CARI BERKAH KLIK DI SINI

9 Juni 2011

Terumbu Karang Indramayu Rusak : Forum KKLD Diduga Mandul

Kamis, 9 Juni 2011

PENDOPO INDRAMAYU ONLINE

TERUMBU KARANG RUSAK - Tampak dalam gambar terumbu karang yang rusak. (kanan) Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Ir. Aep Surahman. (Satim)*** Foto-foto : Ist.

Forum KKLD Diduga Mandul

· Kerusakan Terumbu Karang dan Ekosistem Laut Terkesan Tanpa Tindakan

INDRAMAYU, PENDOPO INDRAMAYU ONLINE – Kerusakan lingkungan di sektor kelautan yang terjadi di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, diduga kian “parah”. Setelah para petani tambak dan nelayan Kota Mangga itu “dihajar” pencemaran laut yang diduga akibat muntahnya cairan minyak mentah, kini, pencemaran dan kerusakan biota laut pun ditengarai cenderung parah di daerah Pantai Utara tersebut. Geger “kematian” dan kerusakan ekosistem laut Indramayu pun mencuat akhir-akhir ini. Fenomena itu memicu sejumlah pihak yang peduli lingkungan mempertanyakan kinerja aparatur pemerintah setempat.

Hasil pemantauan Pendopo Indramayu Online, dan keterangan berbagai sumber di pesisir laut Indramayu dalam sepekan terakhir menyebutkan, bahwa kerusakan lingkungan laut, termasuk hancurnya kawasan terumbu karang di Indramayu diakibatkan berbagai faktor. Akibat pencemaran minyak mentah dan sejenisnya, dan ulah manusia yang menggunakan penangkap ikan yang dilarang pemerintah, seperti jaring trawl (arad), dinamit, dan racun ikan, konon, faktor yang mendorong kehancuran lingkungan laut Indramayu.

Beberapa kalangan pun meminta, sudah saatnya aparatur pemerintah yang berwenang segera bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang diduga memicu kerusakan laut. Pasalnya, pelanggaran terhadap lingkungan laut sudah berlangsung bertahun-tahun. Namun hingga kini, belum terlihat adanya tindakan tegas dan sanksi hukum yang tegas, diseret ke meja hijau terhadap pihak-pihak yang disinyalir merusak laut berikut ekosistemnya.

“Jika dibiarkan berlarut-larut tanpa tindakan tegas dari aparat pemerintah yang berwenang, maka semakin mempercepat kerusakan laut di Indramayu. Masa depan laut Indramayu yang merupakan sumber kekayaan alam dan terkandung kekuatan ekonomi bangsa, cenderung tidak jelas,” kata beberapa warga yang menghuni Pantai Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Kamis (9/6/2011) siang.

Beberapa kalangan menilai, keberadaan Forum Konservasi Kawasan Laut Daerah (FKKLD) yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Indramayu diduga mandul. Kalau tidak mau disebut mandul, kinerja dan langkah-langkahnya juga ditengarai kurang jelas. Sebagian kalangan juga menilai, FKKLD kemungkinan hanya “macan kertas” di atas meja, tapi melangkahnya sendiri-sendiri, atau tidak melangkah sama sekali.

Menanggapi komentar demikian, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Ir. Aep Surahman mengatakan, pihaknya memang menjadi komponen dari keberadaan FKKLD tersebut. FKKLD ini dikomandani Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, dengan keanggotaan lainnya yang melibatkan Syahbandar Perhubungan Laut Kabupaten Indramayu.

Menurut Aep (begitu sapaan sehari-hari Aep Surahman), keberadaan FKKLD hingga kini diakuinya belum bisa berbuat banyak. Jangankan berbicara kerja optimal. Sinkronisasi kinerja pun terasa masih sulit dilakukan untuk saat ini, karena dihinggapi berbagai faktor. Bahkam, Aep pun mengakui, kerusakan terumbu karang yang berada di Pulau Biawak dan Pulau Gosong Indramayu cenderung parah. “Itu hasil penelitian pihak Kementrian Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu,” kata Aep Surahman, di kantornya, Rabu (8/6/2011) siang.

Ditanya keberadaan FKKLD yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Indramayu yang diduga tidak berfungsi dan mandul, Aep menjelaskan, pihaknya mengakui keberadaan FKKLD hingga kini belum bekerja secara optimal. Meskipun lembaga itu memiliki kewenangan untuk bertindak sesuai aturan hukum lingkungan di sektor kelautan, namun saat ini tidak bisa berbuat apa-apa.

“Sarana untuk menunjang kinerja FKKLD belum terpenuhi. Kalau bicara personil yang melibatkan sejumlah lembaga sih, sudah ada. Mestinya harus ada kapal motor dan perahu yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Saat ini, belum ada. Ya, harap maklum saja,” ujarnya.

Ditanya langkah apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan FKKLD bekerja nyata dan optimal, Aep hanya menyerahkan kepada beberapa komponen lembaga yang tergabung dalam FKKLD untuk bersama-sama mencarikan solusinya. Namun sampai kapan ada solusi ? Tampaknya belum jelas.

Sementara kerusakan biota laut Indramayu diduga cenderung parah. Fenomena yang dirasakan para nelayan saat ini, mencari ikan saja semakin sulit karena diduga plangton-plangton dan sejenisnya tidak berkembang biak secara maksimal. Padahal, beberapa tahun lalu, pihak Kementerian Kelautan telah memberikan hibah berupa kapal motor besar mirip “kapal pesiar” untuk Kabupaten Indramayu yang dikelola Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu.

Jika kapal itu dikelola dengan baik guna memperlancar tugas-tugas Forum Konservasi Kawasan Laut Daerah (FKKLD), ada kemungkinan turut membantu kelancaran kinerja FKKLD. Tapi informasi yang diterima Pendopo Indramayu Online belum lama ini, bahwa kapal bantuan Kementerian Kelautan tersebut, malah pengelolaannya diserahkan kepada pihak ketiga. Konon, kini berada di tangan kelompok nelayan setempat, bukan digunakan untuk kelancaran tugas-tugas FKKLD, seperti yang dikatakan Aep Surahman, kemarin. (Satim)***

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template