CARI BERKAH KLIK DI SINI

21 April 2010

PEMILU KEPALA DAERAH : Menunggu Duet Anak-Bapak

PEMILU KEPALA DAERAH

Menunggu Duet Anak-Bapak

Menarik mencermati Pilkada Kabupaten Jembrana, Bali, yang bakal digelar September 2010. Untuk pertama kalinya, pilkada bakal dilaksanakan dengan sistem elektronik alias e-voting. Dari sisi bakal calon bupati-wakil bupati Jembrana, santer terdengar kabar akan tampilnya duet anak-bapak, yakni Patriana Krisna-Gede Winasa. Winasa adalah incumbent Bupati Jembrana dua periode terakhir.

”Ah, itu hanya rumor politik. Hingga detik ini posisi saya (untuk berduet dengan sang anak) adalah 99,99 persen,” kata Winasa di Denpasar, Jumat (16/4).

Sejak beberapa bulan terakhir, baliho-baliho Krisna-Winasa terpasang di sejumlah titik strategis di Jembrana. Namun, kata Winasa, dia hanya bermaksud mendukung rencana pencalonan Krisna.

Ketua KPU Jembrana Wahyudhiantara menyatakan, dari perolehan kursi di DPRD Jembrana, maksimal terdapat lima pasangan calon plus calon-calon independen dalam Pilkada Jembrana 2010. Diakui, pasangan Krisna-Winasa banyak diperbincangkan di masyarakat.

”Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengatur gubernur/bupati/wali kota yang telah menduduki jabatan dalam dua periode tidak bisa menduduki posisi sama. Jadi, misal Pak Winasa mau mencalonkan diri menjadi wakil bupati, ya tetap diperbolehkan,” katanya.

Krisna hingga kini masih tercatat sebagai salah satu kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sesuai hasil Rapat Kerja Cabang Khusus DPC PDI-P Jembrana, dia mendapat perolehan suara tertinggi untuk posisi wakil bupati. Namun, belakangan ia memilih mencari dukungan dari masyarakat dengan cara mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP). Bentuk dukungan melalui pengumpulan KTP itu merupakan prasyarat untuk mencalonkan diri dari jalur independen.

Winasa membenarkan putra sulungnya menggalang dukungan KTP sebagai langkah antisipasi. ”Ada persiapan khusus kalau tidak ada kendaraan partai,” ujar Winasa.

Pilkada Surabaya

Rupanya banyak cara ”mengakali” pilkada agar tak terjerat UU No 32/2004.

Di Surabaya, Wali Kota Bambang DH maju menjadi calon wakil wali kota berpasangan dengan calon wali kota Tri Rismaharini, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya. Wakilnya, Arif Afandi, maju menjadi calon wali kota berpasangan dengan Adies Kadir. Pemilihan akan dilakukan 2 Juni 2010. Pasangan calon lain adalah Bagio Fandi Sutadi-Mazlan Mansur (Dimaz), Fandi Utomo-Yulius Bustami (Fu Yu), dan pasangan independen Fitrajaya-Naen Soeryono (Fitra-Naen).

Bambang semula hendak maju menjadi calon wali kota. Namun, upaya mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) gagal karena dia dinilai sudah menjabat wali kota selama dua periode. Pada periode pertama dia menggantikan Wali Kota Sunarto Sumoprawiro yang meninggal dunia. Karena menjabat lebih dari 2,5 tahun, MK menilainya satu periode.

Setelah melalui pemilihan yang alot, akhirnya DPP PDI-P memasangkan Bambang dengan Tri Rismaharini yang merupakan bawahan Bambang. Tri Rismaharini dipilih karena memiliki akseptabilitas yang kuat di masyarakat Surabaya setelah sukses membuat Surabaya bersih dan hijau tatkala menjadi Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Surabaya. (Benny Dwi Koestanto/ Anwar Hudiono/KOMPAS)***

Source : Kompas, Selasa, 20 April 2010 | 03:38 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog List

JASA PENGIRIMAN UANG

Site Info

Followers/Pengikut

PENDOPO INDRAMAYU Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template