CARI BERKAH KLIK DI SINI

10 Juli 2011

Problem Kegagalan Indramayu Meraih Adipura

Minggu, 10 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

SAMPAH PLASTIK – Dalam gambar terlihat sampah plastik menyumbat sungai di wilayah Desa Legok, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu. Padahal, warga setempat pun resah akibat tumpukan sampah tersebut, namun terkesan dibiarkan begitu saja, sehingga tak sedap dipandang, berbau, dan menyumbat saluran air irigasi di sekitarnya. Gambar diambil, Sabtu (07/05/2011) sore. (satim)*** Foto-foto : Satim

Problem Kegagalan Indramayu Meraih Adipura

Yang Dibutuhkan Konstruksi Kesadaran Masyarakat

untuk Hidup “Bersih”

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Tahun 2011 ini, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, gagal meraih penghargaan “Adipura” di bidang kebersihan kota dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Berbagai pendapat terkait kegagalan itu, hingga kini masih menyeruak di beberapa kalangan.

Ada yang mengatakan, kegagalan itu patut dijadikan renungan bagi semua pihak untuk hidup bersih, bebas sampah di lingkungannya masing-masing. “Jangan sampai sampah berserakan dimana-mana. Apalagi saya kerap melihat warga membuang sampah di solokan atau sungai. Bahkan yang paling sedih, sampah palstik yang tak mudah hancur itu berterbangan kemana-mana, dan selalu saya temua setiap melakukan perjalanan keliling wilayah,” ungkap Syamsul Arifin, Ketua Serikat Wartawan Indonesia (SWI) Cabang Indramayu, Minggu (10/7/2011) siang.

Syamsul mengatakan, saat ini sudah waktunya untuk lebih mengaktifkan kembali gerakan bersih-bersih setiap pekan. Jika memang jam kerja perkantoran sampai dengan hari Jumat, berarti pada hari Sabtunya harus dikomandoi oleh aparatur pemerintah tingkat desa/kelurahan sampai tingkat kabupaten untuk bersama-sama melakukan gerakan aksi kebersihan. Kalau dulu ada istilah Jumat bersih, tapi sekarang mestinya ada gerakan Sabtu bersih-bersih (Sabsih),” tuturnya.

Pemantauan Pendopo Indramayu Online, warga terkesan lebih suka membuang sampah di tanggulan atau sungai. Fenomena itu kerap disaksikan pada jalur antara Indramayu-Jatibarang, jalur sepanjang sungai antara Indramayu-Lohbener sampai ke wilayah Kecamatan Widasari. Sejumlah kawasan ruas jalan lainnya pun, diduga kondisinya tak jauh beda. Seandainya petugas kebersihan tidak cekatan mengantisipasi penumpukkan sampah, ada kemungkinan sampah akan menjadi problem yang meresahkan.

Pemandangan seperti itulah yang hingga kini dikeluhkan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Ir. Aep Surahman. Menurutnya, penghargaan Adipura yang pernah beberapa kali diraih Kabupaten Indramayu, mestinya mampu membangun kesadaran masyarakat untuk sadar kebersihan lingkungannya masing-masing. Namun yang terjadi saat ini bagaimana ?

“Belum juga terbangun semua komponen masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Hanya sebagian kecil saja masyarakat yang sadar terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungannya. Masih banyak warga yang hidup di kota pun, kurang peduli terhadap sampah,” kata Aep.

Dikatakannya, kalau semua masyarakat yang hidup di kota-kota dan dekat jantung kota muncul kesadaran untuk terbebas dari sampah, mungkin tidak ada solokan yang mampet gara-gara sampah. “Saya berharap semua komponen masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk saling menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Jangan membuang sampah sembarangan,” ujarnya. (Satim)*** Foto-foto : Satim

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template