CARI BERKAH KLIK DI SINI

29 Juli 2011

Pejabat Berakting, Rakyat Makan Nasi Aking

Jumat, 29 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Pejabat Berakting, Rakyat Makan Nasi Aking

Oleh : Hendra Sumiarsa

BEGINILAH kehidupan di Indonesia. Pejabatnya hanya bisa berakting. Mereka seolah-olah bekerja untuk rakyat, padahal untuk diri sendiri. Akibatnya rakyat telantar. Bahkan hingga kini, masih banyak warga yang kesulitan untuk sekadar memenuhi kebutuhan pokoknya. Di beberapa daerah, misalnya, masih ada warga yang terpaksa makan nasi aking.

Saat ini eksekutif dan legislatif di Senayan sibuk tarik ulur soal pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi Undang-undang (UU). Nyatanya, hal itu tak berimbas apapun kepada masyarakat. Persoalan lapar dan kemiskinan masih terjadi di mana-mana.

Setidaknya itu yang dirasakan oleh Rasiyem (60 tahun), dan Rasmi (80 tahun), keduanya warga Desa Terusan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu. Kedua wanita lanjut usia (lansia) tersebut mengaku tak tahu apapun soal BPJS atau tektek bengek regulasi pemerintah soal mengatasi kemiskinan di negeri ini. Rasiyem, misalnya, harus menerima nasib tinggal di gubuk hanya berukuran 2x4 meter yang berhadapan dengan kandang kambing. Selama lebih dari 10 tahun, Rasiyem harus berjuang mengidupi dirinya dengan berjualan kerupuk. Meski sudah berkeluarga, anaknya yang semata wayang, juga bernasib sama.

Makanan sehari-harinya sangat memprihatinkan. Nasi aking menjadi salah satu menu andalannya.

"Gubuk ini saya bangun dari hasil menjual tapih (kain, red). Dibangun seadanya, yang penting tidak kehujanan atau kepanasan," tukas dia.

Hidup pasrah di usia senja, juga dirasakan oleh Rasmi (80 tahun). Nenek jompo dan sudah pikun ini tinggal di bangunan yang separuhnya terbuat dari bilik berukuran sekira 3x6 meter, bersama Darsinah (45 tahun), keponakannya yang menjanda. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Rasmi mengandalkan belas kasihan kerabat dan tetangga, atau dari hasil jerih payah Darsinah sebagai tukang pijat. Jika sedang beruntung, upah memijat Darsinah bisa untuk bertahan mencukupi kebutuhan hidup selama 2 atau 3 hari. Namun jika sedang sepi orderan, nasi aking menjadi pilihan.

Camat Sindang, Bastoni, dan Kuwu Terusan, Taryono, mengamini kondisi warganya tersebut. Menurut Bastoni, di tingkat desa hingga kecamatan, kedua wanita lansia tersebut sebenarnya telah diproteksi melalui berbagi program pengentasan kemiskinan bentukan pemerintah kabupaten (pemkab). Oleh karenanya, kedua wanita lansia yang selama ini hidup dalam segala keterbatasan, telah memperoleh jaminan sosial dan kesehatan yang memadai. "Tidak hanya pemberian bantuan beras secara gratis, namun juga bantuan modal usaha agar mereka bisa hidup dengan layak," tukas Bastoni.

Pengamat masalah sosial di Indramayu, Drs. Gozali, memandang kasus yang menimpa nenek Rasiyem dan Rasmi merupakan potret buram kemiskinan di masyarakat saat ini. Menurut dia, keadaan itu tidak terlepas dari ketersumbatan komunikasi pemerintahan hingga ke tingkat rukun tetangga (RT). Namun yang paling pokok, kasus nenek Rasmi dan Rasiyem merupakan imbas dari ketidakberesan pemerintah pusat dalam mengelola program-program bantuan sosial sehingga tidak tepat sasaran.

"Kuwu dan camat itu operator yang juga memiliki banyak keterbatasan informasi. Makanya harus mulai dibangun informasi yang baik mulai dari RT hingga ke bupati, gubernur, untuk kemudian diteruskan ke presiden. Jangan ada lagi laporan asal bos senang (ABS)," tegas Gozali.(Hendra Sumiarsa/"KC")***

Source : kabar-cirebon.com, Selasa, 20 Juli 2010 / 01:26:08 WIB


13 Juli 2011

Polres Indramayu Amankan Jutaan Butir Petasan

Rabu, 13 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Hasil Pengumpulan Sukarela Perajin Rumahan

Polres Indramayu Amankan Jutaan Butir Petasan

Rabu, 13/07/2011 - 12:15

JUTAAN petasan yang berhasil diamankan Petugas Polres Indramayu hasil pengumpilan secara sukarela dari perajin petasan rumahan. (ARIEF BK/"PRLM")***

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Sedikitnya delapan juta butir petasan berbagai jenis diamankan oleh petugas kepolisian Polres Indramayu, Rabu (13/7). Petasan tersebut merupakan hasil pengumpulan secara sukarela yang dilakukan oleh warga sekaligus perajin petasan rumahan di sentra petasan Desa Lobener Kec. Jatibarang dan Desa Teluk Agung Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

"Ini merupakan hasil upaya persuasif Polres dan Pemda Indramayu. Tujuannya adalah untuk pencegahan agar tidak lagi jatuh banyak korban dari kalangan warga," ujar Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Rohadi.(A-168/kur)***

Source : pikiran-rakyat.com, Rabu, 13 Juli 2011

Sering Meledak : Warga Serahkan Jutaan Butir Petasan

Rabu, 13 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Warga Serahkan Jutaan Butir Petasan

Rabu, 13/07/2011 - 10:56

PETUGAS kepolisian memeriksa bungkusan yang berisi petasan yang diserahkan warga. (ARIEF B.K./"PRLM")***

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Warga Desa Teluk Agung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu beramai-ramai menyerahkan petasan hasil produksi rumahan mereka ke balai desa, Rabu (13/7/2011). Penyerahan dilakukan terkait maraknya ledakan yang terjadi dan memakan korban warga di sentra petasan rumahan tersebut.

Penyerahan dilakukan warga secara sukarela setelah diberikan pengarahan oleh Camat Indramayu Dudung Indra Ariska dan Kapolsek Indramayu Agus mengenai kondisi keamanan dan ilegalnya usaha pembuatan petasan rumahan ini.

Dalam penyerahan tersebut, warga berduyun-duyun menyerahkan ratusan kantong berisi puluhan ribu petasan hasil peroduksi mereka. Warga mengaku pasrah meskipun belum tahu dari mana sumber penghasilan mereka ke depannya. (A-168/A-147)***

Source : pikiran-rakyat.com, Rabu, 13 Juli 2011

12 Juli 2011

Terjadi di Desa Lobener Lor : Pabrik Petasan Meledak, Satu Orang Tewas

Selasa, 12 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Dua Rumah Hancur

Pabrik Petasan Meledak, Satu Orang Tewas

PETUGAS kepolisian dari Polres Indramayu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait ledakan pabrik petasan Blok Kebon Kopi Desa Lobener Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Selasa (12/7/2011). (ARIEF B.K./"PRLM")***

INDRAMAYU, (PRLM), PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Sebuah pabrik petasan rumahan meledak di Blok Kebon Kopi Desa Lobener Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Selasa (12/7/2011). Akibat ledakan ini, seorang tewas dan dua rumah rusak parah.

Korban tewas adalah Karta (40), pemilik pabrik rumah petasan. Korban tewas dengan luka parah di bagian tubuh akibat ledakan petasan yang sedang diraciknya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, sebelum insiden terjadi, Karta tengah meracik petasan luncur. Bahan-bahan petasan yang sedang diracik tergesek dan menimbulkan percikan api. Seketika itu juga, ledakan besar terjadi. Selain membuat tubuh Karta terkoyak pada bagian dada dan perut, insiden itu juga menyebabkan rumah Karta dan tetangganya hancur hampir roboh.

Karta tewas seketika dan langsung dimakamkan di tempat pemakaman terdekat. Sementara itu, polisi dari Polres Indramayu masih menyelidiki kejadian ini. (A-168/A-147)***

Source : pikiran-rakyat.com, Selasa 12 Juli 2011

11 Juli 2011

Panji Gumilang Gejala Jantung

Senin, 11 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Panji Gumilang Gejala Jantung

Sandro Gatra | Heru Margianto | Senin, 11 Juli 2011 | 15:25 WIB

Panji Gumilang. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)***

TERKAIT:

JAKARTA, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Penasihat hukum tersangka Panji Gumilang menyampaikan bukti rekam medis kliennya kepada penyidik Bareskrim Polri, Senin (11/7/2011). Bukti itu diberikan untuk permohonan penundaan pemeriksaan sebagai tersangka hari ini.

"Menurut dokter nyeri di dada kiri seperti gejala jantung. Rekam medisnya sudah disampaikan kepada penyidik," kata Ali Tanjung, pengacara Panji, seusai menyampaikan bukti itu ke Bareskrim Polri, Senin.

Ali menjelaskan, rekam medis itu dikeluarkan oleh dokter yang bertugas di Poliklinik di Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Seperti diketahui, Panji adalah pimpinan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Ponpes Al Zaytun.

"Sebenarnya penyakitnya sudah lama. Selama ini beliau tidak perhatikan. Maklum lah usianya sudah 65 tahun. Sekarang masih dirawat jalan tapi lebih intensif, ditunggui dokter terus. Kalau dalam minggu ini beliau sembuh dan dokter nyatakan dapat diperiksa, beliau akan datang," jelas dia.

Ketika dimintai tanggapan langkah Polri yang akan mengirimkan dokter untuk mengecek kondisi Panji, Ali menjawab, "Itu kewenangan kepolisian. Kita mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Apapun yang ditetapkan polisi kita akan mengikuti."

Sedianya, Panji dan stafnya, yakni Abdul Halim diperiksa Selasa pekan lalu. Namun, Panji tak hadir dengan alasan sakit. Adapun Abdul yang juga ditetapkan tersangka memenuhi panggilan. Dia langsung ditahan di Rutan Bareskrim Polri seusai diperiksa.

Ali mengatakan, ia telah mengajukan penangguhan penahanan Abdul kepada penyidik. Alasan permohonan itu, kata dia, kliennya harus mengurus pesantren. "Sampai saat ini belum dijawab penyidik," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya masih percaya atas penjelasan pengacara Panji itu. Pihaknya akan menentukan batas waktu untuk Panji memenuhi panggilan. Jika tak hadir, pihaknya akan mengirimkan dokter.

Panji telah diperiksa sebagai saksi. Dia dicecar 10 pertanyaan seputar kasus pemalsuan. Kepada penyidik, Panji membantah memalsukan tandatangan Imam Supriyanto, pendiri YPI lain, dalam surat pengunduran diri. Menurutnya, Imam sendiri yang menandatangani.

Imam merasa tidak pernah menandatangani surat itu. Hasil uji laboratorium Polri menunjukkan tandatangan Imam dipalsukan. Menurut Imam, namanya dicoret setelah ia keluar dari Negara Islam Indonesia (NII) pimpinan Panji.(Kompas.com)***

Source : Kompas.com, Senin, 11 Juli 2011

Ada 5 Komentar Untuk Artikel Ini.

·

Indra Regenta

Senin, 11 Juli 2011 | 16:14 WIB

Kapan ya, tidak bisa hadir karena alasan sudah mati bunuh diri?

Tanggapi Komentar

·

Warga Kota

Senin, 11 Juli 2011 | 15:53 WIB

giliran ketahuan langsung pada sakit. cape deh...

Tanggapi Komentar

·

Mabate Wae

Senin, 11 Juli 2011 | 15:46 WIB

gak koruptor, gak ponngawa parte, penikmat tahayul madatpun klo ketemu dewi yustisi langsung jatoh sakit, sang madewa ilang tah kemana.

Tanggapi Komentar

Lihat semua 2 komentar yang ada

o

Sigit Mustiko

Senin, 11 Juli 2011 | 15:53 WIB

Karena sakit trus berobat ke LN, trus hilang....beres....persoalan pemalsuan sih mungkin dipandang enteng kali tetapi kaitannya makar lebih berat konsekwensinya...sakit ..sakit yuk trus terbang aparat kecolongan ayo siap2.......

Tanggapi Komentar

10 Juli 2011

Problem Kegagalan Indramayu Meraih Adipura

Minggu, 10 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

SAMPAH PLASTIK – Dalam gambar terlihat sampah plastik menyumbat sungai di wilayah Desa Legok, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu. Padahal, warga setempat pun resah akibat tumpukan sampah tersebut, namun terkesan dibiarkan begitu saja, sehingga tak sedap dipandang, berbau, dan menyumbat saluran air irigasi di sekitarnya. Gambar diambil, Sabtu (07/05/2011) sore. (satim)*** Foto-foto : Satim

Problem Kegagalan Indramayu Meraih Adipura

Yang Dibutuhkan Konstruksi Kesadaran Masyarakat

untuk Hidup “Bersih”

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Tahun 2011 ini, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, gagal meraih penghargaan “Adipura” di bidang kebersihan kota dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Berbagai pendapat terkait kegagalan itu, hingga kini masih menyeruak di beberapa kalangan.

Ada yang mengatakan, kegagalan itu patut dijadikan renungan bagi semua pihak untuk hidup bersih, bebas sampah di lingkungannya masing-masing. “Jangan sampai sampah berserakan dimana-mana. Apalagi saya kerap melihat warga membuang sampah di solokan atau sungai. Bahkan yang paling sedih, sampah palstik yang tak mudah hancur itu berterbangan kemana-mana, dan selalu saya temua setiap melakukan perjalanan keliling wilayah,” ungkap Syamsul Arifin, Ketua Serikat Wartawan Indonesia (SWI) Cabang Indramayu, Minggu (10/7/2011) siang.

Syamsul mengatakan, saat ini sudah waktunya untuk lebih mengaktifkan kembali gerakan bersih-bersih setiap pekan. Jika memang jam kerja perkantoran sampai dengan hari Jumat, berarti pada hari Sabtunya harus dikomandoi oleh aparatur pemerintah tingkat desa/kelurahan sampai tingkat kabupaten untuk bersama-sama melakukan gerakan aksi kebersihan. Kalau dulu ada istilah Jumat bersih, tapi sekarang mestinya ada gerakan Sabtu bersih-bersih (Sabsih),” tuturnya.

Pemantauan Pendopo Indramayu Online, warga terkesan lebih suka membuang sampah di tanggulan atau sungai. Fenomena itu kerap disaksikan pada jalur antara Indramayu-Jatibarang, jalur sepanjang sungai antara Indramayu-Lohbener sampai ke wilayah Kecamatan Widasari. Sejumlah kawasan ruas jalan lainnya pun, diduga kondisinya tak jauh beda. Seandainya petugas kebersihan tidak cekatan mengantisipasi penumpukkan sampah, ada kemungkinan sampah akan menjadi problem yang meresahkan.

Pemandangan seperti itulah yang hingga kini dikeluhkan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Ir. Aep Surahman. Menurutnya, penghargaan Adipura yang pernah beberapa kali diraih Kabupaten Indramayu, mestinya mampu membangun kesadaran masyarakat untuk sadar kebersihan lingkungannya masing-masing. Namun yang terjadi saat ini bagaimana ?

“Belum juga terbangun semua komponen masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Hanya sebagian kecil saja masyarakat yang sadar terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungannya. Masih banyak warga yang hidup di kota pun, kurang peduli terhadap sampah,” kata Aep.

Dikatakannya, kalau semua masyarakat yang hidup di kota-kota dan dekat jantung kota muncul kesadaran untuk terbebas dari sampah, mungkin tidak ada solokan yang mampet gara-gara sampah. “Saya berharap semua komponen masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk saling menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Jangan membuang sampah sembarangan,” ujarnya. (Satim)*** Foto-foto : Satim

9 Juli 2011

Di Terusan : Tabung Pemadam Api Meledak, Satu Orang Meninggal

Sabtu, 9 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Tabung Pemadam Api Meledak,

Satu Orang Meninggal

POLISI memasang garis pembatas di rumah korban meledaknya tabung APAR. (ARIEF B.K./"PRLM")***

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka-luka akibat ledakan tabung gas alat pemadam api ringan (APAR) di perumahan BTN Pepabri Blok N 11, Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jumat (8/7). Ledakan dipicu tekanan yang terlalu besar saat pengisian bubuk dari tabung besar ke tabung APAR kapasitas 9 kg.

Korban meninggal bernama Dindin (25), pemilik rumah. Sementara korban luka bernama Juju (60), ibu kandung Dindin.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh di tempat kejadian, insiden ledakan terjadi sekitar pukul 9.00 WIB. Saat itu, korban yang di rumahnya membuka usaha pengisian bubuk APAR tengah mengisi bubuk APAR ke dalam tabung kecil di depan rumah.

Diduga akibat tekanan terlalu besar dan buruknya kualitas tabung, ledakan tabung akhirnya terjadi. Saat meledak, tabung menyemburkan bubuk dan menimbulkan suara kencang. Dalam insiden tersebut, Dindin meninggal seketika dengan luka bakar di bagian perut. Sementara ibu korban luka ringan karena terpelanting. (A-168/A-147)***

Source : pikiran-rakyat.com, Sabtu, 9 Juli 2011

Komentar Berita

  • sefty (not verified) on Jumat, 08/07/2011 - 15:46

sefty's picture

pengawasan pihak dinas terkait sangat lemah... itu usaha yang berbahaya dan harus benar-benar oleh ahlinya. jika sudah terkena bencana seperti, tentunya keluarga jua yang dirugikan...

  • Ua Winaya (not verified) on Jumat, 08/07/2011 - 13:56

Ua Winaya's picture

Bukankah untuk membuka usaha seperti tersebut di atas
diperlukan perizinan (termasuk izin usaha dan tempat) yang cukup ketat ?????

Kasus Dugaan Gratifikasi Dana KF : Pejabat Disdik Ditahan

Sabtu, 9 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Pejabat Disdik Ditahan

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Indramayu menahan Penilik Luar Sekolah (PLS) Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Kecamatan Haurgeulis, Sukenda, Jumat (8/7/2011). Sukenda ditahan seetlah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi dana keaksaraan fungsional (KF) di lingkungan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Haurgeulis pada tahun 2010.

Setelah menjalani beberapa jam pemeriksaan di Kejari, Sukenda langsung dibawa dengan mobil tahanan untuk dititipkan ke Lembaga Pemasyarakatan Indramayu. Sukenda diduga menerima gratifikasi dari 46 kelompok belajar (KF) pada tahun anggaran 2010.

Anggota Tim Penyidik Pidana Khusus Kejari Indramayu, Ujang Supriyadi, mengatakan, tersangka diduga melakukan pungutan sebesar Rp 200 ribu kepada masing-masing kelompok belajar.

“Penahanan yang kita lakukan untuk memudahkan pemeriksaan lanjutan,” katanya.

Ujang Supriyadi menambahkan, status tersangka ditetapkan, setelah mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi lainnya. Dana KF di Kecamatan Haurgeulis pada tahun anggaran 2010 sebesar Rp 100 juta.

“Kami masih menyelidiki dugaan gratifikasi di sejumlah kantor cabang dinas dalam program yang sama. Sebab, gratifikasi dari kelompok belajar diduga terjadi secara serentak,” katanya.

Sementara itu, Kuasa Hukum tersangka, Edi Setiadi, saat ditemui usai penahanan tersangka di Gedung Kejari Indramayu mengaku kecewa atas penahanan oleh Kejari Indramayu.

“Klien kami cukup kooperatif untuk menjalani pemeriksaan. Upaya penangguhan penahanan saat itu juga sudah kita ajukan. Namun, Kajari tetap menolak,” katanya.

Edi Setiadi mengaku akan melakukan pendampingan terhadap tersangka dalam pemeriksaan lanjutan di Kejari Indramayu. Edi juga yakin, kliennnya tidak bersalah dalam dugaan gratifikasi tersebut. Terlebih, kliennya tidak pernah mengarahkan kelompok belajar untuk menyetorkan sejumlah uang kepada tersangka.

Pada tahun 2009, Kejari Indramayu juga menahan Narjito, tersangka dugaan korupsi dana pendidikan dalam Program Pendanaan Kompetitif Indeks Pembangunan Manusia (PPK IPM) tahun 2006.

Program PPK IPM Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu 2006 tersebut terlibat korupsi Program PPK IPM, antara lain berupa kegiatan-kegiatan belajar kelompom Kejar Paket di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2006.

Namun, dalam pelaksanaannya, Program PPK IPM itu diduga menyimpang, dan mengarah pada rindak pidana korupsi. Program PPK IPM dengan dana Rp 2,4 Miliar itu dialokasikan untuk kegiatan kewirausahaan kepada 1.920 kelompok belajar Keaksaraan Fungsional (KF). Masing-masing kelompok belajar mendapatkan dana Rp 1 juta.

Namun, dalam pelaksanaannya tiap kelompok belajar dipotong Rp 150 ribu oleh pelaksana PPK IPM. Akibatnya, negara dirugikan sebesar Rp 288 juta.

Seperti diketahui, Program KF dibentuk untuk menekan angka buta huruf bagi orangtua dan anak putus sekolah, baik Paket A, B maupun C. Program itu sebagai media untuk membantu masyarakat yang buta huruf menjadi melek huruf. (C-24)***

Source : Kabar Cirebon, Sabtu (Pon), 9 Juli 2011/ 7 Syaban 1432 H, Hal. 1 & 7

8 Juli 2011

RSU dr. Slamet Garut Terancam Bangkrut

Jumat, 8 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Terancam Bangkrut Akibat Tunggakan Utang

Tim Kementrian Kesehatan

Tinjau RSU dr. Slamet Garut

Jumat, 08/07/2011 - 11:23

GARUT, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Terancam bangkrut akibat tunggakan piutang dana jaminan kesehatan masyarakat daerah (Jamkesda) Kab. Garut, RSU dr. Slamet didatangi tim dari Kementrian Kesehatan RI, Jumat (8/7). Kedatangan tim tersebut ditengarai untuk memeriksa kondisi keuangan dan situasi di lapangan terkait rencana dihentikannya pelayanan pasien Jamkesda akibat kesulitan keuangan yang melanda rumah sakit tersebut.

Tim datang ke rumah sakit sekitar pukul 8.00 WIB. Selain melakukan survei ke sejumlah ruang pelayanan, tim juga bertemu dengan jajaran direksi RSU dr Slamet Garut.

Kepala Bidang Verifikator Jamkesmas Kemenkes RI Heri Ruslan mengatakan, pihaknya memang datang untuk meninvestigasi kondisi RSU dr Slamet Garut yang terancam bangkrut. "Saya harus lihat dulu hasil pemantauan di lapangan, belum bisa memberi keterangan banyak," ujarnya.

Pemeriksaan investigasi diantaranya data base peserta, pelayanan, termasuk anggaran untuk Jamkesda. "Mungkin juga, pemeriksaan tiap pasien yang menggunakan Jamkesda," katanya.

Kesimpulan investigasi, diakuinya belum didapatkan karena baru datang kali ini ke Garut. "Enggak butuh waktu lama lah untuk melakukannya. Namun, nanti hasilnya rekomendasi berdasarkan kewenangan oleh Menteri Kesehatan RI langsung," tuturnya.

Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU dr Slamet Garut dr Maskud Farid MM mengatakan, menerima kehadiran tim investigasi dari Kemenkes RI. "Mudah-mudahan ada hasil terbaik untuk kondisi keuangan rumah sakit dengan adanya tim dari Kemenkes," ujarnya.

Dia mengatakan, belum tentu pelayanan Jamkesda akan langsung dihentikan sekaligus. "Masih ada waktu satu minggu sampai pertengahan Juli sebagai waktu yang ditentukan sebelumnya untuk menghentikan Jamkesda. Masih ada perubahan keadaan, mudah-mudahan bisa diselamatkan," tuturnya. (A-158/A-147)***

Source : pikiran-rakyat.com, Jumat, 8 Juli 2011

Kejari Ciamis Periksa 21 Rekanan Terkait Kasus Gratifikasi

Jumat, 8 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Kejari Ciamis Periksa 21 Rekanan

Terkait Kasus Gratifikasi

Kamis, 07/07/2011 - 21:13

CIAMIS, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Kejaksaan Negeri (Kejari) Ciamis meminta keterangan terhadap 21 rekanan atau pemborong terkait dengan kasus korupsi penyuapan dan gratifikasi yang melibatkan mantan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) DL. Sampai saat ini belum ada pejabat di lingkungan Pmeda Caimis yang diminta keterangannya terkait dengan kasus tersebut.

''Ada 21 rekanan yang telah diminta keterangannya. Sampai sekarang belum ada pejabat dilingkungan Pemda Ciamis yang diminta keterangan terkait dengan kasus yang melibatkan uang senilai Rp 1,3 miliar,'' tutur Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Ciamis Heri Somantri didampingi jaksa Asep Sontani, Kamis (7/7).

Dia menambahkan dalam kasus suap maupun gratifikasi tidak mungkin hanya melibatkan seorang, akan tetapai beberapa orang. Untuk kepentingan pengungkapan kasus tersebut pihaknya juga terus memeriksa DL yang saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Ciamis. ''Kami memiliki bukti rekening, tentang dari mana uang tersebut serta kepada siapa saja aliran dananya,'' tuturnya.

Sementara Asep menambahkan terungkapnya kasus percaloan bantuan stimulan Dana Penguatan Infrasturktur dan Penguatan Derah (DPIPD) di Kabupaten Ciamis karena ditemukannya alat bukti. Dengan alat bukti yang kuat tersebut, lanjutnya, kasus tersebut terus diusut tuntas.

''Mungkin banyak kasus serupa, akan tetapi kesulitan untuk menemukan atau mendapatkan alat bukti. Sementara kami di Ciamis sudah memegang alat bukti yang kuat. Salah satunya adalah bukti transfer rekening,'' tuturnya.

Terpisah kuasa hukum DL, Edis Gunawan dan Yulian Surya Galih kembali menegaskan agar pihak Kejari Ciamis tidak tebang pilih dalam menuntaskan kasus yang membelit kliennya. Sesuai dengan keterangan DL, mestinya ada pihak lain nyang harus ikut bertanggungjawab dalam persoalan tersebut.

''Tidak mungkin dalam kasus gratifikasi atau penyuapan pelakunya hanya seorang yang mengambil peran. Justru dari peran merekalah terjadi aliran uang yang disebut sebagai dana perjuangan,'' tuturnya. (A-101/das)***

Source : pikiran-rakyat.com, Jumat, 8 Juli 2011

7 Juli 2011

Dana Hibah : Proyek Kali Cipapan Diduga terjadi KKN

Kamis, 07 Juli 2011
PENDOPO INDRAMAYU ONLINE



Proyek Kali Cipapan Diduga terjadi KKN

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE Proyek Normalisasi Kali Cipapan dengan sumber dana hibah sekitar Rp 808 juta lokasi Kecamatan Gantar arah selatan 100 KM dari Ibu Kota Kabupaten Indramayu Jawa Barat diduga tidak jelas juntrungannya. Hal tersebut terindikasi setelah pemenang lelang dana hibah PSDA pada tahun 2009 CV. Generasi mengaku dana yang sudah terikat dalam buku kontrak dari Rp 808 juta, dari kucuran dana LOAN G to G (Government to Government) melalui Kementrian Pekerjaan Umum di Jakaratsebesar Rp 700 juta dan dana pendamping dari APBD Tk II Kabupaten Indramayu TA 2009 sebesar Rp 108 juta tidak karuan penggunaannya, hal tersebut berawal dari bantuan dana LOAN tidak jadi turun.

KPA Deden Mukhsin Proyek Pembangunan Kali Cipapan, “dana pendamping 108 juta sudah dikerjakan diduga tanpa pertanggungjawaban penggunaannya yang benar”, dan karena dana bantuan Loan sebesar Rp 700 juta belum turun ditangguhkan pelaksanaannya. Dan pada tahun 2010 bantuan LOAN anggarannya turun sebesar Rp 700 juta, KPA nya Ekanto Kabid PSDA yang baru.

Berbeda dengan yang diungkapkan pihak kontraktor pemenang tender. “Bahwa dana yang digulirkan bukan Rp 808 juta, sebagaimana kontrak di tahun 2009, namun hanya Rp 450 juta. Dan menurut CV Generasi, Neng Harry kepada wartawan. “Tidak dilaksanakan pada tahun 2010 karena anggaran dana hibah dikirim ke Kantor Perbendaharaan Dan Keuangan Negara (KPKN Cirebon), sehingga pelaksanaan pekerjaan ditunda sampai anggaran masuk kepada KPKN Cirebon,” terangnya.

Indikasi adanya korupsi pada pekerjaan normalisasi kali Cipapan oleh pemenang tender CV. Generasi Paket pekerjaan tahun 2009 baru dilaksanakan pada tahun 2011, dan ditambah dana sekitar Rp 108 juta dari pos mata anggaran dana pendamping diambil dari APBD Pemkab Indramayu tahun 2009 yang sudah terserap.

Direktur CV. Generasi, juga mengakui tentang proses kesulitan dana pada tahun 2009 dan baru dikerjakan sekarang setelah anggaran tersedia di PSDA Kabupaten Indramayu, serta adanya anggaran berkurang dari Rp 808 juta jadi sekitar Rp 250 juta. “Tidak jelas untuk kenapa”, katanya.

Hal tersebut bebera LSM Indramayu menuding, bahwa pertanggungjawaban dana yang berkurang sebagaimana disampaikan CV. Generasi sekitar Rp 250 juta wajib dijelaskan oleh mantan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Deden Mukhsin. Bicara dana pendamping harus kumulatif sebagai penunjang dana hibah jadi penyerapan tidak dapat dilakukan oleh Kepala Dinas PSDA Indramayu Ir. Firman Muntako, bila benar itu terjadi maka indikasi pelaksanaan kontrak kerja normalisasi Kali Cipapan ada dugaan perbuatan tindak pidana korupsi.

Sementara itu, dari beberapa kontraktor berpendapat dan menanyakan kenapa proyek pembangunan normalisasi Kali Cipapan di Desa Gantar tidak dilakukan Re-Tender (Tender ulang) karena ketika CV Generasi sebagai pemenang dalam Proses lelang tahun 2009 yang kemudian bantuan LOAN tidak turun dan tidak jadi dikerjakan, sehingga proyek bisa dikategorikan dalam kebutuhan belanja konstruksi TA 2010, yang seharusnya dilakukan tender ulang.

Dengan tidak dilakukan tender ulang diduga CV. Generasi memegang kartu troof kelemahan Dinas PSDA Kabupaten Indramayu dari penyimpangan terindikasi menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 700 juta dikurangi 450 juta (pelaksanaan) berarti Rp 250 juta dari dana pendamping Rp 100 juta, total kerugian adalah Rp 350 juta. (*Subiyanto/Maghfur)***

Source : Warta Jabar News; Tahun II; Edisi 24; Tgl 20 Juni – 5 Juli 2011; Hal 4 Hukum & Kriminal/Realita Nusantara Online, Senin, 04 Juli 2011

Di Indramayu : Harga Gabah di Pasaran Tinggi, Bulog Kelabakan

Kamis, 7 Juli 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Harga Gabah di Pasaran Tinggi,

Bulog Kelabakan

Kamis, 07/07/2011 - 07:28

Petani menjemur gabah di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, belum lama ini. Tingginya harga gabah dan beras di pasaran membuat Bulog kesulitan membeli gabah dan beras hasil panen musim kemarau dari petani Kabupaten Indramayu.(ARIF BUDI K./"PRLM")***

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE - Tingginya harga gabah dan beras di pasaran membuat Bulog kesulitan membeli gabah dan beras hasil panen musim kemarau dari petani Kabupaten Indramayu. Penyerapan beras masih sulit dilakukan meskipun Bulog sudah menaikan harga pembelian gabah dari petani.

"Per 6 Juli, Bulog menaikan harga pembelian gabah kering giling menjadi Rp 3.900 per kg (dari awalnya Rp 3.475/kg). Namun, penyerapan juga masih sulit karena petani juga cenderung menaikan harga, apalagi, beras Indramayu juga diperebutkan oleh konsumen dari daerah lain yang berani membeli dengan harga lebih tinggi dari yang ditawarkan Bulog," ujar Wakil Kepala Bulog Sub Divisi Regional Kab. Indramayu Taufik Budi Santoso, Rabu (6/7).

Dijelaskannya, melonjaknya harga gabah ikut memicu melambungnya harga beras. Harga beras di pasaran tigkat produsen mencapai Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per kilogram di tingkat produsen, sementara HPP sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Perberasan no.7/2009 hanya Rp 5.060 per kilogramnya.

Menurut dia, Bulog sudah berusaha merangsang pembelian dengan menaikan harga pembelian sesuai Inpres 8/2011 tentang peningkatan produksi pangan. Beras dengan kualitas medium atau rata-rata dihargai Rp 5.400 per kg. Bulog juga memberikan harga lebih tinggi untuk beras kualitas lebih baik atau beras komersial dengan harga Rp 5.700 per kg.

"Dengan tingginya harga, tentunya petani lebih memilih menjual berasnya ke pasar yang lebih berani membeli dengan harga tinggi. Kami hanya mengandalkan loyalitas mitra Bulog," ujarnya.

Peyerapan beras Bulog saat ini sudah mencapai 42.000 ton atau 40 persen dari target prognosa tahun 2011 yakni 100.000 ton. Namun menurut Taufik, pencapaian pengadaan sebesar itu masih jauh dari target prognosa. Pasalnya, pada panen musim kemarau petani cenderung lebih memilih menimbun beras dan melepasnya dalam jumlah keceil secara bertahap dengan harga tinggi.

Selain itu, ancaman kekeringan yang melanda sekitar 19.000 hektare sawah di Indramayu berpotensi menurunkan produksi beras para petani yang berdampak langsung pada turunnya penyerapan oleh Bulog. Meski sulit mencapai target penyerapan beras 100 persen yakni 100.000 ton, Taufik masih optimistis pengadaan beras bisa mencapai 80 persen dari prognosa.

"Pengadaan masih berjalan terus setiap hari. Selain itu, masih ada harapan dari musim panen gadu, meski kecenderungannya petani memilih menimbun gabah dan juga mungkin ada penurunan produksi karena kekeringan," tutur Taufik.

Dia juga berharap para petani akan melepas stok beras yang disimpannya menjelang masa panen kedua dan ketiga pada Juni dan Oktober mendatang. Kendati pengadaan beras terhambat tingginya harga, Taufik menegaskan stok beras untuk kebutuhan Indramayu terjamin sampai Juni 2012.

"Stok beras aman Indramayu aman sampai Juni 2012. Namun kami juga tetap terus berusaha menyerap beras dari para petani karena Indramayu juga harus menyediakan untuk beberapa wilayah lain seperti Bogor dan Bandung," ujarnya. (A-168/das)***

Source : pikiran rakyat online, Kamis, 07/07/2011 - 07:28

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template