CARI BERKAH KLIK DI SINI

21 April 2011

KORUPSI : Bupati Subang Jalani Sidang Perdana

Kamis,

20 April 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

KORUPSI

Bupati Subang Jalani Sidang Perdana

Bupati Subang Eep Hidayat turun dari mobil tahanan menjelang persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jalan RE Martadinata, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/4). Eep berstatus terdakwa kasus korupsi dana upah pungut pajak sebesar Rp 14,2 miliar di Kabupaten Subang. (KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)***

BANDUNG, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Bupati Subang Eep Hidayat akhirnya menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (18/4), berkait dengan dugaan penyimpangan biaya pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Dia didakwa telah merugikan negara senilai Rp 14,2 miliar dengan membagi-bagikan biaya pemungutan PBB kepada PNS.

Dakwaan dibacakan jaksa penuntut umum Slamet Siswanta pada sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan. Nota keberatan atau eksepsi setebal 44 halaman langsung dibacakan pada hari yang sama oleh Eep dan juga tim kuasa hukumnya. Tanggapan eksepsi akan dibacakan satu minggu kemudian, Senin (25/4).

Pada saat yang sama, tim kuasa hukum juga mengajukan permohonan penangguhan penahanan bagi Eep yang ditahan di Rumah Tahanan Kebonwaru sejak 28 Maret.

Selama persidangan berlangsung tidak ada pengerahan massa seperti yang dilakukan Eep sewaktu dia menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat.

Eep didakwa memperkaya diri sendiri dan orang lain dengan kebijakannya melalui surat keputusan bupati agar dana biaya pemungutan PBB (BP PBB) dibagi-bagikan kepada pegawai negeri sipil (PNS) sebagai tambahan penghasilan. Dia beserta pejabat lain, seperti sekretaris daerah, juga turut mendapat jatah dengan pembagian tersebut.

Slamet menuturkan, tindakan Eep dengan menggunakan dana BP PBB untuk tambahan penghasilan PNS adalah penyalahgunaan wewenang karena juga tidak diputuskan dalam peraturan daerah dan mendapat persetujuan legislatif. ”Akibatnya, negara mengalami kerugian hingga Rp 14,2 miliar,” kata Slamet.

Selain Eep, kasus BP PBB juga menyeret nama Agus Muharram yang saat itu menjabat kepala dinas pendapatan daerah sebagai tersangka. Begitu pula dengan Bambang Heryanto yang saat itu menjabat sekretaris daerah.

Ditolak

Dari Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dilaporkan, pihak Kejati Sultra menolak permohonan penangguhan penahanan atas Sekretaris Daerah Kota Kendari Amarullah yang ditahan dalam kasus dugaan korupsi senilai Rp 2,1 miliar. Jaksa menyatakan tidak akan terpengaruh tekanan massa yang meminta Amarullah dibebaskan.

”Keputusan hasil rapat pimpinan dan staf, permohonan penangguhan itu belum dapat dikabulkan,” kata Asisten Intelijen Kejati Sultra Suleman Hadjarati, Senin (18/4).

Kejati Sultra sejak 13 April lalu menahan Amarullah sebagai tersangka dugaan korupsi proyek perluasan Kantor Gubernur Sultra tahun 2010 senilai Rp 2,1 miliar. (ELD/ENG)***

Source : Kompas, Selasa, 19 April 2011

Ditolak Warga Cirebon : Polri Siapkan Pondok Rangon untuk Syarif

Kamis, 21 April 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Ditolak Warga Cirebon

Polri Siapkan Pondok Rangon untuk Syarif

Maria Natalia | Inggried | Kamis, 21 April 2011 | 12:14 WIB

Maria Natalia Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE — Pihak kepolisian telah mengizinkan keluarga pelaku bom bunuh diri Cirebon, M Syarif Astanagarif, untuk mengambil jenazah yang bersangkutan. Akan tetapi, menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, warga kampung halaman Syarif justru menolak jenazahnya dimakamkan di Cirebon. Tak hanya itu, Kesultanan Cirebon juga tidak mengizinkan pemakaman Syarif di tanah kelahirannya tersebut.

"Saya mendapat informasi dari Kapolda Jawa Barat bahwa yang bersangkutan ditolak untuk dimakamkan di kampungnya itu. Masyarakat di sana menolak," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4/2011).

Menurut dia, Kesultanan Cirebon menolak karena sangat mengecam keras aksi bom bunuh diri yang dilakukan Syarif. Oleh karena itu, Polri berencana akan menyiapkan tempat untuk pemakaman Syarif. "Kami siapkan di Pondok Rangon kalau tidak bisa dimakamkan di sana (Cirebon)," ujarnya.

Saat ini, Polri tengah menunggu tim dokter Rumah Sakit Polri Sukanto yang melakukan identifikasi terhadap jenazah Syarif sebelum dimakamkan. Kondisi jenazah Syarif hancur di bagian perut akibat bom berdaya ledak rendah yang dimasukkan ke dalam tas. Bom itu diledakkannya saat shalat Jumat pada 15 April 2011.***

Source : Kompas,com, Kamis, 21 April 2011/Gambar tambahan dari berbagai sumber.

Ada 17 Komentar Untuk Artikel Ini.


  • joko wardiman

Kamis, 21 April 2011 | 16:16 WIB

Katanya: Alam Semesta diciptakan oleh-NYA untuk siapa dan seberapa besarkah yang kita ketahui ? Katanya: Tata Surya adalah Bagian dari Alam Semesta, terdiri dari INDUK Matahari dan anak-anaknya yang disebut Planet. Salah satunya disebut sebagai Planet BUMI, seberapa besarkah Tata Surya itu? Makhluk hidup yang disebut 'manusia', apakah benar dia adalah 'ciptaan' yang paling sempurna? Sungguh kasihan sekali Planet Bumi ini !!!


  • Majapahit

Kamis, 21 April 2011 | 15:45 WIB

dikubur yaaa dikubur, asalkan jangan di kubur di makam pahlawan aja.


  • Sinar Gaza

Kamis, 21 April 2011 | 14:54 WIB

sesungguhnya dalam Islam: orang hidup maupun yg sdh mati/jenazahnya -- tetap dihormati sama. maka ketika kita membunuh musuh misalnya, tidak boleh setelah mati, lalu jenazahnya kita aniaya, dipotong kepalanya/anggota lainnya, lalu ditancapkan di pohon dll. bahkan kita duduk di atas kuburan/injak2 kuburan orang pun tidak boleh. Islam amat menghormati jiwa= hidup/yg sudah mati. bahwa dia berdosa besar dll, itu urusan Alloh.


  • Ngurah Sudita

Kamis, 21 April 2011 | 15:29 WIB

Ya sudah kalo begitu kubur saja di pekarangan rumah anda atau kirim ke padang pasir di Arab sana


  • Larry Rabin

Kamis, 21 April 2011 | 14:41 WIB

Saya usulkan agar mayat Mohammad Syarif dibuang ke laut karena orang ini tidak bisa menghormati orang lain


  • tauhid ichyar

Kamis, 21 April 2011 | 14:41 WIB

Kasihan betul si Sarip ini, siapalah yang mencuci otaknya, sampai hilang rasa kemanusiaannya.


  • David F M

Kamis, 21 April 2011 | 13:56 WIB

sebenernya bgs juga ditolak ama warga, biar pelaku - pelaku lainnya dan keluarganya tahu bahwa tindakan nya itu sesat !!!, boro2 mati masuk surga di bumi aja mayat lo ga diterima...pimpinannya aja sendiri takut bom bunuh diri cuma bisa meracuni anggotanya yang tersesat tercuci otaknya untuk melakukannya....


  • moona mohamed

Kamis, 21 April 2011 | 14:15 WIB

setuju............... biar pelau yg lain berfikir dua kali untuk meledakan bom, di dunia mayatnya di tolak apalagi di ahirat


  • Roro Kidul

Kamis, 21 April 2011 | 13:34 WIB

Buang ke pantai biar dimakan ikan hiu, apa teroris berpikir yang jadi korban ???? orang-orang tak bersalah.....


  • Choiruddin Hanim

Kamis, 21 April 2011 | 13:08 WIB

Orang itu harus dapat perpikir yang bijaksana dan rasional..dari tanah akan kembali ketanah...tanpa melihat yang mati itu siapa...dan akan dikubur dimana..perbuatan orang yang sudah mati hanya tinggalkan cerita dari kejahatannya, tak akan mempengaruhi keadaan dimana dia dikuburkan, mungkin bisa menjadikan contoh bagi mereka yang masih hidup...gitu aja kok perot


  • Choiruddin Hanim

Kamis, 21 April 2011 | 13:08 WIB

Orang itu harus dapat perpikir yang bijaksana dan rasional..dari tanah akan kembali ketanah...tanpa melihat yang mati itu siapa...dan akan dikubur dimana..perbuatan orang yang sudah mati hanya tinggalkan cerita dari kejahatannya, tak akan mempengaruhi keadaan dimana dia dikuburkan, mungkin bisa menjadikan contoh bagi mereka yang masih hidup...gitu aja kok perot


  • reiy cute

Kamis, 21 April 2011 | 13:58 WIB

intinya mrk ga mw tanah mrk dikotori oleh teroris


  • Musicke Banyumas

Kamis, 21 April 2011 | 12:43 WIB

bagus..!! jangan kasih tempat (TERORIS) di lingkungan kita... HIDUP atau MATI...


  • Roro Kidul

Kamis, 21 April 2011 | 15:31 WIB

Islam....lah, Islam export dari timur tengah yang menghalalkan segala cara, Islam asli Indonesia itu toleran...karena campursari..!!!!


  • gilingan gilingan

Kamis, 21 April 2011 | 13:49 WIB

agamanya apa sih dia?


  • Miftah

Kamis, 21 April 2011 | 12:42 WIB

lwong udah mati aja kok di permasalahkan, emangnya tanah cirebon yang nyiptain siapa,,,????


  • Chan Paris

Kamis, 21 April 2011 | 13:24 WIB

Btul banget tuh... Tanah bkn milik manusia.. mereka ada hak apa tuh?? aneh manusia nya... biar aja yg Diatas yg mbri hukuman... qta ga usah ikt2n mhakimi, toh uda mninggal...


  • Semar Janoko

Kamis, 21 April 2011 | 12:32 WIB

yang nolak ga takut ya?

TEROR BOM : Adik M Syarif Diduga Juga Siap Nge-bom

Rabu, 20 April 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

TEROR BOM

Adik M Syarif Diduga Juga Siap Nge-bom

Benny N Joewono | Rabu, 20 April 2011 | 21:03 WIB

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam menunjukkan foto wajah pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Sabtu (16/4/2011) di Jakarta. (TRIBUN NEWS/FX ISMANTO)***

TERKAIT:

CIREBON, KOMPAS.com, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Abdul Gafur, ayah M Syarif (32), pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, mengatakan, pihaknya sangat yakin kalau Achmad Basuki, adik Syarif, merupakan "pengantin" berikutnya yang juga siap melakukan aksi bom bunuh diri.

Menurut Abdul Gafur, yang ditemui wartawan di Cirebon, Rabu (20/4/2011), selain berdasarkan sejumlah video dan bukti lain yang ditemukan di rumah mertua Basuki, keyakinan Syarif juga didasarkan pada persamaan pemahaman agama dan ideologi antara Syarif dan adiknya.

"Kendati Basuki tidak sekeras kakaknya, tetapi soal pemahaman agama, mereka berdua memang sepaham dan seideologi," katanya.

Di sela-sela mencari-cari lokasi penguburan buat jenazah M Syarif di Kompleks TPU Jabangbayi, Cirebon, dia mengatakan, saat penggeledahan rumah H Maina, mertua Basuki di sentra batik Trusmi, di Blok Bangbangan RT 13, Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, ditemukan empat unit rangkaian bom, 40 buku jihad, serta sembilan VCD dan foto-foto latihan ala militer.

Meski yakin bahwa Basuki merupakan "pengantin" berikutnya yang siap mengorbankan diri, Abdul Gafur mengaku tidak tahu sasaran ataupun target berikutnya. "Kalau soal sasaran berikutnya, saya tidak tahu-menahu," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Gafur juga melampiaskan kemarahannya kepada pihak-pihak yang dinilainya telah meracuni dan mencuci otak kedua anaknya untuk melakukan perbuatan biadab tersebut.

"Adanya pihak-pihak yang menjanjikan surga kepada anak-anak saya, sampai mereka bersedia melakukan perbuatan keji, adalah dajjal," katanya dengan nada suara bergetar dan kedua tangannya mengepal.

M Syarif melakukan aksi bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon pekan lalu, sesaat menjelang shalat Jumat. Dia sendiri tewas seketika, sedangkan sejumlah anggota polisi, termasuk Kapolresta, mengalami cedera. ***

Source : Kompas.com, Rabu, 20 April 2011

Ada 74 Komentar Untuk Artikel Ini.


  • abenx sekawan

Kamis, 21 April 2011 | 10:39 WIB

LEDAKIN TUH GEDUNG DPR....PASTIKAN ADA ISINYA....PASTI RAKYAT MENDUKUNGMU...LANJUTKAN..KATA sebeye..


  • Santana Lin

Kamis, 21 April 2011 | 10:37 WIB

terlalu percaya sama janji2 ke "SURGA".


  • tjetje soetisna

Kamis, 21 April 2011 | 10:35 WIB

Guru para teroris yang sudah ditangkap sebaiknya ditempatkan sendirian diselnya, biarkan dia merenung dan jangan diberikan kesempatan Ceramah di LP, karena sifat orang tua apalagi ustadz pasti ingin didengar pengalamannya, buruk maupun baik. Saya inget temen yang orangtuanya mantan Dandim terus jadi Bupati jaman ORBA setelah pensiun setiap ada kesempatan semua orang pasti diajak ngobrol, menceritakan perjuangan dlsb. lama2 bosen juga. Akhirnya dengan bijak setiap hari anak2nya diam2 bayar tukang becak suruh mangkal depan rumah untuk jadi pendengar yang baik.


  • iDoddy Ruswand

Kamis, 21 April 2011 | 09:19 WIB

Jangan terlalu menyalahkan anak-anak muda yang jadi bom bunuh diri itu, yang penting intelejen pemerintah harus segera bisa menemukan dan menangkap guru2/ustadz2 yang 'mencuci otak' mereka, untuk memutus rangkaian bom bunuh diri berikutnya. Ustadz2 semacam ini di penjara harus diisolasi, jangan sampai mendapatkan/menciptakan 'kader' baru di sel penjara.............


  • ho ju liung aliong

Kamis, 21 April 2011 | 09:09 WIB

Kebencian hanya akan melahirkan kehancuran.


  • suharsono onos

Kamis, 21 April 2011 | 09:09 WIB

di salah satu talkshow live di TVone....bp ghofur bilang..."ini adalah perbuatan yahudi yang telah meracuni dan mencuci otak m. syarif dan adiknya...." saya sayangkan kenapa malah menyalahkan yahudi...KAFIR......DAN LAIN2.....APA NGGA ADA YANG LAIN YANG DISALAHKAN...SEMISAL....SALAH ORANG TUA KARENA NGGA NGAJARIN YANG BENER....ATAU KARENA SALAH PENAFSIRAN KITAB SUCI.....??????


  • ari penpen

Kamis, 21 April 2011 | 10:58 WIB

setuju!introspeksi diri sajalah..


  • Ahmad Irwin

Kamis, 21 April 2011 | 10:07 WIB

Karena yang paling mudah disalahkan adalah Yahudi dan Amerika, kalau menyalahkan orang tua berarti mempermalukan diri sendiri.


  • suharsono onos

Kamis, 21 April 2011 | 09:09 WIB

di salah satu talkshow live di TVone....bp ghofur bilang..."ini adalah perbuatan yahudi yang telah meracuni dan mencuci otak m. syarif dan adiknya...." saya sayangkan kenapa malah menyalahkan yahudi...KAFIR......DAN LAIN2.....APA NGGA ADA YANG LAIN YANG DISALAHKAN...SEMISAL....SALAH ORANG TUA KARENA NGGA NGAJARIN YANG BENER....ATAU KARENA SALAH PENAFSIRAN KITAB SUCI.....??????


  • ari penpen

Kamis, 21 April 2011 | 10:54 WIB

yah begitulah paling gampang emang salahin pihak lain..


  • dewi arradini

Kamis, 21 April 2011 | 08:53 WIB

Islam tidak suka kekerasan, dan tidak ada agama yang "mengahlalkan" pembunuhan. Apabila sudah melaksanakan kewajiban sebagai muslim sesuai dengan tuntunan dan meneladani Rasul tentu hal2 yang bersifat sesat ( terorisme mengatas namakan agama) tidak akan terjadi. Pembunuhan apapun alasannya tidak dibenarkan, kita ini manusia harusnya bisa beradab..


  • thecutecat

Kamis, 21 April 2011 | 08:31 WIB

Nabi itu diutus untuk memperbaiki akhlak. Kalau anda muslim tapi akhlaknya tak bener maka anda gagal memahami ajaran Nabi Muhammad SAW. Apalagi ngawur membunuh orang biar diri sendiri dapat tiket instan masuk surga.. Weleh, apa anda yakin itu benar? Apa anda ketemu ALLAH sendiri yang mengatakan demikian? Perjuangan Nabi dulu tak dengan cara merugikan orang lain apalagi umat islam sendiri begini.


  • mohamad syahril

Kamis, 21 April 2011 | 09:15 WIB

kerukunan UMat beragama di Indonesia selalu Damai sejak jaman kemerdekaan, karena merasa senasip di jajah Belanda, Mengapa sekarang ...? dunia barat/amerika sepertinya berperan untuk mengahncurkan kedamaian di negara ini, seperti negara2 arab yg telah di pengaruhinya dengan bom bunuh diri


  • Paulus Sim

Kamis, 21 April 2011 | 08:18 WIB

Pak Abdul Gafur, waktu kecil anak-anaknya tidak diajar mengaji? Saya lihat, muslim yang sejak kecil didikan agamanya kuat, justru tidak fanatik. Teman saya sholat 5 waktu tidak pernah ketinggalan, rajin puasa, tapi dgn santai bisa menikmati lagu-lagu natal klasik.


  • day one

Kamis, 21 April 2011 | 09:05 WIB

ini soal keyakinan dihati pak, kita tidak menyalahkan orang karena yang merubah hati bukan orang.


  • day one

Kamis, 21 April 2011 | 09:05 WIB

ini soal keyakinan dihati pak, kita tidak menyalahkan orang karena yang merubah hati bukan orang.


  • icyam cuk

Kamis, 21 April 2011 | 08:01 WIB

Kalo ngebom di gedung DPR aja.. pasti didukung rakyat.


  • wanderson Jesmahir

Kamis, 21 April 2011 | 10:29 WIB

Termasuk anggotanya mas,pasti jadi pahlawan rakyat deh gak di sebut teroris hehehehe ayooo bomber Bom tuh anggota DPR, setujuu... hehehehe


  • Ahmad Irwin

Kamis, 21 April 2011 | 10:09 WIB

Saya sebagai Rakyat tidak mendukung pengerusakkan Gedung DPR


  • anthony kusumo

Kamis, 21 April 2011 | 10:00 WIB

menyelesaikan masalah tanpa kekerasan juga tak menyelesaikan masalah .. kelompok garis keras HARUS DITRKANA DGN KEKERASAN! mereka mencoba menyelesaikan masalah dgn kekerasan/ngebom tanpa pernah diskusi!


  • Ray C

Kamis, 21 April 2011 | 08:43 WIB

Loh..BOM gedung DPR itu gak menyelesaikan masalah mas... yang di BOM anggotanya.


  • zaid romly

Kamis, 21 April 2011 | 08:27 WIB

Tipe seperti anda ini yang mudah dicuci otak. Jangan pake kekerasan menyelesaikan masalah mas.


  • Guru Birong

Kamis, 21 April 2011 | 07:48 WIB

Amin. Semoga setiap orang menyebarkan kebaikan


  • anthony kusumo

Kamis, 21 April 2011 | 10:01 WIB

menyelesaikan masalah tanpa kekerasan juga tak menyelesaikan masalah .. kelompok garis keras HARUS DITEKAN DGN KEKERASAN! mereka mencoba menyelesaikan masalah dgn kekerasan/ngebom tanpa pernah diskusi!


  • rikha aan

Kamis, 21 April 2011 | 07:23 WIB

seharusnya pemerintah dan panutan agama mengupayakan memberantas semua jalan dimana cuci otak dapat berlangsung, termasuk menghapus ayat-ayat kitab yang rasialis dan membangkitkan ide membunuh manusia. rahayu

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template