CARI BERKAH KLIK DI SINI

24 November 2010

Wakil Katua Gapensi Indramayu Diduga Kena Santet

IVAN ALVIAN, Wakil Ketua BPC Gapensi Kabupaten Indramayu tergolek sakit, Selasa (23/11). Ia menduga terkena santet. (Foto-foto : Satim)***

Wakil Katua Gapensi Indramayu

Diduga Kena Santet

INDRAMAYU, Pendopo Indramayu Hingga hari ini, Rabu (24/11), Wakil Ketua Badan Pimpinan Cabang Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (BPC Gapensi) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Ivan Alvian (47), masih terbaring lemah dengan penyakitnya yang “menghantam” kedua bibirnya hingga bengkak-bengkak, bahkan suaranya pun nyaris hilang tanpa diketahui penyebabnya.

Ivan sendiri sempat bingung, ada apa dengan penyakitnya itu ? Dalam rabaan dirinya, ia mengaku diduga terkena santet dari pihak-pihak yang ditengarai tidak menghendaki dirinya untuk bersuara lantang dan keras, mengkritisi proyek Pemilihan Langsung (Pilsung) Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2010 pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Indramayu yang diduga bermasalah dalam teknis maupun mekanisme proses Pilsung terhadap beberapa pihak.

Ivan jatuh sakit sehari setelah komentar dirinya mengenai Proyek Pilsung di Dinas Pertanian setempat dimuat di sebuah harian nasional. Komentarnya itu sempat membuat geger berbagai kalangan di Indramayu. Bahkan sejak Senin (22/11), kantor Dinas Pertanian Kota Mangga itu banyak didatangi berbagai kalangan untuk menanyakan seputar proyek Pilsung yang diduga memicu gegernya dana DAK senilai sekitar Rp 4 miliar itu.

“Seusai berkomentar agak keras di koran harian nasional yang dimuat Senin (22/11), esoknya saya seperti ini. Kedua bibirku membengkak dan suaranya nyaris hilang. Ini benar-benar aneh. Saya menduga terkena santet. Namun saya tak mau diam dalam mengkritisi proyek-proyek DAK di Dinas Pertanian maupun dinas-dinas lainnya. Tujuan saya ingin memertanyakan dan luruskan agar tidak muncul gejolak dan kasus. Itu saja,” kata Ivan yang ditemuai Pendopo Indramayu di tempat tinggalnya, Selasa (23/11) sore.

Meski sebuah risiko harus diterima Ivan, terutama penyakit mendadak yang tidak diketahui penyebabnya itu, namun Ivan tetap pada pendiriannya untuk mengkritisi Dinas Pertanian Indramayu, serta tetap melakukan pemantauan dalam prakteknya seperti apa. Karena, konon, runyamnya proyek Pilsung DAK tersebut diduga melibatkan pihak luar yang bukan institusi pemerintah dalam menentukan perusahaan siapa saja yang memperolehnya. Bahkan Ivan mencium, diduga atas “tekanan” dari pihak-pihak tertentu dalam menggolkan 52 paket Pilsung DAK dari anggaran sekitar Rp 4 miliar itu.

“Saya tetap menerima risiko apa pun akibat mengkritis proyek DAK yang di-Pilsungkan itu. Termasuk penyakit saya ini yang diduga terkena santet, sehingga saya agak kesulitan untuk berbicara keras,” ujar pria yang bertubuh tambun tersebut.

Sayangnya, hingga Selasa (23/11) kemarin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Inadramayu, Toto K tidak ada di kantornya. Pendopo Indramayu hanya menulis dalam buku tamu untuk mengkonfirmasikan persolan proyek DAK yang di-Pilsungkan itu. “Bapak Toto sedang ada kegiatan luar,” kata salah seorang stafnya.

Sementara Anang, salah seorang Kepala Seksi di Dinas pertanian yang disebut-sebut orang yang diberikan kewenangan dalam pengedrapan sejumlah pihak yang berhak memperoleh proyek Pilsung DAK Pertanian tersebut, tidak mau berkomentar kepada wartawan.

“Yang lebih berwenang Bapak Kepala Dinas Pertanian. Saya sih apa kata Beliau (Toto-Red) saja, karena saya pegawai bawahan,” tuturnya. (Satim)*** Foto-Foto : Satim

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template