CARI BERKAH KLIK DI SINI

24 April 2011

Diduga, Minyak Tanah Bercampur Oli Beredar di Indramayu

Sabtu, 23 April 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

Minyak Tanah

Diduga, Minyak Tanah Bercampur Oli Beredar di Indramayu

  • Susah Dinyalakan dan Agak Kental

MENGAMATI MINYAK TANAH – Minyak tanah yang diduga mengandung oli atau cairan lainnya, sehingga sulit untuk dinyalakan dengan api tengah diamati Syamsul Arifin (35), Pemimpin Redaksi Realita Nusantara Online, Sabtu (23/4/2011) sore. Akibat minyak tanah yang kualitasnya buruk itu, membuat konsumen minyak tanah di wilayah Indramayu pada mengeluh. (Satim)*** Foto-foto : Satim



INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINESejumlah konsumen minyak tanah di wilayah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, pada mengeluh. Pasalnya, minyak tanah yang dibeli dari pengecer bahan bakar itu susah untuk dinyalakan dengan api. Bahkan, warnanya kadang ada yang hitam, dan ada pula yang berwarna agak putih. Namun begitu dinyalakan, ternyata sama-sama sulitnya. Konon, cairannya agak kental mirip kandungan oli atau tercampur dengan zat lain yang diduga mirip oli bekas.

Keluhan terhadap kondisi minyak tanah itu, kabarnya sudah dirasakan para konsumen di wilayah Kabupaten Indramayu sekitar sebulan terakhir. Beberapa konsumen minyak tanah juga memperlihatkan keadaan bahan bakar dapur itu kepada Pendopo Indramayu Online, Sabtu (23/4/2011) sore. Kalau baunya memang mirip minyak tanah, namun ketika salah seorang warga mencoba untuk menyalakan kompornya, susah dinyalakan dengan api, dan terkesan mengandung minyak yang agak kental.

Uji coba itu dilakukan Ny. Imas (41), seorang pedagang empal kambing dan sate kambing, serta ayam di Jalan Tanjung Pura Indramayu. Imas merasakan, minyak tanah yang dibelinya dari pengecer sudah sekitar sebulan terakhir sejak awal Maret 2011 lalu hingga Sabtu (23/4/2011) sore, tidak dapat dimanfaatkan untuk menghangatkan masakan empal kambingnya. Akibat kandungan minyak tanah yang menurutnya diduga tercampur oli itu, kini menyebabkan kedua kompor minyak tanahnya pada rusak.

“Anda bisa membuktikan sendiri kalau minyak tanah ini sulit untuk dinyalakan. Meski harga gas memang agak murah, namun untuk memanaskan masakan empal kambing biar terasa hangat terus, yang paling baik dengan kompor minyak tanah. Walaupun saya sendiri telah menyediakan kompor gas, tapi dalam prakteknya kompor gas maupun kompor minyak tanah sama-sama digunakan, karena kelebihan dan kekurangannya dari kedua jenis bahan bakar tersebut,” tutur Imas.

Hal senada juga dialami dan dikeluhkan Mas’ud (52), seorang pedagang sate kambing dan sate ayam yang mangkal di sekitar jantung Kota Mangga Indramayu. Menurutnya, sejak minyak tanah sulit digunakan untuk membakar arang, ia kini beralih dengan menggunakan kertas, tepes kelapa yang sudah dikeringkan, atau menggunakan media lain yang penting bisa menyalakan arang untuk membakar satenya.

“Yang paling praktis memang dengan minyak tanah. Tapi kualitas minyak tanah saat ini sangat buruk dan sulit untuk disulut api, ya saya jadi dibuat susah. Saya berharap, agar pihak Pertamina segera bertindak untuk memproduksi minyak tanah yang berkualitas. Atau pihak Pertamina melakukan penelitian dan pengawasan, apakah ada oknum yang diduga sengaja mencari keuntungan dengan mencampurkan bahan lain ke dalam minyak tanah,” ujar Mas’ud, Sabtu (23/4/2011) sore.

Mas’ud menerangkan, minyak tanah yang kualitasnya buruk itu ia beli dari seorang pengecer dengan harga Rp 8.000/liternya. Meski sudah pindah membeli ke pengecer minyak tanah lainnya, tapi ia mengakui, kualitasnya tetap saja sama, susah dinyalakan. Sehingga kompor minyak tanahnya rusak, dan belum dikuras karena sambil menunggu adanya minyak tanah yang tercampur zat lainnya yang diduga mirip oli.

Namun, sejauh ini memang belum ada konfirmasi lebih lanjut dengan pihak Pertamina yang membidangi produksi minyak dan gas di Depot Pertamina Revinery Unit (RU) IV Balongan Indramayu. Menurut penjaga di Pos Jaga tempat pengisian minyak dan gas Pertamina Balongan itu, para pimpinan yang berwenang, konon, masih libur kerja sejak Jumat (22/4/2011) hingga Minggu (24/4/2011).

“Jam kerjanya mulai hari Senin (254/2011) lusa. Barangkali pimpinan yang berwenang bisa menjelaskan atas keluhan sejumlah konsumen minyak tanah di wilayah Indramayu,” kata petugas yang enggan ditulis jati dirinya. (Satim)***

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template