CARI BERKAH KLIK DI SINI

27 Mei 2010

Warga Desa Panyindangan Wetan Sibuk Bersih-Bersih

BANJIR BANGKIR – Suasana banjir di Blok Bangkir Indramayu akibat amukan Sungai Cimanuk, Jumat (21/5) pagi. (Foto-foto : Satim)

PASCA BANJIR

Warga Desa Panyindangan Wetan Sibuk Bersih-Bersih

INDRAMAYU – Hingga Kamis (27/5) siang, sejumlah warga korban banjir Sungai Cimanuk di Desa Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat terlihat pada sibuk bersih-bersih, terutama membersihkan lantai, tembok, dan perabotan rumah tangga yang sempat terendan selama sepekan akibat “amukan” air Sungai Cimanuk dari Blok Pulo Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu yang terjadi pada Jumat (21/5) siang hingga Sabtu (22/5) malam.

“Sejumlah warga dan saudara kami di sini tengah sibuk bersih-bersih rumah dan pekarangan yang tergenang air dan lumpur Sungai Cimanuk,” kata Warsan (61), tokoh masyarakat Desa Panyindangan Wetan, Kamis (27/5) siang.

Dengan sapu lidi dan alat pel seadanya, warga setempat terlihat berjibaku membersihkan rumah dan pekarangannya masing-masing. Kuwu Panyindangan Wetan, Suwarto bersama beberapa perangkat desanya juga pada sibuk membersihkan kantornya yang sebelumnya terendam air kiriman dari Blok Pulo.

Hingga kini belum diperoleh keterangan pasti tentang jumlah kerugian materi yang diderita penduduk Desa Panyindangan Wetan, Rambatan Wetan Kecamatan Sindang, Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener, dan warga Blok Pulo Desa Plumbon Kecamatan Indramayu. Namun sejumlah warga setempat mengaku, mereka dibuat pada sengsara akibat ulah oknum-oknum warga Blok Pulo yang menggempuri tanggul dan bantaran kali Cimanuk, sehingga rata nyaris tak bertanggul lagi, dan itulah yang menyebabkan air Sungai Cimanuk muntah serta menenggelamkan ribuan rumah yang ada di beberapa desa tersebut.

Selain permukiman warga, banjir “bandang” kiriman dari Sungai Cimanuk Majalengka dan Garut itu yang mengamuk di Blok Pulo dan tanggul Blok Bangkir Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu itu pun melumat ratusan hektar sawah yang berada di wilayah Kecamatan Sindang dan Lohbener.

Banjir yang melumat wilayah Kecamatan Sindang itu memicu kemarahan Warga Desa Panyindangan Wetan yang menuding, bahwa oknum-oknum warga Blok Pulo harus bertanggung jawab atas kerugian dan kepanikan yang dialami warga Desa Panyindangan Wetan. “Jika bukan karena guyuran air yang tingginya di atas lutut, hari Jumat (21/5) siang pun, puluhan warga Desa Panyindangan Wetan sudah bersiap-siap melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut pertanggung jawaban orang-orang yang diduga melakukan pengerukan tanggul dan bantaran kali Cimanuk, sehingga di Blok Pulo itu tidak ada tanggulnya,” kata Warsan.

Kini, warga Desa Panyindangan Wetan meminta kepada aparat pemerintah untuk melakukan tindakan hukum yang tegas kepada sejumlah oknum warga Blok Pulo Desa Plumbon yang membuat rusaknya tanggul dan bantaran kali untuk kepentingan pribadinya. Warga menduga, kemungkinan ada oknum-oknum lain yang ikut terlibat dalam aksi pengrusakan bantaran dan tanggul kali Cimanuk di Blok Pulo tersebut.

Dari hasil pemantuan hingga Kamis (27/5) siang, dampak banjir yang menggenangi Desa Panyindangan Wetan menyebabkan kerusakan yang amat parah sejumlah ruas jalan desa dan lingkungan sekitarnya. Sejumlah saluran air pun pada mampet akibat lumpur. Sedangkan sejumlah tanaman padi yang sudah menghijau di desa itu, kini terlihat agak menguning karena terendam air. “Para petani pun ikut merugi dan menderita akibat banjir Cimanuk yang muntah dari Blok Pulo Desa Plumbon,” ujar Carmadi (51), warga Desa Panyindangan Wetan.

Sejauh ini, belum ada sikap pemerintah yang siap mengganti rugi warga setempat yang menjadi korban banjir. Namun Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin (Yance) sudah meninjau desa-desa korban banjir pada Sabtu (22/5) siang, sambil membagi-bagikan sembako kepada para korban banjir.

Sementara kerusakan jalan, saat ini solusinya masih dalam pembahasan pihak Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu. “Kalau soal tindakan perbaikan dan pemeliharaan jalan pasca banjir, semua tergantung kesiapan dana pemerintah. Yang jelas, untuk menggelontorkan duit pemerintah bukan seperti membalikkan telapak tangan dengan mudah. Semua harus ditempuh dengan mekanisme aturan kepemerintahan dan memakan waktu,” tutur Dikdik Sudikna, Kabid Jalan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu. (Satim)*** Foto-foto : Satim

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template