Rabu, 09/02/2011 - 13:22
Pendopo Indramayu Online
ERIYANTI NURMALA DEWI/"PRLM"
KETUA Dekranasda Netty Heriyawan didampingi seniman batik abstrak Bandung Dr. Tetet C Popo Iskandar dan Ketua PKK Kota Bandung Nani Dada Rosada membatik bersama pada peluncuran corak baru batik abstrak Bandung, di Show Room Bati Abstrak Bandung, Jln. Tirtasari III No. 9 Bandung, Rabu (9/2).***
BANDUNG, Pendopo Indramayu Online - Kepercayaan Unesco yang menobatkan Indonesia sebagai pemilik batik pada tahun 2010 merupakan kebanggaan sekaligus amanah dantanggungjawab. Tanggungjawab ini harus direaliasasikan dengan cara mengedukasi masyarakat agar batik sebagai warisan budaya tetap terjaga kelestariannya dan mengikuti perkembangan zaman yang terjadi.
Ketua Dekranasda Jawa Barat, Netty Heryawan menyampaikan hal itu pada peluncuran motik terbaru batik abstrak Bandung karya Dr. Tetet C Popo Iskandar, di Show Room Batik Abstrak Bandung, Rabu (9/2). Hadir pada kesempatan itu Ketua Penggerak PKK Kota Bandung Nani Dada Rosada.
Netty mengatakan, batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang muncul pada abad 19. Batik menjadi ungkapan filosofis masyarakat pada zamannya. Seperti batik pada masyarakat Jawa merupakan rangkaian filosofis kehidupan manusia sejak kelahiran sampai kematian yang dituangkan dalam bahasa seni.
Batik sendiri asal katanya dari "tik" yang berari ada sesuatu yang menitik. Yang kemudian oleh perkembangan zaman alatnya dimodifikasi sedemikian rupa sehingga muncul batik print sampai batik komputer. Untuk itu, agar keaslian batik tetap terpelihara, edukasi bagaimana cara-cara membatik, sejarah batik, dan perkembangannya kepada masyarakat harus terus dilakukan.
"Apalagi batik juga terdapat di negara-negara lain. Kita sebagai negara yang mendapat pengesahan dari Unesco harus tersu mempertahankannya sebagai warisan budaya," ujar Netty.
Batik Abstrak Bandung sendiri menurut Netty merupakan hasil karya cerdas Dr. Tetet cahyati dalam mengkolaborasilkan seni dan segala ide yang ada di dalam benak serta pikirannya untuk kemudian dituangkan pada batik sebagai karya seni. "Ini tidak main-main. Batik Abstrak Bandung itu punya ciri khas tersendiri dan ini membanggakan kita semua karena batik ternyata bisa muncul dari ide-ide cerdas yang ada di dalam kepala," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Tetet C Popo Iskandar mengatakan, ada 4 corak ragam batik abstrak terbaru dikeluarkan untuk tahun 2011 ini, yakni motik "Seusai Hujan", " Cerianya Duniaku", "Serenda", dan "Living Energy". Selain corak, warnanya lebih soft dibandingkan tahun lalu yang cenderung ngejreng.
Hal baru lainnya, corak ragam batik ini sekarang didesan ke dalam busana-busana yang dirancang oelh Ilma Puspa Nusa. Putri bungsu Tetet yang mulai merintis dunia fashion design. Termasuk merancang tas, dompet, sandal, sepatu, dll yang berbahan Batik Abstrak Bandung.
Selain peluncuran Batik Abstrak Bandung motif baru, pada kesempatan ini Netty Heryawan dan Nani Dada Rosada mencoba membatik bersama. "Ini menarik ya karena motifnya lebih bebas," ujar Netty Heryawan saat mencoba menuangkan canting di atas kain.(A-148/A-147) ***
Source : Pikiran-Rakyat Online, Rabu, 09 Februari 2011
0 komentar:
Posting Komentar