontraktor berpendapat dan menanyakan kenapa proyek pembangunan normalisasi Kali Cipapan di Desa Gantar tidak dilakukan Re-Tender (Tender ulang) karena ketika CV Generasi sebagai pemenang dalam Proses lelang tahun 2009 yang kemudian bantuan LOAN tidak turun dan tidak jadi dikerjakan, sehingga proyek bisa dikategorikan dalam kebutuhan belanja konstruksi TA 2010, yang seharusnya dilakukan tender ulang.

Dengan tidak dilakukan tender ulang diduga CV. Generasi memegang kartu troof kelemahan Dinas PSDA Kabupaten Indramayu dari penyimpangan terindikasi menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 700 juta dikurangi 450 juta (pelaksanaan) berarti Rp 250 juta dari dana pendamping Rp 100 juta, total kerugian adalah Rp 350 juta. (*Subiyanto/Maghfur)***

Source : Warta Jabar News; Tahun II; Edisi 24; Tgl 20 Juni – 5 Juli 2011; Hal 4 Hukum & Kriminal/Realita Nusantara Online, Senin, 04 Juli 2011

Di Indramayu : Harga Gabah di Pasaran Tinggi, Bulog Kelabakan

Kamis, 7 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Harga Gabah di Pasaran Tinggi,

Bulog Kelabakan

Kamis, 07/07/2011 - 07:28

Petani menjemur gabah di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, belum lama ini. Tingginya harga gabah dan beras di pasaran membuat Bulog kesulitan membeli gabah dan beras hasil panen musim kemarau dari petani Kabupaten Indramayu.(ARIF BUDI K./"PRLM")***

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Tingginya harga gabah dan beras di pasaran membuat Bulog kesulitan membeli gabah dan beras hasil panen musim kemarau dari petani Kabupaten Indramayu. Penyerapan beras masih sulit dilakukan meskipun Bulog sudah menaikan harga pembelian gabah dari petani.

"Per 6 Juli, Bulog menaikan harga pembelian gabah kering giling menjadi Rp 3.900 per kg (dari awalnya Rp 3.475/kg). Namun, penyerapan juga masih sulit karena petani juga cenderung menaikan harga, apalagi, beras Indramayu juga diperebutkan oleh konsumen dari daerah lain yang berani membeli dengan harga lebih tinggi dari yang ditawarkan Bulog," ujar Wakil Kepala Bulog Sub Divisi Regional Kab. Indramayu Taufik Budi Santoso, Rabu (6/7).

Dijelaskannya, melonjaknya harga gabah ikut memicu melambungnya harga beras. Harga beras di pasaran tigkat produsen mencapai Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per kilogram di tingkat produsen, sementara HPP sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Perberasan no.7/2009 hanya Rp 5.060 per kilogramnya.

Menurut dia, Bulog sudah berusaha merangsang pembelian dengan menaikan harga pembelian sesuai Inpres 8/2011 tentang peningkatan produksi pangan. Beras dengan kualitas medium atau rata-rata dihargai Rp 5.400 per kg. Bulog juga memberikan harga lebih tinggi untuk beras kualitas lebih baik atau beras komersial dengan harga Rp 5.700 per kg.

"Dengan tingginya harga, tentunya petani lebih memilih menjual berasnya ke pasar yang lebih berani membeli dengan harga tinggi. Kami hanya mengandalkan loyalitas mitra Bulog," ujarnya.

Peyerapan beras Bulog saat ini sudah mencapai 42.000 ton atau 40 persen dari target prognosa tahun 2011 yakni 100.000 ton. Namun menurut Taufik, pencapaian pengadaan sebesar itu masih jauh dari target prognosa. Pasalnya, pada panen musim kemarau petani cenderung lebih memilih menimbun beras dan melepasnya dalam jumlah keceil secara bertahap dengan harga tinggi.

Selain itu, ancaman kekeringan yang melanda sekitar 19.000 hektare sawah di Indramayu berpotensi menurunkan produksi beras para petani yang berdampak langsung pada turunnya penyerapan oleh Bulog. Meski sulit mencapai target penyerapan beras 100 persen yakni 100.000 ton, Taufik masih optimistis pengadaan beras bisa mencapai 80 persen dari prognosa.

"Pengadaan masih berjalan terus setiap hari. Selain itu, masih ada harapan dari musim panen gadu, meski kecenderungannya petani memilih menimbun gabah dan juga mungkin ada penurunan produksi karena kekeringan," tutur Taufik.

Dia juga berharap para petani akan melepas stok beras yang disimpannya menjelang masa panen kedua dan ketiga pada Juni dan Oktober mendatang. Kendati pengadaan beras terhambat tingginya harga, Taufik menegaskan stok beras untuk kebutuhan Indramayu terjamin sampai Juni 2012.

"Stok beras aman Indramayu aman sampai Juni 2012. Namun kami juga tetap terus berusaha menyerap beras dari para petani karena Indramayu juga harus menyediakan untuk beberapa wilayah lain seperti Bogor dan Bandung," ujarnya. (A-168/das)***

Source : pikiran rakyat online, Kamis, 07/07/2011 - 07:28

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template