“Kami mohon kepada pihak kejaksaan agar tidak menahan pak Suhaeli, karena beliau tidak ada niatan untuk korupsi dalam kasus ini.
Kami menjamin beliau tidak akan menghilangkan barang bukti,” tandas Sekretaris PGRI Kabupaten Indramayu, Drs H Haryono MSi mewakili seluruh anggota PGRI
Haryono menambahkan, dalam pemberian tunjangan khusus bagi guru sekolah unggulan juga tidak ada pemotongan maupun mark up. Bahkan dana sebesar Rp690,2 juta yang sudah dicairkan juga telah dikembalikan ke kas daerah melalui BUD oleh masing-masing kepala sekolah penerima bantuan.
Jadi menurutnya, dalam hal ini sama sekali tidak ada unsur merugikan keuangan negara.
Menanggapi surat pernyataan dari PGRI, Kajari Kusnin SH MH belum bisa memberikan jawaban, karena masih akan terus dilakukan pemeriksaan.
“Kita tunggu dulu perkembangannya seperti apa, karena kami masih terus melakukan pemeriksaan,” tuturnya.
Sementara sejak pagi ratusan anggota PGRI sudah memadati kota Indramayu untuk memberikan dukungan moral kepada Suhaeli. Pantauan Radar, Kamis (4/2), mereka terkonsentrasi di kawasan Sport Center sebelum melakukan gerakan ke kantor Kejari Indramayu.
Mereka dikawal langsung oleh Kapolres Indramayu AKBP Nasri Wiharto dan Dandim 0616 Letkol Hindro Martono.
Di depan kantor Kejari, ratusan anggota Polres Indramayu juga sudah siap melakukan pengamanan ekstra ketat. Namun hingga siang hari ternyata massa tetap bertahan di Sport Center. Sebab yang datang ke kantor Kejari Indramayu ternyata hanya perwakilan dari pengurus PGRI. Bahkan massa kemudian membubarkan diri setelah aspirasi mereka disampaikan ke Kejari. (oet) ***
Radar Cirebon, Selasa, 9 Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar