CARI BERKAH KLIK DI SINI

21 September 2010

Persoalan DPD Golkar Jabar : Posisi Yance-Dedi Sulit Direhabilitasi

Posisi Yance-Dedi Sulit Direhabilitasi

BANDUNG - Peluang Irianto M.S. Syafiuddin (Yance) untuk kembali menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat sudah tertutup. Begitu juga dengan posisi Dedi Mulyadi untuk menduduki lagi jabatan Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat sudah tidak mungkin.

"Ibarat seorang jenderal di medan perang, lalu melakukan pembangkangan, maka tidak mungkin dikembalikan kepada posisi sebelumnya," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Idrus Marham, kepada "PR" Senin (20/9) saat dimintai tanggapan terkait dengan wacana untuk merehabilitasi Yance.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Jabar, bisa merehabilitasi Yance menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jabar.

Menurut Idrus Marham, persoalan pemberhentian Yance-Dedi bukan persoalan dukung-mendukung, tetapi persoalan pembangkangan dan indisipliner terhadap anggaran dasar (AD)/anggaran rumah tangga (ART) dan kebijakanpartai. "Karena pembangkangan itu, harus ada sanksi partai. Sanksi tersebut telah dikeluarkan yaitu dengan memberhentikan yang bersangkutan dari posisi Ketua DPD dan Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar," ujarnya.

Menurut dia, masalah Yance-Dedi merupakan bagian dari penegakan aturan partai dan disiplin partai, tanpa harus pandang bulu. "Syarat mutlak kebesaran partai adalah penegakan disiplin. Golkar tidak akan besar kalau aturan atau pelanggaran kedisiplinan dibiarkan," katanya.

Persoalan rehabilitasi, kata Idrus, adalah kewenangan DPP Partai Golkar, sebab SK itu dikeluarkan dari pusat. Sejauh ini, masalah tersebut belum dibahas kembali. "Musdalub DPD Partai Golkar Jabar bukan lagi untuk membahas apakah keduanya bisa menjadi ketua dan sekretaris," ujarnya.

Ketika ditanya tentang dugaan pemberian uang dalam kasus Musda Partai Golkar Kab. Bekasi kepada oknum pengurus DPD Partai Golkar Jawa Barat yang tidak diungkapkan, Idrus tidak memberikan jawaban. Informasi yang berkem-bang menyebutkan kekisruhan di Golkar Jabar karena berawal dari pemberian uang sehingga Musda Golkar Bekasi harus diulang.

Calon gubernur Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar yang juga Wali Kota Banjar H. Herman Sutrisno mengharapkan agar Yance dan Dedi Mulyadi diberi tempat terhormat di DPD Partai Golkar Jabar. Namun, tempat dimaksud bukan sebagai Ketua dan Sekretaris DPD Par-tai Golkar Jabar lagi. "Pak Yance bagusnya ditempatkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Jabar. Selanjutnya, beliau dipersiapkan menjadi bakan calon Gubernur Jabar 2013 nanti," katanya.

Menurut Herman, persoalan Yance dan Dedi dengan DPP Partai Golkar tersebut, sekarang sudah mulai ada titik terang. Hal itu ditengarai dengan adanya sinyal untuk merehabilitasi keduanya dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar

Agung Laksono ("PR", 20/9).

Sinyal untuk merehabilitasi keduanya itu sangat positif, apalagi karena soal kasus Bekasi pun sudah tuntas. Akan tetapi, merehabilitasi Yance dan Dedi itu hendaknya tidak berarti memperbolehkan keduanya ikut musdalub nanti. Merehabilitasi Yance dan Dedi sebaiknva dengan menempatkan keduanya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Jabar.

"Alasannya, jika Yance dan Dedi unggul lagi dalam musdalub, bagaimana nantinya DPP Partai Golkar? Saya khawatir nantinya ada sesuatu lagi," kata Herman. (A-97/A-112)***

Source : Pikiran Rakyat, Selasa (Pahing), 21 September 2010

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template